• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Minggu, 29 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Wacana Note

Ujian Susulan, 500 Perak, dan Nasi Basi

by Dini Koswarini
1 tahun ago
in Note
Reading Time: 2 mins read
0
taat pada Allah, Istidraj

Foto: Freepik

Oleh: Saad Saefullah

DARI Jatinangor, saya punya satu cerita tak terlupa. Waktu itu tahun 1998. Musim ujian akhir. Karena tak ada uang, saya tak bisa bayar SPP tepat waktu. Kakak-kakak kekurangan, dan honor menulis juga tak ada. Alhasil, saya tak bisa ikut ujian hari pertama. 3 mata kuliah, kalau tak salah.

Ketika hari kedua datang ke kampus minta kartu perizinan, dosen laki-laki rambut ikal sekretaris jurusan menarik saya ke sudut. “Kalau cuma sekadar tak punya uang untuk bayar SPP,” ujarnya, “bilang sepekan sebelumnya. Saya bisa bantu. Kamu sudah tak ikut ujian hari kemarin.”

Saya tertegun. Menelan ludah. Sang dosen sering dianggap monster oleh teman-teman sekelas.

BACA JUGA: Nasi Goreng

Tiga mata ujian yang tertinggal saya susul di pekan berikutnya. 2 mata kuliah, saya ikuti dengan lancar jaya. Satu lagi, Reading Comprhension, dilakukan di rumah dosen yang bersangkutan. Di Ujung Berung. Perumahan. Saya ketika itu sudah jatuh miskin lagi alias tak punya uang. Hanya ada uang 5000 perak di saku celana.

Memakai bis damri, saya ke rumah sang dosen. Uang tersisa 4750. Saya berhitung ongkos sampai Purwakarta, karena sehabis ujian susulan, saya berencana pulang. Sampai rumah sang dosen, ada 4 mahasiswa lain. Saya datang telat. Ada 1 teman sekelas yang juga ikut susulan, karena sakit pekan sebelumnya.

Ujian Reading Compre berubah jadi menerjemahkan 2 halaman.

“Ini tugas S2 si ibu,” bisik teman saya sekelas, yakin sekali.

Jelang ashar, ujian selesai. Saya memburu Leuwi Panjang. Ongkos tersisa 3750. Sudah maghrib. Perut lapar sangat, karena dari pagi belum makan. Sampai di Primajasa, saya tidur. Nyenyak sekali rasanya. Mungkin karena lapar. Lelah karena habis berjalan jauh.

Saya merasa sudah tidur lama sekali di bis, ketika kondektur samar terdengar berteriak, “Kopo, Kopo…”

Saya bangun sejenak. Kok baru Kopo? Bukannya sudah lama sekali bis berjalan, dan di luar pun sudah gelap. Ketika saya melihat pelang jalan tol, itu Kopo Cikampek. Bukan Kopo Bandung. Buru-buru, di antara sadar dan tidak, saya turun dari bis. Pukul 11.00 malam. Uang tinggal 200 perak. Keringat dingin membanjir.

Dari Kopo, saya jalan menuju Sadang. Saya berpikir, setelah di Sadang, dengan 200 perak, saya akan bisa pake angkot menuju rumah. Tapi sepertinya saya sudah berjalan sangat jauh, Sadang tak terlihat juga. Sangat samar dan menusuk kulit. Perut perih. Dingin, dan gelap.

BACA JUGA: Hujan Waktu Ashar

Loading...

Ketika ada satu warung masih terbuka, saya menemui sepasang kakek-nenek yang sedang menghitung uang hasil jualannya. Oleh mereka, saya diberi uang 500 perak. Kebaikan yang tak pernah terlupa—satu tahun setelah itu, saya berusaha cari warung itu, tak ketemu. Dengan uang itu, saya pulang.

Sampai rumah, pukul 2 dini hari. Saya gedor-gedor pintu, tak ada yang bangun. 30 menit kemudian, Emih bangun membuka pintu. Ke dapur, saya membuka periuk, yang ada adalah nasi basi. Tak ada apa-apa lagi yang bisa dimakan. Saya makan nasi basi jam 2.30 dini hari.

Menjelang Shubuh berdebum, saya menangis diam-diam. Getir. []

Tags: bantuancerita sedihjatinangorujian mahasiswa
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

24 Jam Pasca Persalinan, Ini yang Terjadi pada Tubuh Seorang Ibu (1)

Next Post

24 Jam Pasca Persalinan, Ini yang Terjadi pada Tubuh Seorang Ibu (2-Habis)

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Related Posts

janda

Apa Salahnya Janda?

20 Mei 2022
Suami istri tidak romantis?, Kapan Nikah

Jangan Coba-coba Bertanya Kapan Nikah?

12 April 2022
Pesan Nabi Daud, First Time

First Time

25 Maret 2022
lupus

Lupus

12 Maret 2022
Please login to join discussion
Advertisements shopee ramadhan

Ramadhan

adab makan, Macam-macam Puasa Sunnah

Penjelasan Doa Berbuka Puasa Allahumma Laka Sumtu

by Yudi
6:30 pm
0

...

Foto: Aldi/Islampos

Kapan Lailatul Qadar Terjadi?

by Adam
11:15 am
0

...

baca alquran di dekat yang shalat

Al-Qur’an dan Ramadhan

by Ari Cahya Pujianto
6:00 am
0

...

Ini Dia 5 Amalan Utama di Bulan Suci Ramadhan 1

Ini Dia 5 Amalan Utama di Bulan Suci Ramadhan

by Adam
6:27 pm
0

...

doa perlindungan dari ilmu hitam, doa ketika bangun malam,

Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan di Bulan Sya’ban

by Eneng Susanti
7:15 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.