• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Usia Berapa Seseorang Mampu Bertanggungjawab?

Oleh Baehaki
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Usia Berapa Seseorang Mampu Bertanggungjawab? 1
187
BAGIKAN

Oleh : Zirlyfera Jamil

KAPAN seseorang dikatakan sudah mampu bertanggung jawab? Apakah saat usia sudah 17 tahun, dimana seseorang wajib punya KTP dan telah memiliki hak untuk nyoblos pada pemilu?

Jika menurut ahli hukum yang mengatur peristiwa hukum seperti jual beli dan urusan bisnis, tanggung jawab jatuh pada mereka yang berusia 21 tahun, dimana jual beli rumah bisa dilakukan atas nama dirinya. Sementara di beberapa di tempat lain, usia 18 tahun adalah jawabannya.

Batasan tanggung jawab tidak bisa dipatok berdasarkan angka-angka yang bersifat relatif. Sosok yang mampu bertanggung jawab dapat dikenali dari ukuran pribadi: siap menanggung beban, mampu menghadapi resiko dan konsekuensi sekaligus memiliki kemauan dan kemampuan menjawab berbagai pertanyaan, juga cerdas dan kreatif memunculkan solusi terhadap permasalahan hidup yang ditemui.

ArtikelTerkait

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

7 Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia

5 Negara yang Stok Pangannya Selalu Surplus: Rahasia Ketahanan Pangan Global

Terkait dengan tanggung jawab, kematangan sering menjadi ukuran pendorong. Sebab semakin matang seseorang secara fisik, emosi dan rohani bisa dipastikan akan muncul sebagai sosok yang mampu bertanggung jawab.

Namun secara sosial, budaya hukum dan ekonomi, bahwa usia, kematangan pribadi terutama dalam hal ruhani dan emosi serta kesiapan bertanggungjawab, punya beragam ukuran dan tarik ulur. Beda dengan kematangan fisik yang mempunyai konsekuensi sama di mana pun dan kapan pun.

Kematangan fisik adalah pemberian Allah SWT yang menghadirkan konsekuensi manusia dapat melanjutkan peran kemanusiaan lewat kematangan organ reproduksinya.

Di sinilah hikmah besar terkandung ketika Islam menuntut tanggung jawab pada mereka yang memasuki masa baligh, dengan starting point terjadinya menstruasi atau mimpi, karena konsekuensi dari kematangan organ reproduksi adalah ini terkait erat dengan naluri manusia yang paling mendasar, ketertarikan seksual pada lawan jenis dan kemampuan menjalani misi kehidupan yang juga mendasar memperoleh keturunan.

Ketika memasuki masa baligh, disebut juga mukalaf, orang yang mampu bertanggung jawab – paling tidak setiap diri diingatkan bahwa dia sudah dewasa, bisa membangun rumah tangga, menghasilkan keturunan, dan itu bukan perkara remeh, melainkan ada konsekuensi tanggung jawab yang teramat berat dan agung.

Memang itu baru awal. Baru patokan dasarnya. Untuk menjadi pribadi yang matang dan bertanggungjawab diperlukan kesiapan lain, kematangan emosi, kekukuhan ruhani, kekuatan pendidikan, keluasan wawasan, penguasaan keterampilan hidup (life skills) hingga kemandirian ekonomi yang diperoleh tidak dengan otomatis melainkan melalui kerja keras dari dalam diri maupun pembinaan dari lingkungan.

Sayangnya, langkah-langkah pendukung ini tak selalu teringat untuk digali dan diasah sejak dini, sehingga kematangan fisik seringkali mengangakan jurang teramat lebar dengan sendi kematangan lainnya.

Pertanyaan – pertanyaan mendasar tentang kehidupan: untuk apa hidup ini?, mau jadi apa dalam hidup, bagaimana cara menjalaninya, kemana sesudah hidup dan apa persiapannya, nyatanya tidak semua orang bisa menjawab pertanyaan tersebut, meski mereka sudah sepuluh atau dua puluh tahun melewati starting point masa balighnya.

Advertisements

Tak heran banyak kalimat retoris terlontar mau jadi apa generasi penerus kita sekarang? Sudah umur sekian kok belum juga bisa bertanggung jawab?

Pertanyaan ini tentu tak bisa ditudingkan pada mereka yang menjadi generasi penerus. Tetapi perlu dikembalikan kepada diri kita. Apa yang sudah kita siapkan pada diri mereka untuk mengiringi masa balighnya? Semoga jawabannya tidak menunjukkan bahwa kita sebagai orang tua nyatanya belum bertanggung jawab terhadap anak-anak kita. []

Tags: BalighMukalafTanggung Jawab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Harta Termahal bagi Manusia

Next Post

Kembangkan Syiar Islam, Eden Care London Siap Bantu Pasien Muallaf

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

11 Mei 2025
Cara Membuat Produk Digital, Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

7 Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

8 Mei 2025
Prasangka Baik pada Allah, Hukum Mencukur Kumis, Hukum mencukur kumis, Profesi, Gaji

10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia

6 Mei 2025
pangan

5 Negara yang Stok Pangannya Selalu Surplus: Rahasia Ketahanan Pangan Global

5 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.