• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 18 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Tukang Akik dan Masa Lalu

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Tribun.

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Tribun.

0
BAGIKAN

Oleh: Fitri Amalia,
fialiamarfi@gmail.com

 

BUNYI mesin pengasah batu mengiringi Jalan Barito yang tak terlalu ramai. Hampir dua tahun sudah pak Fikri menjalankan usaha batunya. Dari lapak beratap seng di depan kampus itulah rupiah ia kumpulkan. Terseok seok usahanya, sebab musim akik sudah lama berakhir sementara ia belum dapat usaha pengganti.

Hari ini pak Fikri belum kedatangan satu pengunjungpun dari pagi, tapi meski sore sudah menjelang ia belum menutup lapaknya sebab Pak Dosen kampus depan janji mengasah batu sore ini. Akhirnya yang ditunggu datang juga, sedan mewah pak Dosen tampak parkir di depan lapak akiknya.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

“Ini, Bang Red Raflesia, yang bagus ya ngasahnya!” ucap Pak Dosen sambil menyodorkan batunya.

“Oke, Pak siap.”

Sambil mengosok batu, Pak Fikri terus mengajak ngobrol menanyakan ini itu seputar kegiatan keseharian Pak Dosen. Lalu ucapnya.

“Beruntung ya, Pak bisa punya orang tua yang mampu menyekolahkan Bapak hingga Bapak bisa jadi dosen seperti sekarang ini.”

“Ah, tidak juga saya dapat beasiswa sejak masih SMP.”

“Wah, kalau begitu Bapak beruntung dianugerahi Allah otak yang cerdas,” jawab pak Fikri.

“Cerdas? Ah, tapi hasil tes IQ saya standar saja, Pak. Saya dapat beasiswa karena rajin saja. Habis gimana ya dulu cita-cita saya ingin jadi guru tapi orang tua tidak mampu secara ekonomi, dan Alhamdulillah Allah memberi saya lebih, bahkan kini saya malah jadi Dosen.”

“Ooh gitu toh,” jawab pak Fikri sambil menyerahkan batu akik yang selesai digosoknya.

Setelah kepergian Pak Dosen, sambil membereskan lapak akiknya Pak Fikri melamun mengingat masa mudanya. Terbayang masa sekolah yang sekedar ia lalui dengan berangkat pagi pulang siang tanpa diselingi belajar di rumah dengan sungguh-sungguh. Hik …, ternyata Allah Maha Adil ia memberi pada yang pantas diberi.

Beberapa bulan kemudian pak Fikri dapat rejeki dadakan. Ia memperoleh jatah warisan dari penjualan rumah orang tua yang akhirnya laku dijual. Mungkin lagi sadar, Pak Fikri menyisihkan sebagian uang untuk pergi umroh. Ia bahagia sekali bisa sampai di tanah haram, memandang langsung arah kiblat, tawaf bersama jamaah lain dari seluruh dunia.

Hari itu Subuh, di antara barisan yang sempit pak Fikri melakukan salat subuh terahir berjamaah di Masjidil Haram. Setelah takbiratul ihram, iftitah lalu ia mendengarkan bacaan Al-Fatihah sang imam. Kemudian aamiin dan membaca Fatihahnya sendiri setelah itu pak Fikri mulai mendengarkan bacaan surah sang Imam Masjidil Haram. Huum suarannya merdu batinnya? Surat apa ini yang dibaca ya, apa artinya? Gumam hatinya. Sementara itu terdengarlah isak dari jamaah sebelah kanan pak Fikri, ya ampun orang Arab ini menangis tersedu sedu, sementara hanya datar yang mengisi ruang hati pak Fikri, akhirnya ia juga ikut menangis. Tapi tidak seperti orang Arab sebelahnya yang menangisi firman Allah yang dibaca Sang imam. Pak Fikri menangisi kebodohannya.

“Allah, jauh-jauh saya dari Indonesia datang ke sini dengan biaya yang entah kapan bisa dapat lagi. Kesempatan entah kapan bisa kembali lagi padahal lama saya menanti, tapi saya salat seperti ini. Engga tau itu imam baca apa.”

Maka doa pak Fikri setelah salat.

“Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim, hamba mohon ampun atas masa muda yang telah hamba buang. Hamba habiskan dalam lalai tanpa berusaha maximal menuntut ilmu. Ampun ya Allah, maaf. Semoga engkau berkenan mengampuni memaafkan dan memberi solusi.[]

Bengkulu 15 May 16

Tags: Batu Akikmasa laluMenyesal
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Laporan Perpekan Islampos Aid Waqaf Quran

Next Post

Jual Beli Kucing, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Manfaat dan Keutamaan Surat Al Balad

Oleh Andre S
7 Januari 2022
0
surat al balad

Surat Al Balad adalah surat yang ke 90, terdiri dari 20 ayat. Dinamakan Al Balad karena diambil dari lafal Al...

Lihat LebihDetails

Kata-kata Bijak tentang Tahajjud, Bermunajat kepada Allah di Gelapnya Malam

Oleh Saad Saefullah
20 November 2020
0
Kiat Bangun Tahajjud

MESKI tidak wajib, shalat tahajjud merupakan shalat sunnah yang sangat utama. Banyak sekali dalil-dalil, baik dari alquran maupun hadis, yang...

Lihat LebihDetails

5 Hadist tentang Larangan Korupsi

Oleh Sufyan Jawas
24 Oktober 2021
0
Hadist tentang larangan korupsi

Hadist tentang larangan korupsi sudah banyak disebutkan oleh Nabi secara langsung. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.