• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 24 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Setiap Ulama Memiliki Ketergelinciran Pendapat

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
nasihat imam al-ghazali, ulama

Foto ilustasi: Jernih.co

0
BAGIKAN

IMAM Al-Baihaqi dalam “As-Sunan Al-Kubra”, kitab “Asy-Syahadat” (Juz 10, Hlm. 356-357, Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Libanon), meriwayatkan ucapan Imam Isma’il bin Ishaq Al-Qadhi, beliau berkata:

وما من عالم إلا وله زلة

Artinya: “Tidaklah ada seorang ulama, kecuali dia memiliki ketergelinciran pendapat.”
Pelajaran:

ulama

ArtikelTerkait

Belajar Teknologi Semut

Keteguhan Kabilah Quraisy pada Agama Nabi Ibrahim Dibandingkan Bani Israel

Kisah Nabi Nuh, Mental yang Kuat dalam Mendidik Anak

Perjalanan Leluhur Rasulullah ﷺ di Antara Bangsa Besar di Dunia

1. Yang dimaksud dengan ketergelinciran ulama di sini adalah, taqshir (kurang/lemahnya) mereka dalam ijtihad, sehingga hasil ijtihadnya menyelisihi dalil, tidak sesuai dengan pokok-pokok dan tujuan syariah, dan semisalnya.

BACA JUGA: Pendapat Salah Satu ‘Ulama Bukan Standar Kebenaran

Silakan baca pembahasan ketergelinciran ulama di kitab “Al-Khilaf Anwa’uhu Wa Dhawabithuhu Wa Kayfiyyah At-Ta’amul Ma’ahu”, karya Hasan bin Hamid bin Maqbul Al-‘Ushaimi (Hlm. 187 dan seterusnya, Dar Ibn Al-Jauzi, Riyadh).

2. Tidak boleh mengikuti ketergelinciran ‘ulama, apalagi mengumpulkan semuanya untuk diamalkan. Imam Isma’il Al-Qadhi, dalam riwayat di atas juga, menyambung perkataan beliau, “Siapa saja yang mengumpulkan seluruh ketergelinciran ‘ulama kemudian mengambilnya, agamanya telah pergi (hilang).”

Imam Al-Auza’i, sebagaimana disebutkan juga oleh Al-Baihaqi (Hlm. 356), menyatakan:

من أخذ بنوادر العلماء خرج من الإسلام

Artinya: “Siapa saja yang mengambil setiap pendapat ganjil dari para ‘ulama, dia telah keluar dari Islam.”

2. Ulama sebesar dan sealim apapun, tidak ma’shum, kadang ada pendapat mereka yang ganjil, menyelisihi dalil dan tidak layak diikuti. Imam Asy-Syafi’i dalam “Ar-Risalah” (Juz 2, Hlm. 134, Dar An-Nafais, Libanon) berkata:

ولكن قد يجهل الرجل السنة فيكون له قول يخالفها، لا أنه عمد خلافها

Artinya: “Tapi kadang seseorang (‘ulama) tidak mengetahui Sunnah, sehingga dia menyampaikan pendapat yang menyelisihinya, bukan karena sengaja ingin menyelisihinya.”

3. Tentu, pelajaran yang kita ambil bukanlah untuk bersikap lancang pada ulama besar, apalagi para aimmah matbu’in (imam yang diikuti), menyatakan pendapat mereka yang ini dan itu menyelisihi dalil, padahal penguasaan kita terhadap dalil jauh sekali di bawah mereka, ‘baina as-sama wa as-sumur’.

Setiap Ulama Memiliki Ketergelinciran Pendapat

nasihat imam al-ghazali, ulama
Foto ilustasi: Jernih.co

BACA JUGA: 3 Perbedaan Pendapat ‘Ulama tentang Hukum Puasa Rajab

Atau mengatakan ‘hum rijal wa nahnu rijal’. Tidak pantas sama sekali. Yang benar ‘hum ‘ulama wa nahnu juhala’.

Pelajaran yang kita ambil adalah, tidak bersikap kultus pada ‘ulama. Setiap mereka, mungkin benar mungkin salah. Karena itu, jangan jadikan mereka sebagai standar kebenaran.

Dan pasti, jika sekelas Imam Asy-Syafi’i saja tidak boleh dijadikan standar kebenaran, apalagi syaikh fulan dan ustadz ‘allan yang menjadi rujukan di komunitas anda.

4. Mari bersikap dewasa, kebenaran bisa datang dari syaikh dan ustadz komunitas anda, bisa juga dari syaikh dan ustadz komunitas lain. Mari berpikir secara terbuka, berlapang dada dan banyak-banyak tahu diri. Ilmu tidak hanya ada pada komunitas anda.

Wallahu a’lam. []

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Tags: pendapatUlama
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pasutri Muslim AS Tayangkan Perjalanan Mereka dalam Mengeksplorasi Islam dan Komunitas Muslim

Next Post

Penjelasan tentang Sabar: dari Makna hingga Implikasinya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Hukum Membunuh Semut, Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim

Belajar Teknologi Semut

22 September 2023

Keteguhan Kabilah Quraisy pada Agama Nabi Ibrahim Dibandingkan Bani Israel

17 September 2023
Nabi Nuh, Bahtera Nabi Nuh

Kisah Nabi Nuh, Mental yang Kuat dalam Mendidik Anak

13 September 2023
Said bin Zaid, Umar bin Khattab, Rasulullah

Perjalanan Leluhur Rasulullah ﷺ di Antara Bangsa Besar di Dunia

12 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

kaesang

Begini Kata Pakar soal Kaesang Gabung PSI Jelang Pemilu 2024

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menyebut Kaesang menyadari bahwa PSI membutuhkan vote getter.

gibran

Politkus NasDem Sebut Gibran Berpotensi Merapat ke Ganjar Jika…

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Bestari mengatakan jika Gibran menjadi cawapres Ganjar, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membawa PAN dan Golkar kembali.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.