SEORANG anak laki-laki menghampiri ibunya di dapur pada suatu malam ketika ibunya sedang menyiapkan makan malam. Dia lalu menyerahkan selembar kertas yang telah dia tulis.
Setelah ibunya mengeringkan tangan pada celemek, dia membacanya. Begini isi tulisan di kertas itu:
- Untuk memotong rumput: $ 5.00
- Untuk membersihkan kamarku minggu ini: $ 1.00
- Untuk pergi ke toko menemani ibu: .50
- Mengasuh adikku sementara ibu berbelanja: .25
- Untuk membuang sampah: $ 1,00
- Untuk mendapatkan nilai rapor yang baik: $ 5,00
- Untuk membersihkan dan menyapu halaman: $ 2,00
Total hutang ibu padaku: $ 14,75.
BACA JUGA:Â Ini Rekomendasi Model Gendongan yang Aman dan Nyaman Bagi Ibu dan Bayi
Ibunya memandangnya sang anak. Beragam kenangan berkelebat di benaknya.
Lantas, dia mengambil pena. Dan, di balik kertas tadi dia menulis:
- Untuk 9 bulan aku mengandungmu: Gratis.
- Untuk menemanimu, mengurusmu dan mendoakanmu: Gratis.
- Untuk semua masa-masa sulit, dan semua air mata yang telah kau buat selama bertahun-tahun: Gratis.
- Untuk semua malam yang dipenuhi dengan ketakutan, dan untuk kekhawatiranku tentangmu: Gratis.
- Untuk mainan, makanan, pakaian, dan bahkan menyeka ingus di hidungmu: Gratis
Nak, jika kamu menjumlahkannya, harga cintaku adalah: Gratis.
Ketika anak itu selesai membaca apa yang ibunya tulis, ada air mata berlinang di matanya. Dia lantas menatap lurus ke ibunya dan berkata, “Bu, aku sungguh mencintaimu.”
Dan kemudian dia mengambil pena menulis di kertas tadi dengan huruf besar besar: “DIBAYAR TUNAI.” []
SUMBER: ISLAMCAN