• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 30 Juni 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ibrah

Tipu Dayamu Memang Hebat, tapi Balasan Allah Jauh Lebih Hebat!

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Amazon

Foto: Amazon

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ariyani Syahniar | [email protected]

DICERITAKAN ada seorang laki-laki shalih yang mempunyai tetangga orang yahudi. Mereka sering duduk bersama. Dari keunikan orang shalih ini dia selalu berdoa kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi setiap ingin mengerjakan sesuatu. Kalimat shalawat itu tidak pernah terpisah dari perkataan ataupun pekerjaannya hingga mengejutkan orang yahudi tetangganya sampai bertanya:

“Apa yang kau dapatkan dari banyaknya shalawat yang kau panjatkan kepada nabimu?”

“Cukup bagiku tidak ada kegelisahan yang menghampiri,” jawab lelaki shalih.

ArtikelTerkait

Masyitoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

Cinta Buya kepada Istrinya

Ibu Imam Syafi’i yang Luar Biasa

Ibrahim bin Adham dan Seorang Lelaki yang Dirampok

Maka orang yahudi itu berencana membuat tipu daya untuk mengolok-olok orang muslim tetangganya.

Kemudian dia berkata: “Bawalah cincin ini bersamamu sampai aku kembali dari safar dan perjalananku.”

Orang shalih itu menjawab: “Baiklah, tidak ada sesuatu yg dikerjakan kecuali bersamanya shalawat (sambil bershalawat kepada Nabi).”

BACA JUGA: Pelayan yang Selalu Mengatakan ‘Allah Itu Baik, Ia Tak pernah Salah’

Beranjaklah orang yahudi sambil mengintai rumah tetangga muslimnya. Hingga ketika semua orang sedang keluar, dia masuki rumah tetangganya dan mencari cincin yang ia titipkan. Dibawalah cincin itu pergi menaiki kapal dan dia buang di tengah lautan.

Beberapa hari kemudian, orang yahudi itu kembali mendatangi rumah tetanggannya untuk meminta cincin. “Aku ingin cincinku,” katanya.

Orang muslim itu menjawab, “Tidaklah sesuatu dikerjakan kecualiku ucapkan shalawat terlebih dahulu (sambil bershalawat).”

“Cepat! Aku ingin cincinku sekarang!” ujar yahudi.

Berkatalah lelaki shalih (diawali dengan shalawat), “Hari ini aku pergi ke laut untuk memancing ikan, kemudian Allah memberiku ikan yang besar. Demi Allah, aku tidak akan memberi cincinmu kecuali kau mau makan siang bersama kami.”

Setelah memberikan ikan kepada sang istri untuk dimasak, dipaksa lah orang yahudi itu oleh orang shalih untuk memasuki rumahnya. Ketika mereka sedang duduk dan berbincang, tiba-tiba istrinya memanggil untuk memperlihatkan apa yang ia temukan dari dalam perut ikan, ternyata dilihatnya sebuah cincin berkilau berwarna keemasan! Maka ia berkata “Demi Allah ini adalah cincin orang yahudi yang dititipkan.”

Beranjaklah orang shalih itu ke tempat dimana ia menyimpan cincin orang yahudi, dilihatnya cincin itu benar tidak ada dan dia sangat kebingungan.

Advertisements

Ditemuilah tetangganya, dan orang yahudi itu berkata, “Ada apa denganmu terlihat kebingungan? Jika kau tidak memberikan cincinku maka aku akan merendahkanmu dan umat islam…”

Maka lelaki shalih itu menjawab, “Tidaklah suatu urusan terselesaikan sampai aku berdoa dan bershalawat kepada Nabi (sambil bershalawat)…”

Orang yahudi membalas ,“Aku tidak yakin bahwa kau masih akan tetap bershalawat kepada nabimu setelah hari ini. Jika kau tidak mengembalikan cincinku maka aku akan membuktikan kejelekan moral orang islam dengan menjadikanmu sebagai contohnya. Kujatuhkan umat islam dengan perbuatanmu.”

Orang shalih itu menjawab sambil memberikan cincin.,“Demi Allah aku sama sekali tidak kebingungan soal cincinmu, tetapi ada hal lain yang membuatku bingung. Ambillah cincinmu ini…”

Memerahlah wajah orang yahudi ketika ia menerima cincinnya, sambil kebingungan ia berkata, “Ini dia cincinku, ini dia cincinku!”

Maka lelaki shalih itu terkejut. “Apa yang terjadi padamu? Tenangkan dirimu!”

Yahudi menjawab, “Aku bersumpah demi Tuhanmu, bagaimana kau dapatkan cincin ini?”

Orang shalih berkata, “Mungkinkan kau kehilangan akal? Bukankah kau sendiri yang telah mengamanahkannya padaku sampai kau kembali dari safarmu?”

Yahudi membalas, “Kembali aku bersumpah demi Tuhanmu, darimana kau dapatkan cincinnya?”

Lelaki shalih itu menjawab, “Aku dapatkan dari dalam perut ikan”

Maka orang yahudi itu terkejut dan pingsan. Setelah kesadarannya kembali, ia ceritakan apa yang telah ia lakukan.

BACA JUGA: Sudah Kubilang, Bersama Allah Semuanya Baik-Baik Saja

Kemudian orang shalih itu berkata, “Dengan tipu dayamu, kamu bisa mencuri cincin itu dan melemparkannya ke laut, dan Allah dengan Qudrah/kekuatannya bisa menurunkan cincin itu di perut seekor ikan yang aku dapatkan. Bukankan telah kau saksikan sendiri tidaklah sia-sia dari doa kepada Allah dan shalawat pada Nabi yang selalu aku panjatkan?”

Berkata Yahudi, “Aku percaya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah…”

Bagaimanapun manusia membuat tipu daya, tetap Allah-lah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Allahu Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ

“Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Ali ‘Imran: 54)

Tidaklah sengsara bagi orang yang selalu berdoa. Tidak akan merugi dengan bershalawat kepada Nabi. Semoga dari cerita ini kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran untuk kemudian dipraktikkan dalam kehidupan. []

 

Tags: ikanyahudi
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Cegah Penyebaran Covid-19, Mahasiswa KKN DR PLUS UIN Suska Riau Adakan Pelatihan Pembuatan Masker Kain

Next Post

Allah Menguasai Sepenuhnya Hati Manusia

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Perjuangan Salman Al-Farisi mencari Islam sangat berat, Fakta Nabi Musa, firaun, Nabi Musa, Tongkat Nabi Musa, Masyitoh

Masyitoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

23 Juni 2022
Cinta Buya kepada Istrinya 1 kisah hikmah

Cinta Buya kepada Istrinya

6 Juni 2022
Imam Malik Quran Membersihkan Jiwa Imam Syafii Kewajiban Menuntut Ilmu Adab Mengajar Amal Ibadah, Keutamaan Menuntut Ilmu, Imam Ibnu Rajab, Nasihat Imam al-Ghazali

Ibu Imam Syafi’i yang Luar Biasa

4 Juni 2022
Imam Hasan Al-Bashri Pekerjaan adalah Ibadah, Nabi Isa AS. Nabi Ilyas

Ibrahim bin Adham dan Seorang Lelaki yang Dirampok

4 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist