• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 19 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Tentang Perayaan Tahun Baru Hijriah, Ini Penjelasannya

Redaktur Eneng Susanti
2 tahun ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 3min read
0
Songsong Ramadhan, Ini 6 hal yang Perlu Dipersiapkan

Ilustrasi. Foto: Ulama Sedunia

PERHITUNGAN awal tahun hijriah ditandai oleh peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam. Biasanya tahun baru diperingati dengan kemeriahan. Lalu, bagaimana dengan peringatan tahun baru hijriah?

Tahun baru hijriyah yang jatuh tepat pada 1 Muharram, seringkali salah dimaknai dengan perayaan tertentu yang sama seklai tak ada tuntunannya dalam Islam. Padahal, sebagai muslim, semua amalan haruslah merujuk pada syariat yang telah diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam melalui sunnah-nya.

para ulama Ahlus Sunnah seringkali menguatarakan sebuah kalimat, “Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita melakukannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, tafsir surat Al Ahqof: 11, 7/278-279, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H)

Nyatanya, tidak ada amalan tertentu yang dikhususkan atau diajrkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam untuk menyambut tahun baru hijriyah, sehingga ada beberapa amalan atau tradisi yang bisa dianggap keliru dalam menyambut atau merayakan tahun baru hijriah di kalangan masyarakat pada masa sekarang.

Apa saja amalan tersebut dan dimana letak kekeliruannya? Berikut ini ulasan singkatnya:

Do’a awal dan akhir tahun

Amalan ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabi’in dan ulama-ulama besar lainnya. Amalan ini juga tidak kita temui pada kitab-kitab hadits atau musnad. Fadhilah atau keutamaan do’a ini sebenarnya tidak berasal dari wahyu sama sekali. (Qiblati edisi 4/III)

Puasa awal dan akhir tahun

Sebagian orang ada yang mengkhsuskan puasa dalam di akhir bulan Dzulhijah dan awal tahun Hijriyah. Inilah puasa yang dikenal dengan puasa awal dan akhir tahun. Dalil yang digunakan adalah dalil berikut:

“Barang siapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta’ala menjadikan kaffarot/tertutup dosanya selama 50 tahun.”

Adz Dzahabi dalam Tartib Al Mawdhu’at (181)  mengatakan bahwa Al Juwaibari dan gurunya –Wahb bin Wahb- yang meriwayatkan hadits ini termasuk pemalsu hadits.

Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) mengatan bahwa ada dua perowi yang pendusta yang meriwayatkan hadits ini.

Ibnul Jauzi dalam Mawdhu’at (2/566) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan Wahb yang meriwayatkan hadits ini adalah seorang pendusta dan pemalsu hadits. (dorar.net)

Kesimpulannya, hadits yang menceritakan keutamaan puasa awal dan akhir tahun adalah hadits yang lemah yang tidak bisa dijadikan dalil atau pedoman untuk melakukan suatu amalan.

Loading...

Memeriahkan Tahun Baru Hijriyah

Merayakan tahun baru hijriyah dengan pesta kembang api, mengkhususkan dzikir jama’i, mengkhususkan shalat tasbih, mengkhususkan pengajian tertentu dalam rangka memperingati tahun baru hijriyah, menyalakan lilin, atau  membuat pesta makan, jelas adalah sesuatu yang tidak ada tuntunannya. Karena penyambutan tahun hijriyah semacam ini tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, para sahabat lainnya, para tabi’in dan para ulama sesudahnya.

Sekalipun alasan memeriahkannya adalah untuk menandingi kemeriahna tahun baru masehi, ini tetap tak dibenarkan karena perbuatan semacam ini dianggap menyerupai mereka (orang kafir). Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ (1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

Jadi, tak perlu ada pengkhususan amalan tertentu di tahun baru hijriah yang ditujukan untuk memperingatinya. Sebaliknya, muslim justru diajarkan untuk melakukan muhasabah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanya memiliki beberapa hari. Tatkala satu hari hilang, akan hilang pula sebagian darimu.” (Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi)

Maka, bertambahnya waktu, seiring pergantian tahun, seyogyanya mengingatkan manusia pada waktunya yang kian sempit di dunia. Adapun, amalan-amalan yang dilakukan seharusnya istiqomah dijalankan sepanjang waktu, bukan dikhususkan pada suatu perayaan tertentu saja. []

SUMBER: RUMAYSHO

Tags: tahun baru hijriah
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Banyak Jalan untuk Beramal

Rutin Melakukan Kebaikan

18 Januari 2021
lantai

Ini Beberapa Jenis Gambar dan Patung yang Diperbolehkan dalam Islam

18 Januari 2021
Sedih dan Haru, Ini 7 Kisah yang Terjadi saat Gempa di Lombok

Ini Doa dan Amalan Khusus bagi Muslim Kala Mengalami Bencana

17 Januari 2021
Ikhlas dalam Shalat, Pentingkah? (1)

Tata Cara Shalat Istikharah beserta Doanya

17 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Kebijakan Beras Impor Dinilai Bentuk Kepanikan Pemerintah

Momen Tahun Baru Hijriah, MUI Minta Pemerintah Lebih Kedepankan Kepedulian Sosial

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Pernah Jatuh dan Disangka Meninggal saat Shalat, Armand Maulana Ungkap Hikmahnya
Muslimbiz

Pernah Jatuh dan Disangka Meninggal saat Shalat, Armand Maulana Ungkap Hikmahnya

Redaktur Eneng Susanti
4 jam ago
Banyak Jalan untuk Beramal
Islam 4 Beginner

Rutin Melakukan Kebaikan

Redaktur Laras Setiani
5 jam ago
Bolehkah Berdoa dengan Redaksi Hadits Dha’if atau Palsu?
Syi'ar

Keutamaan Mendoakan Saudara Muslim

Redaktur Yudi
6 jam ago
Muslimah juga Bisa Jatuh Cinta
Dunia Wanita

Cantik Itu Ujian, Bisa Dosa kalau Gak Dijaga

Redaktur Laras Setiani
6 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add