MEDIA sosial dihebohkan oleh insiden salah paham antara Brigjen TNI Subagyo dengan AKBP Lalu Muhammad Iwan. Polri menjelaskan, persoalan salah paham hilangnya ponsel AKBP Lalu Muhammad Iwan ini sudah diselesaikan baik-baik.
“Kasus sudah diselesaikan oleh Kapolres dan Dandim Cilacap,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jumat (7/6/2019).
BACA JUGA:Â Polisi Didesak Ungkap Aktor di Balik Mobil Fortuner Berplat Dinas Kepolisian
Dari informasi yang beredar, peristiwa ini terjadi di ruang makan di sebuah hotel di Cilacap, Jawa Tengah, pada Senin (3/6). Saat itu Brigjen Subagyo bersama keluarganya sedang makan sahur. Di lokasi juga ada AKBP Lalu.
Saat Brigjen Subagyo dan keluarga hendak meninggalkan tempat makan untuk kembali ke kamar hotel, AKBP Lalu menghampiri. Dia menanyakan kepada Brigjen Subagyo dan keluarga soal HP-nya. Dia menduga HP-nya telah diambil karena tidak terlihat. Dia meminta Brigjen Subagyo dan keluarganya diperiksa terlebih dulu.
Salah paham pun terjadi akibat peristiwa ini. Namun, singkat cerita, ternyata HP AKBP Lalu ditemukan di atas sebuah meja setelah seorang office boy hotel diminta menghubungi ke nomor HP-nya. AKBP Lalu kemudian meminta maaf kepada Brigjen Subagyo dan keluarga atas kesalahpahaman tersebut.
Salah paham ini sudah berakhir dengan damai. Kapolres Cilacap dan Komandan Kodim 0703/Cilacap ikut datang ke lokasi memediasi keduanya. AKBP Lalu telah membuat pernyataan maaf tertulis di atas meterai kepada Brigjen Subagyo dan keluarga.
BACA JUGA:Â Polisi Jelaskan Siapa Pelajar yang Bawa Fortuner Berpelat Polri Ugal-ugalan
Dalam surat pernyataan tersebut, AKBP Lalu, yang menjabat Kasubbag Renops Wil Ro Binops SOPS Polri, memohon maaf atas kesalahpahamannya terhadap Brigjen Subagyo, yang menjabat Direktur Peralatan TNI AD.
“Kesalahpahaman saja dan AKBP Lalu sudah minta maaf kepada Brigjen Subagyo,” ujar Brigjen Dedi.
Brigjen Dedi menegaskan persoalan salah paham ini sudah diselesaikan dengan baik. Dia menegaskan TNI-Polri tetap solid di lapangan. Dia juga meminta masyarakat tidak ikut terpancing jika ada pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana lewat media sosial dengan narasi-narasi yang mengadu domba. []
SUMBER: DETIK