• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 9 November 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

Uang Kertas dan Mie Instan

Oleh Sodikin
7 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
sering makan mie instan

Foto: Aldi/Islampos

52
BAGIKAN

Oleh: Abdarrahman Rachadi

SYEKH Abdalqadir as Sufi, menyatakan bahwa makanan adalah sumber dari ilmu. Bertahun mendengar kini saya mulai memahami makna dari ucapan beliau yang begitu dalam.

Ternyata apa yang beliau ajarkan tidak hanya mengacu kepada konteks makan secara sempit, akan tetapi jauh lebih luas, dapat menjelaskan fenomena riba yang kini secara ‘wajar’ merasuk ke dalam kehidupan kita.

Contoh paling kasat mata adalah kebiasaan makan bangsa kita. Jamak kita lihat selama puluhan tahun kita dicekoki makanan ‘instan’, saya ambil satu contoh pelopornya yaitu In**m*e.

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

BACA JUGA: Apa Itu Riba Duyun?

Produk mie instan ini sudah bertahun-tahun kita (termasuk saya) konsumsi secara rutin. Sadar tidak sadar kebiasan perut ini mengakar kepada kebiasaan kita memahami, menjalankan dan mengurai kehidupan. Mie ‘tiga menit’ ini ternyata tidak hanya merusak tubuh kita akan tetapi lebih parah lagi, secara tidak sadar merusak batiniyah kita.

Kebiasaan mengonsumsi mie instan telah membuat kita melupakan proses, bahkan jika ditarik lebih jauh, mengajak kita melupakan sunatullah. Bahwa makanan yang kita konsumsi seharusnya terjaga bahannya, cara memasaknya dan menghidangkannya.

Mie instan telah memotong proses natural, mengondisikan kita bahwa semua keperluan, alih-alih mengikuti proses, dapat didapatkan secara cepat meskipun proses untuk menuju hasil seringkali ditempuh dengan cara yang tidak benar.

Kebiasaan mengkonsumsi makanan instan ini mempercepat masyarakat kita menerima riba dalam kehidupan. Uang kertas, layaknya mie instan, adalah satu anomali, bahkan penyimpangan besar dalam kehidupan natural kita.

Melalui uang kertas, riba merasuk jauh ke dalam sendi dan sel tubuh, merusak hati dan otomatis menghancurkan diri kita, lahir dan batin.

Layaknya warung kopi/ mie instan, perbankan menyediakan instrumen kemudahan agar masyarakat bisa menikmati ‘riba tiga menit’ secara nyaman dan aman. Infrastruktur seperti kantor, ATM, gerai pendaftaran kartu kredit, bujuk rayu produk diiklankan dengan iming-iming kemudahan ‘pembayaran’ membuai masyarakat bahwa benar perbankan dan uang kertas adalah fenomena modern yang membawa kebaikan dan kemudahan bagi manusia.

Allah SWT telah menyatakan bahwa riba adalah haram. Riba adalah kekejian luar biasa yang diancam dengan peperangan yang dipimpin langsung oleh Allah dan RasulNya.

Dasar inilah yang harus kita pahami dan benamkan dalam hati, hanya dengan Takwalah kita dapat menyingkap hijab diri, yang senantiasa menutupi hati kita dari kebenaran. Yang membuat kita ragu dan takut untuk menyatakan yang Haq adalah Haq dan batil adalah batil.

BACA JUGA: Riba Pasti Membunuhmu

Jangan ragu lagi, uang kertas adalah haram, bank sentral adalah haram. 1500 tahun yang lalu jaminan kemenangan telah Allah berikan kepada kita. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang menghentikan kembalinya yang Haq dengan dalih, ‘belum waktunya’, ‘masyarakat tidak mengerti’, ‘tidak praktis’ dan lain sebagainya. Instrumen kembalinya Rukun Zakat dan muamalah telah hadir di tengah-tengah kita.

Raih dan jalankan. Gunakan kembali Dinar emas dan Dirham perak. Keduanya akan menolong kita menghilangkan hijab, ilmu sihir, kehampaan ‘nilai instan’ uang kertas.

Ibarat tongkat Nabi Musa, meski hanya terbuat dari sebatang kayu, tetapi riil, mampu membongkar kekuatan sihir Fir’aun yang menghadirkan ular-ular raksasa nan instan, tetapi tiada nyata. []

Wa La Ghaliba illa Allah.

Tags: ribauang kertas
Share52SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Gimana Sih Cara Mandi Junub ala Rasulullah?

Next Post

Khabbab bin Arats, Penjaga Kemah Nabi di Perang Badar

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 uang kertas

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Mengapa Harus Taat pada Allah? Ini 3 Jawabannya!

Oleh Rifdah Reza Ramadhan
22 Desember 2021
0
sifat lelaki sejati, Tujuan Hidup:, Manfaat Bersyukur, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Muslim Terbaik, Hadist Qudsi, Ciri Orang Ikhlas

Manusia sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor.

Lihat LebihDetails

Detik-detik Hijrah, Ali bin Abi Thalib Tidur di Pembaringan Rasul

Oleh Saad Saefullah
27 November 2021
0
Detik-detik Kematian Nabi Muhammad, Sifat Para Sahabat Nabi, Fakta Nabi Ishaq, Ali bin Abi Thalib, https://chanelmuslim.com/kisah/utusan-quraisy-terakhir-yang-menemui-abu-thalib, Nabi Yaqub, Abu Ayyub Al Ansari, Malik bin Dinar

Dengan tenang Ali bin Abi Thalib RA. menjawab, "Beliau sudah tidak ada di sini!"

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

Hukum Allah dalam Segala Sesuatu

Oleh Yudi
27 Januari 2022
0
Keutamaan Bismillah, kehidupan di luar angkasa, masuk surga tanpa hisab, Bukti Kebesaran Allah, hukum Allah, kasih sayang Allah, tajsim, Pertolongan Allah, surga

Maka, para ulama mesti berperan aktif untuk menyingkap hukum Allah dalam setiap perkara dan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.