• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 4 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Usai Ditahan Polisi, 7 Budha Myanmar Ini Akui Serang Muslim Rohingya

Redaktur Riza Fauzi Saputra
4 tahun ago
in Dunia
Reading Time: 2min read
0
Ulama Al-Quds: Umat Islam Sedunia harus Selamatkan Muslim Rohingya

Foto: PIC

YANGON–Setelah turunnya surat penangkapan terhadap tujuh Buddha nasionalis Myanmar karena tindakan kekerasannya terhadap Muslim Rohingya, pihaknya mengadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers yang diadakan di City Star Hotel, Yangon, mereka mengaku tindakan terhadap Rohingya hanya untuk menegakkan hukum.

Sebelum berita tentang surat perintah penangkapan tersebut diumumkan, Thu Sitta, Pyin Nyar Wuntha, Tin Htut Zaw, termasuk sekelompok Buddha nasionalis berjanji untuk berhenti melakukan aksi kekerasan. Namun, hanya jika pemerintah setuju untuk memberlakukan undang-undang terkait. Aksi kekerasan itu mereka sebut sebagai tindakan sebagai warga negara.

Tokoh nasionalis Buddha terkemuka, U Parmaukha bersama beberapa rekannya membahas kejadian di Mingalar Taung Yunt dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (11/5/2017), malam, waktu setempat. Ia mengklaim para Biksu dan nasionalis melakukan tindakan tersebut karena polisi sudah bekerja sama dengan para ‘gangster.’

“Jika polisi, petugas hukum, hakim dan petugas imigrasi sudah berjanji akan bekerja sesuai hukum dan tidak korupsi, maka kami berjanji tidak akan pergi ke kantor polisi dan pengadilan nantinya, bukan?” kata Parmaukha terhadap para pendukungnya saat konferensi pers, menurut Frontier Myanmar, Jumat (12/5/2017).

Para pendukungnya, yang merupakan anggota Serikat Monarki Patriotik Myanmar (PMMU), merespons kata Parmaukha. “Kami berani berjanji.”

Dari para pendukung yang hadir, dilaporkan banyak di antaranya yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Di mana pekan sebelumnya mereka juga mendesak pihak berwenang untuk menutup empat sekolah Islam.

Sementara, Sekretaris PMMU U Thu Sitra menyebutkan, organisasi tersebut menerima setidaknya satu keluhan setiap harinya karena polisi dan sistem hukum Myanmar sudah tidak bisa diandalkan.

Mengenai serangan di Mingalar Taung Nyunt, para aktivis mengatakan, dalam konferensi pers tersebut bahwa pihaknya telah menerima informasi akurat tentang Muslim Bengali, atau kebanyakan mengenalnya sebagai Muslim Rohingya, telah tinggal secara ilegal di kawasan itu. Serangan tersebut, kata mereka, terjadi karena polisi tidak segera mengambil tindakan.

Aksi kekerasan itu sudah menjadi perdebatan banyak pihak, termasuk anggota parlemen, pegawai pemerintah, dan beberapa masyarakat. Bahwa tindakan kaum nasionalis tersebut dapat memicu kerusuhan.

Serangan oleh kaum Buddha nasionalis itu dilancarkan pada Kamis (11/5/2017), dini hari, di kota Mingalar Taung Nyunt. Akibat serangan terhadap Muslim Rohingya tersebut, satu orang dilaporkan terluka. Untuk membubarkannya, polisi harus menembakkan beberapa tembakan peringatan. []

Sumber: Republika

Tags: budhaMuslimmyanmarpengungsirohingya
Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Related Posts

Jadi Pesepeda Malam, Ini Cerita 2 Muslim Inggris Jaga Kesehatan Selama Pandemi

Jadi Pesepeda Malam, Ini Cerita 2 Muslim Inggris Jaga Kesehatan Selama Pandemi

3 Maret 2021
Begini Cara Ulama Cape Town Damaikan Kota

Begini Cara Ulama Cape Town Damaikan Kota

3 Maret 2021
Kerap Jadi Target Penyerangan di AS, Komunitas Muslimah Bentuk Kelas Bela Diri

Kerap Jadi Target Penyerangan di AS, Komunitas Muslimah Bentuk Kelas Bela Diri

3 Maret 2021
Inilah Kompetisi Alquran dengan Hadiah Terbesar Sepanjang Sejarah

Inilah Kompetisi Alquran dengan Hadiah Terbesar Sepanjang Sejarah

2 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya

Pekan Ini, Kali Kedua Myanmar Tutup Kamp Pengungsi di Rakhine

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

21 Pelajaran Hidup Nabi Ayyub (1)
Uncategorized

Langkah-langkah Kecil yang Mengantarkanmu ke Neraka

Redaktur Laras Setiani
3 jam ago
Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?
Kolom

Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?

Redaktur Yudi
3 jam ago
Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?
Syi'ar

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?

Redaktur Yudi
4 jam ago
Tayangan Iklan Ternyata Sebabkan Gizi Buruk
Kesehatan

Lima Kebiasaan Ini Memicu Penuaan Dini Kulit

Redaktur Dini Koswarini
5 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add