• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 21 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

Tips untuk yang Tengah dimabuk Cinta

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi Foto: Kompas

Ilustrasi Foto: Kompas

0
BAGIKAN

Bukan tak boleh mencinta, namun cinta yang memabukkan bukanlah cinta yang akan membawa diri terbang pada keindahan cinta, namun justru terpuruk pada kehancuran hati. Mabuk cinta tak hanya dialami para pemuda, ini bisa juga menjangkiti mereka yang telah menikah. Jika ini terjadi pada diri Anda, atau teman Anda berikut 10 terapi bagi orang sedang dimabuk cinta yang dikutip dari muslim.or.id.

1. Menikah

Jika memungkinkan bagi orang yang sedang mabuk cinta untuk meraih cinta pujaan hatinya dengan ketentuan syariat, maka inilah terapi yang paling utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.

ArtikelTerkait

Hukum Mengumumkan Pernikahan

4 Bahaya Hidup Membujang di Zaman Modern

7 Adab Melihat Calon Istri

Ini 4 Kriteria Jodoh Ideal

“ Wahai sekalian pemuda, barangsiapa yang sudah mampu untuk menikah maka hendaklah dia segera menikah. Barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran perbuatan zina. ” (H.R Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan dua solusi, yaitu solusi utama dan solusi alternatif. Solusi petama adalah menikah. Jika ini bisa dilakukan, maka inilah yang terbaik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَمْ أَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

Saya belum pernah melihat (solusi) untuk dua orang yang saling jatuh cinta selain menikah (HR. Ibnu Majah, shahih).

Adapun bagi yang belum mampu menikah, maka ada solusi alternatif yaitu berpuasa untuk meredam gejolak syahwatnya.

BACA JUGA: Cinta Itu…

2. Meninggalkan Si Dia

Jika tidak memungkinkan untuk menikahi orang yang dicintai, solusinya adalah meninggalkan pujaan hatinya sejauh-jauhnya. Menjauh dari kota tempat tinggal si dia adalah di antara obat mabuk asmara, sebagaimana sebuah perkataan :

البعيد عن العين بعيد عن القلب

“Sesuatu yang jauh dari pandangan mata, akan jauh pula di hati”.

Maka hendaknya orang yang sedang mabuk cinta pergi ke daerah lain dan meninggalkan kota tempat tinggal orang yang dia cintai. Orang yang dia cintai memiliki peran penting, maka hendaknya dia menjauh darinya sehingga dia tidak lagi mendengar kabar berita si dia, tidak melihatnya , serta tidak mendengar ucapannya. Dengan demikian sedikit demi sedikit dia bisa melupakannya dan hilanglah penderitaann mabuk cinta yang dialaminya.

3. Membayangkan Kejelekan Pujaan Hati

Dalam pandangan orang yang sedang mabuk cinta, pujaan hatinya seolah-olah tidak punya aib sama sekali. Yang tampak darinya hanya kebaikan, tanpa cela dan cacat sedikitpun. Maka termasuk obat bagi hawa nafsu yang sedang mabuk cinta adalah dengan membayangkan kejelekan yang ada pada orang yang dia cintai. Ibnu Mas’ud radhiyalllahu ‘anhu pernah berkata :

إذا أعجبت أحدكم امرأة فليذكر مناتنها

” Jika kalian kagum terhadap seorang wanita, maka ingatlah hal-hal buruk yang ada padanya “

4. Meninggalkan Keharaman

Cinta buta yang dialami orang yang mabuk asmara ternyata sebagiannya merupakan cinta yang terlarang. Seperti mencintai wanita yang merupakan istri orang lain. Cinta seperti ini jelas merupakan perbuatan haram dan harus ditinggalkan.

Demikian pula termasuk cinta terlarang adalah mencintai sesama jenis. Ini merupakan perbuatan haram sebagaimana Allah melaknat dan membinasakan kaum Luth :

فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ

“ lalu Kami butakan mata mereka “ (Al Qomar : 37)

فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. “ ( Huud : 82)

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ

“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. “ (Al Hijr : 73)

Inilah ancaman berat dan mengerikan bagi pecinta sesama jenis. Cinta yang terlarang dan merupakan keharaman yang harus ditinggalkan.

