• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 5 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Ternyata Inilah Pandangan Islam soal Menyembunyikan Sandal Teman

Oleh Ari Cahya Pujianto
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Freepik

Foto: Freepik

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

BANYAK dari kita yang seringkali bercanda dengan teman dengan menyembunyikan sandalnya. Setiap dari kita pasti hampir melakukannya. Namun, bagaimanakah Islam memandang hal ini?

Dari ‘Abdullah bin As Sa’ib bin Yazid, dari bapaknya, dari kakeknya, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak boleh seorang dari kalian mengambil barang saudaranya, baik bercanda maupun serius,” (HR. Abu Daud no. 5003 dan Tirmidzi no. 2160. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

BACA JUGA: Mahar Sandal Jepit Ternyata pernah Terjadi di Masa Rasul

ArtikelTerkait

Apa Artinya Iman bil Ghaib?

9 Anjuran kala Shalat Ied

5 Manfaat Puasa Senin dan Kamis

Shalat Tahajud Harus Tidur Dulu?

Orang yang mengambil hendaklah mengembalikan barang yang disembunyikan lalu meminta maaf. Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapa yang mengambil tongkat saudaranya, hendaklah ia mengembalikannya,” (HR. Abu Daud no. 5003).

Dahulu, kita sering melihat ada yang melakukan seperti itu. Ada yang sengaja menyembunyikan sandal temannya di masjid. Ketika yang punya barang keluar, ia pun kebingungan. Nah, ketika sudah pada puncak kebingungan setelah sejam mencari, barulah barang miliknya dikembalikan.

Hal ini tidaklah dibolehkan. Sampai-sampai Imam Abu Daud (Sulaiman bin Al Asy’ats As Sajistaniy) membuat bab tersendiri dalam kitab sunannya dengan membawakan hadits-hadits yang disebutkan di atas. Beliau membuat judul bab, “Siapa yang Mengambil Barang Orang Lain dalam Rangka Bercanda.”

Dalam ‘Aunul Ma’bud karya Al ‘Azhim Abadi disebutkan, “Kalau mengambil barang orang lain bukan dalam rangka bercanda, jelas terlarang karena termasuk dalam kategori mencuri. Adapun jika mengambilnya hanya ingin bercanda saja, maka seperti itu tidak bermanfaat. Bahkan seperti ini hanya menimbulkan kemarahan dan menyakiti orang yang punya barang,” (‘Aunul Ma’bud, 13: 250-251).

Dalam hadits disebutkan bahwa yang diambil dan disembunyikan adalah sebuah tongkat. Barang tersebut dianggap sebagai barang yang tafih (sepele).

Namun jika menyembunyikan yang sepele seperti ini saja tidak boleh walau bercanda, apalagi yang lebih berharga daripada itu. Demikian penjelasan dalam Tuhfatul Ahwadzi, 6: 380.

Juga ada keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa tujuan menyembunyikan barang milik orang lain di situ bukanlah maksud untuk mencuri, hanya menimbulkan amarah orang lain. Itu namanya bermain-main dengan mencuri, namun termasuk serius membuat orang lain marah, menakut-nakuti serta menyakitinya.

BACA JUGA: Seperti Apa Sandal Rasulullah?

Membuat orang lain takut, walau maksudnya bercanda, termasuk dosa. Pernah di antara sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berjalan bersama, lalu ada seseorang di antara mereka yang tertidur dan sebagian mereka menuju tali yang dimiliki orang tersebut dan mengambilnya. Lalu orang yang punya tali tersebut khawatir (takut).

Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain,” (HR. Abu Daud no. 5004 dan Ahmad 5: 362. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Al Munawi menyatakan bahwa jika dilakukan dengan bercanda tetap terlarang karena seperti itu menyakiti orang lain. Lihat ‘Aunul Ma’bud, 13: 251.

Yang dahulu pernah melakukan seperti itu, maka minta maaflah pada saudaranya dan banyaklah bertaubat. []

Advertisements

SUMBER

Tags: hukum menyembunyikan sandalSandal
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah Junaid Baghdadi sebelum Jadi Ulama, Gulat dengan Pria Tua

Next Post

Sejumlah Pengacara Maroko Tuntut Pembatalan Damai dengan Israel

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

iman bil ghaib, Cara mengembangkan penghargaan terhadap diri sendiri, Amalan yang Menghindarkan Malapetaka, kisah mualaf, atribut jiwa muslim

Apa Artinya Iman bil Ghaib?

5 Juli 2022
Shalat Ied

9 Anjuran kala Shalat Ied

5 Juli 2022
Manfaat Puasa Senin dan Kamis

5 Manfaat Puasa Senin dan Kamis

5 Juli 2022
Shalat malam merupakan hal yang menguatkan seorang Muslim, juga baik untuk kesehatan. shalat tahajjud Tahajjud Harus Tidur Dulu Kiat Bangun Tahajjud, Manfaat shalat sunnah, shalat tahajjud, keutamaan shalat shubuh, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud Harus Tidur Dulu?

4 Juli 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist