• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 21 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Usia Berapa Seseorang Mampu Bertanggungjawab?

Oleh Baehaki
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Usia Berapa Seseorang Mampu Bertanggungjawab? 1
0
BAGIKAN

Oleh : Zirlyfera Jamil

KAPAN seseorang dikatakan sudah mampu bertanggung jawab? Apakah saat usia sudah 17 tahun, dimana seseorang wajib punya KTP dan telah memiliki hak untuk nyoblos pada pemilu?

Jika menurut ahli hukum yang mengatur peristiwa hukum seperti jual beli dan urusan bisnis, tanggung jawab jatuh pada mereka yang berusia 21 tahun, dimana jual beli rumah bisa dilakukan atas nama dirinya. Sementara di beberapa di tempat lain, usia 18 tahun adalah jawabannya.

Batasan tanggung jawab tidak bisa dipatok berdasarkan angka-angka yang bersifat relatif. Sosok yang mampu bertanggung jawab dapat dikenali dari ukuran pribadi: siap menanggung beban, mampu menghadapi resiko dan konsekuensi sekaligus memiliki kemauan dan kemampuan menjawab berbagai pertanyaan, juga cerdas dan kreatif memunculkan solusi terhadap permasalahan hidup yang ditemui.

ArtikelTerkait

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Terkait dengan tanggung jawab, kematangan sering menjadi ukuran pendorong. Sebab semakin matang seseorang secara fisik, emosi dan rohani bisa dipastikan akan muncul sebagai sosok yang mampu bertanggung jawab.

Namun secara sosial, budaya hukum dan ekonomi, bahwa usia, kematangan pribadi terutama dalam hal ruhani dan emosi serta kesiapan bertanggungjawab, punya beragam ukuran dan tarik ulur. Beda dengan kematangan fisik yang mempunyai konsekuensi sama di mana pun dan kapan pun.

Kematangan fisik adalah pemberian Allah SWT yang menghadirkan konsekuensi manusia dapat melanjutkan peran kemanusiaan lewat kematangan organ reproduksinya.

Di sinilah hikmah besar terkandung ketika Islam menuntut tanggung jawab pada mereka yang memasuki masa baligh, dengan starting point terjadinya menstruasi atau mimpi, karena konsekuensi dari kematangan organ reproduksi adalah ini terkait erat dengan naluri manusia yang paling mendasar, ketertarikan seksual pada lawan jenis dan kemampuan menjalani misi kehidupan yang juga mendasar memperoleh keturunan.

Ketika memasuki masa baligh, disebut juga mukalaf, orang yang mampu bertanggung jawab – paling tidak setiap diri diingatkan bahwa dia sudah dewasa, bisa membangun rumah tangga, menghasilkan keturunan, dan itu bukan perkara remeh, melainkan ada konsekuensi tanggung jawab yang teramat berat dan agung.

Memang itu baru awal. Baru patokan dasarnya. Untuk menjadi pribadi yang matang dan bertanggungjawab diperlukan kesiapan lain, kematangan emosi, kekukuhan ruhani, kekuatan pendidikan, keluasan wawasan, penguasaan keterampilan hidup (life skills) hingga kemandirian ekonomi yang diperoleh tidak dengan otomatis melainkan melalui kerja keras dari dalam diri maupun pembinaan dari lingkungan.

Sayangnya, langkah-langkah pendukung ini tak selalu teringat untuk digali dan diasah sejak dini, sehingga kematangan fisik seringkali mengangakan jurang teramat lebar dengan sendi kematangan lainnya.

Pertanyaan – pertanyaan mendasar tentang kehidupan: untuk apa hidup ini?, mau jadi apa dalam hidup, bagaimana cara menjalaninya, kemana sesudah hidup dan apa persiapannya, nyatanya tidak semua orang bisa menjawab pertanyaan tersebut, meski mereka sudah sepuluh atau dua puluh tahun melewati starting point masa balighnya.

Tak heran banyak kalimat retoris terlontar mau jadi apa generasi penerus kita sekarang? Sudah umur sekian kok belum juga bisa bertanggung jawab?

Pertanyaan ini tentu tak bisa ditudingkan pada mereka yang menjadi generasi penerus. Tetapi perlu dikembalikan kepada diri kita. Apa yang sudah kita siapkan pada diri mereka untuk mengiringi masa balighnya? Semoga jawabannya tidak menunjukkan bahwa kita sebagai orang tua nyatanya belum bertanggung jawab terhadap anak-anak kita. []

Tags: BalighMukalafTanggung Jawab
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Harta Termahal bagi Manusia

Next Post

Kembangkan Syiar Islam, Eden Care London Siap Bantu Pasien Muallaf

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

13 Juli 2025
Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

10 Juli 2025
Tanda Kucing Sayang sama Kamu, Kucing

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

9 Juli 2025
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Al-Mahdi, Sang Pemimpin yang Dinanti di Akhir Zaman (2-Habis)

Oleh Saad Saefullah
15 Mei 2024
0
Al-Mahdi, Kabah, Sosok Pertanda Datangnya Kiamat

Sekaligus ini menunjukkan kebagusan pemimpin ini, Al-Mahdi, dimana dia menghadiri salat berjama’ah bersama kaum muslimin.

Lihat LebihDetails

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pembatal Shalat

Tempat yang digunakan untuk shalat harus bersih, suci, dan sesuai dengan adab syariat.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.