6. Memperhatikan Akibat Buruk dari Penyakit ‘Isyq

Penyakit ‘isyq (mabuk cinta) bisa mengakibatkan bahaya besar yang merusak. Mabuk cinta akan menjadikan manusia bodoh, lupa diri, dan akan mengurangi akal dan kebijaksanaannya. Mabuk cinta juga menyebabkan kegundahan, kekhawatiran, ketakutan akan perpisahan, rasa kesempitan di dunia, dan juga ancaman di akhirat.

Jika pada diri seseorang ada penyakit yang akan menyebabkan kebinasaan, maka dia pasti akan menempuh berbagai cara mengobatinya. Demikian pula penyakit ‘isyq, ini merupakan penyakit hati yang membinasakan sehingga harus segera diobati apabila seseorang sudah terjangkiti penyakit ini.

7. Banyak Berdoa

Bagi seorang mukmin, doa adalah senjata ampuh, obat untuk segala macam penyakit, dan solusi untuk beragam persoalan. Allah Ta’ala berfirman :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku “ (Al Baqarah : 182)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى

“ Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, kejelakan pada penglihatanku, kejelekan pada lisanku, kejelekan pada hatiku, serta kejelakan pada mani atau kemaluanku .“ (HR. Tirmidzi, hasan)

Doa lain yang Nabi ajarkan :

اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

“ Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.” (HR. Muslim)

8. Bersabar

Untuk mengobati penyakit ‘isyq memang membutuhkan kesabaran ekstra. Kesabaran hasil akhirnya adalah sesuatu yang terpuji. Pertolongan bagi seorang hamba akan senantiasa menyertai kesabarannya. Berat dan pahitnya sabar di dunia saat ini lebih baik daripada beratnya menanggung siksaan di neraka jahannam nanti.

BACA JUGA: Menjaga Cinta

9. Bersungguh-Sungguh

Dibutuhkan kesungguhan hati dalam mengobati penyakit ini. Dengan niat yang benar dan usaha yang penuh dengan kesungguhan, niscaya Allah akan beri jalan kemudahan. Allah Ta’alaberfirman :

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

“Dan orang-orang yang berjihad bersunggguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami “ (Al Ankabut :69)

10. Berkonsultasi dengan Orang Yang Selamat dari Penyakit ‘Isyq

Hendaknya orang yang sedang terjangkit penyakit ‘isyq berkonsultasi dengan orang yang pernah mengalami mabuk cinta dan selamat darinya. Meminta solusi dan nasihat darinya akan membantu untuk mengobati penyakit ini. []

Tags: cintajatuh cintaMenikahtips
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 3 Tempat yang Diyakini sebagai Lokasi Makam Nabi Yusuf

Next Post

Orang Meninggal Malam Hari, Haruskah Mayitnya Dikuburkan Saat Itu Juga?

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan

Hukum Mengumumkan Pernikahan

10 September 2023
Bahaya Hidup Membujang di Zaman Modern

4 Bahaya Hidup Membujang di Zaman Modern

13 Agustus 2023
Kriteria Jodoh Ideal, Adab Melihat Calon Istri, pacaran

7 Adab Melihat Calon Istri

9 Agustus 2023
pernikahan, Kriteria Jodoh Ideal, Adab Melihat Calon Istri, Suamiku

Ini 4 Kriteria Jodoh Ideal

31 Juli 2023
Please login to join discussion

Terbaru

jima, Sisa Mani Keluar Setelah Mandi, Hukum Mandi Junub Tidak Memakai

Hukum Mandi Junub Tidak Memakai Sabun

Oleh Dini Koswarini
21 September 2023
0

Apa hukum mandi junub tidak memakai sabun?

Ibu Rumah Tangga, Cara Mendidik Anak

6 Cara Mendidik Anak Zaman Now

Oleh Dini Koswarini
21 September 2023
0

Cara mendidik anak yang benar menjadi kunci untuk mewujudkan harapan membentuk karakter yang shalih pada anak.

Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, Kelompok Manusia di Bulan Ramadhan, Keutamaan Istighfar setelah Shalat, Hukum Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Cara agar Shalat Istikharah Jitu, Shalat Khusus untuk Menambah Rezeki, Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis

Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis karena Lupa

Oleh Haura Nurbani
21 September 2023
0

Apa hukum orang shalat di bajunya ada Najis karena lupa?

Hukum Wanita Haid Membaca Quran, Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Oleh Haura Nurbani
21 September 2023
0

Apa hukum membaca Al-Quran saat haid?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.