UEA–Negara teluk Uni Emirat Arab (UEA) akan segera meluncurkan wahana antariksa yang diberi nama Hope ke Planet Mars. Uniknya, ilmuan yang bertanggung jawab atas misi ini adalah seorang hijaber berkebangsaan Arab, Sarah Al Amiri.
“Misi penting ini bertujuan mempelajari atmosfer Mars setiap saat dari segala musim,” ujar Sarah yang juga Menteri Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut UEA, seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/7/2020).
Proyek Hope ini telah disiapkan selama 6,5 tahun. Rencananya, wahana ini akan diluncurkan dari Pusat Antariksa Tanegashima, Jepang pada Rabu (15/7/2020). Namun, ditunda karena cuaca buruk. Peluncuran pesawat ruang angkasa tak berawak itu sekarang dijadwalkan kembali untuk Jumat pagi (18/7/2020) pukul 05:43 dari stasiun ruang angkasa Tanegashima Space Center, Jepang.
BACA JUGA:Â UEA Segera Kirim 2 Astronot Pertamanya ke Luar Angkasa
Misi Hope atau dalam bahasa Arab adalah Al Amal tersebut diperkirakan akan sampai ke Mars pada Februari 2021, sekaligus menandai peringatan ke-50 penyatuan UEA oleh aliansi 7 syekh.
Misi ruang angkasa ini adalah misi antar planet pertama dari dunia Arab menuju ke planet Mars. Pesawat milik Uni Emirat Arab itu direncanakan mengorbit di Planet Merah untuk beberapa proyek penelitian.
Dengan Al-Amal, Uni Emirat Arab (UEA) ikut berlomba dengan beberapa negara untuk penelitian Mars, antara lain Cina dengan Tianwen-1 dan AS dengan Mars 2020.
Saat ini memang momen yang menguntungkan untuk meluncurkan misi ke Mars, karena Bumi dan Mars berada dalam konstelasi terdekat dengan jarak sekitar 55 juta kilometer. UEA bekerjasama dengan Mitsubishi Heavy Industries, yang akan memabawa Al-Amal ke luar angkasa.
UEA dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha memperluas sektor luar angkasanya. Misi Mars ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang dinamika cuaca di atmosfer Planet Merah itu. UEA menyebut wahana itu sebagai fondasi untuk tujuan yang jauh lebih besar, yaitu membangun permukiman manusia di Mars dalam 100 tahun ke depan.
BACA JUGA:Â Luncurkan Misi ke Mars, UEA Jadi Negeri Muslim Pertama yang Capai Luar Angkasa
UEA juga ingin proyek tersebut menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda Arab di wilayah yang terlalu sering dilanda konflik sektarian dan krisis ekonomi. Negara ini telah menyewa arsitek untuk membangun sebuah “Kota Mars” di gurun sebagai Kota Sains, dengan dana sekitar 135 juta dolar AS.
“Yang unik tentang misi ini adalah bahwa untuk pertama kalinya komunitas ilmiah di seluruh dunia akan memiliki pandangan menyeluruh tentang atmosfer Mars, pada waktu yang berbeda setiap hari di musim yang berbeda,” kata manajer proyek misi Mars, Omran Sharaf, Senin (13/7/2020).
“Kami memiliki strategi untuk berkontribusi pada upaya global dalam mengembangkan teknologi dan pekerjaan sains yang akan membantu suatu hari jika manusia memutuskan untuk menempatkan manusia di Mars,” pungkasnya. []
SUMBER: BBC