• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 5 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Wacana Note

Tempe Bacem

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Note
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Mommyasia

Foto: Mommyasia

62
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Saad Saefullah

ADA satu tempe yang rasanya terus teringgal di lidah ini. Satu tempe yang tidak bisa kautemukan, kecuali dari hati yang tulus.

Sewaktu SD, saya melaratnya minta ampun. Inferior. Nggak percaya diri. Kumel. Dekil. Mungkin saya adalah gambaran nyata orang-orang miskin di zaman itu. Setiap berangkat sekolah, saya hanya dibekali duit 25 perak. Kadang nggak sama sekali. Pikiran saya, dengan duit segobang itu, memikirkan satu jajanan makanan yang harus bisa membuat saya bertahan setidaknya sampe dhuhur.

So, 25 perak itu dibelikanlah nasi uduk, kerupuk gendar, dan satu gorengan oncom di warung Ceu Empat. Sekali dalam seumur hidup, Anda harus mencoba semua makanan di lapak Ceu Empat, sebangsa ayam goreng tepung zaman now, ga ada apa-apanya sama makanan-makanan ini.

ArtikelTerkait

Ngomel

ACI dan Ibu Cumcum

Istri Pake Motor?

Apa Salahnya Janda?

Celaka, uduk, gendar dan goreng oncom hanya bertahan sampe jam 9.30. Setelah itu, saya akan selalu merasa kelaparan. Saya inget, kadang saya berkeringat dingin saking laparnya. Di saat itu, teman satu kelas, akan mengajak saya ke rumahnya yang nggak jauh dari sekolah inpres kami. Rumah itu menggunakan bilik, namun sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini, kita akan mengetahui, ada kehidupan di sana. Dan juga cinta yang besar.

Setelah usia 30 tahun, saya baru tahu, perasaan menginjakkan kaki di rumah Lukman seperti Harry Potter setiap kali mengunjungi The Burrow. Ayah Lukman seorang pekerja di Indorama, dan kakeknya, yang sangat ramah, adalah seorang penarik becak, namun mereka sangat terhormat. Oleh ibunya Lukman saya diraih, bersama Lukman, disediakan nasi dengan menu yang selalu sama: tempe bacem. Itulah tempe bacem yang sangat sakti, menambal kelaparan saya yang akut. Tempe bacem yang dihadirkan dengan kebaikan-kebaikan orang di dalam rumah itu.

Sejak itu, saya selalu mencintai tempe bacem.

Tiga tahun lalu, saat Lebaran, saya mengunjungi Lukman. Yang ada hanya ibunya. Lukman hari itu masuk kerja, sama seperti ayahnya, di Indorama. []

Tags: kebaikantempe bacem
Share62SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Shaum Syawal VS Qodho Shaum Romadhon

Next Post

Surga yang Disegerakan

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Sertifikasi Halal MUI, Larangan Minum Sambil Berdiri, Pengaruh Makanan Haram, ngomel

Ngomel

30 Juni 2022
Foto: bukalapak

ACI dan Ibu Cumcum

11 Juni 2022
Foto: Unsplash

Istri Pake Motor?

6 Juni 2022
janda

Apa Salahnya Janda?

20 Mei 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist