SERINGKALI kita tertawa karena sesuatu yang lucu. Kadang bisa sampai terbahak-bahak, kadang hanya tersenyum saja. Terkait hal tersebut, Ilmuan muslim pada abad pertengahan pun melakukan penelitian. Twa menurut empat Ilmuwan muslim berikut ini yaitu:
1. Menurut Muslim Ali ibn Rabban at-Tabari, tertawa adalah hasil dari bergolaknya darah yang terjadi ketika manusia melihat atau mendengar sesuatu yang mengalihkan perhatiannya. Jadi, ketika manusia tidak mampu berpikir rasional terhadap apa yang dilihat atau dirasakannya, maka ia pun akan tertawa.
BACA JUGA: Tertawalah, Sehat Lho!
2. Menurut Abu Yusuf Al Kindi, tertawa adalah mengalirnya darah di jantung dengan tenang bersama dengan kebesaran jiwa menuju titik di mana sukacita akan terlihat. Jadi, tertawa menurutnya bukan hanya disebabkan kondisi biologis seseorang tetapi juga kondisi psikologis.
3. Senada dengan Al Kindi, Menurut Ishaq bin Imran, tertawa adalah sukacita jiwa karena tenangnya aliran darah mereka. Pemikiran ini ditulisnya dalam buku ‘On Melancholy’. Buku ini kemudian dipakai sebagai rujukan oleh bangsa Eropa sampai abad ke-17.
4. Tidak jauh beda dengan gurunya, yaitu Al Kindi. Menurut Ishaq bin Sulaiman, tertawa disebabkan oleh sukacita yang tercipta karena sirkulasi darah yang sehat dan proses eksotermis yang bekerja dalam tubuh. yaitu peristiwa pelepasan kalor atau energi dari dalam ke luar. Ibnu Sulaiman pun dianggap sebagai orang pertama yang memberikan definisi tertawa. Mungkin, karena ia memiliki pemikiran tersendiri yang berbeda dengan gurunya.
BACA JUGA: Ilmuwan Ungkap Tulisan Allah dalam Pakaian Viking
Terlepas dari segala perbedaan, dari pengertian tawa menurut 4 ilmuwan muslim di atas dapat diketahui bahwa ternyata ada kaitan erat antara tawa dengan aliran darah. Namun, penelitian tersebut tentu perlu diperdalam dan dikembangkan kembali agar hasilnya lebih akurat lagi. []
SUMBER: MVSLIM














