• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Tata Cara Shalat Wajib, Latin dan Artinya

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Shalat Qobliyah Subuh, tata cara shalat wajib

Ilustrasi foto: The New Arab

0
BAGIKAN

WAJAR ga sih seorang muslim tidak tahu tata cara shalat wajib? Jika kita beragama Islam dan yakin bahwa surga dan neraka itu nyata, maka mengetahui tata cara shalat wajib adalah suatu kewajiban. Bagaimana tidak, shalat yang lima waktu adalah ibadah yang harus tetap dilakukan apapun kondisinya. Dan shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat kelak.

Belajar atau menuntut ilmu mengenai tata cara shalat wajib juga merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Jadi jangan sampai kita hanya berdiam diri tidak belajar tata cara shalat waijb, padahal sudah jelas-jelas kita tidak mengetahuinya.

Bagi yang serius ingin belajar tata cara shalat wajib, berikut penjelasannya mengutip buku Risalah Tuntunan Lengkap Shalat Lengkap karya DRS. MOH. Rifa’i:

BACA JUGA: Ini Keutamaan dan Pahala Shalat Wajib 5 Waktu

ArtikelTerkait

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

Tata Cara Shalat Wajib, Latin dan Artinya

Tata Cara Shalat Wajib
Foto: Unsplash

Tata cara shalat wajib pertama adalah berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya. (Niat shalat ialah didalam hati).

Lalu mengangkat kedua belah tangan serta membaca “ALLAHU AKBAR”. (Takbiratui ihram). Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedakapkan pada dada. Kemudian membaca do’a iftitah.

BACAAN DO’A IFTITAH

ALLAHU AKBAR KABIRAA WALHAMDU LILLAHI KATSIIRAA WASUBHANALLAHI BUKRATAN WA ASHIILAA. INNII WAJJAAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARASSAMAAWAATI WAL-ARDL HANIIFAN MUSLIM AN WAMA AANAA MiNAL MUSYRIKIINA INNA SHALAATII WANUSUKII. WAMAHYAAYA WAMA MAATI (LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. LAASYARIIKA LAHU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MIN AL MUSLIMIN.

Artinya: “Allah Maha Besar lagi sempurna Kcbesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.

Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hitnya untuk Allah. Seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.

SURAT FATIHAH

Selesai membaca do’a iftitah, kemudian membaca surat Fatihah

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHUM. “ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN. ARRAHMAANIRAHIIM. MAALIKI YAUMIDIIN. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IIN. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN-‘AMTA ‘ALAIHIM. GHAIRIL MAGHDLUUBI ALAIHIM WALADL DLAALLIIN”. AAMIIIN.

Artinya: “Dengan nama Allah pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan.

Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat”.

MEMBACA SURAT-SURAT YANG PENDEK DAN MUDAH DIHAFAL

Selesai membaca fatihah dalam raka’at yang pertama dan kedua bagi orang yang shalat sendirian atau imam, disunatkan membaca surat atau ayat Al-Qur’an.

Tata Cara Shalat Wajib, Latin dan Artinya

Tata Cara Shalat Wajib
Foto: Islampos

RUKU’:

Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya membaca “ALLAHU AKBAR”, terus badannya membungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata.

Setelah cukup sempurna bacalah tasbih sebagai berikut:

“SUBHAANA RABBIYAL’ADZHIIMI WABIHAMDIHI ” 3 kali

Artinya: “Mahasuci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya”.

ITIDAL:

Selesai ruku’, terus bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setenlang telinga, seraya membaca sbb:

“SAMIALLAAHU LIMAN HAMIDAH”.

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya”.

Pada waktu berdiri tegak (i’tidal) terus membaca: “RABBANAA LAKAL HAMDU MIL-USSAMAAWAATI WA
MIL-UL ARDLI WAMIL UMAA SYI’TA MIN SYAITN BA’DU”.

Artinya: “Ya Allah Tuhan kami! BagiMu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang
Kau kehendaki sesudah itu”.

SUJUD:

Setelah i’tidal terus sujud (tersungkur kebumi) dengan meletakkan dahi kebumi, dan ketika turun seraya membaca “ALLAHU AKBAR”, dan setelah sujud membaca tasbih sbb:

“SUBHAANA RABBIYAL A’LAA WABIHAMDIHI ” 3 kali.

Artinya: “Maha suci Tuhan, serta memujilah aku kepada-Nya”.

DUDUK ANTARA DUA SUJUD:

Setelah sujud kemudian duduk serta membaca “ALLAHU AKBAR” dan setelah duduk membaca:

RABBIGHFIRLI WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNI WAHDINII WA’AAFII WA’FUA’NNII.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku”.

SUJUD KEDUA:

Sujud kedua ketiga dan keempat dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya.

DUDUK TASYAHUD/TAHYAT AWAL:

Pada raka’at kedua, kalau shalat kita tiga raka’at atau empat raka’at, maka pada raka’at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud/tahyat awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.

BACAAN TASYAHUD/TAHYAT AWAL: “ATTAHIYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAA TUTH THAYY1BAATU LILLAAH. ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAH1 WABARAKAATUH.

ASSALAAMUALAINAA WA’ALAA TBAADILLAAHISH SHAALIHHN. ASY-HADU AL LAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD”.

Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad).

Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shalih-shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah’. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad”.

BACA JUGA: Adakah Shalat Wajib yang Boleh Ditunda?

Tata Cara Shalat Wajib, Latin dan Artinya

Tata Cara Shalat Wajib
Foto: Islampos

TASYAHUD AKHIR:

Bacaan tasyabud/tahyat akhir ialah seperti tahyat awal yang ditambah dengan shalawat atas warga Nabi Muhammad, dan lafadhnya sbb:

“WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD”.

Artinya:

“Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad!

Cara duduk pada tahyat ialah:

Supaya pantat langsung ketanah, dan kaki kiri dimasukkan kebawah kaki kanan. Jari-jari kaki kanan tetap menekan ke tanah. Pada tahyat akhir disunatkan membaca shalawat Ibrahimiyah.

“KAMA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDINAAIBRAAHIIM WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM WABA ARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA-‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM FIL’AALA MIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID’.

Artinya: “Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia”.

SALAM:

Selesai tahyat akhir, kemudian salam dengan menengok kekanan dan kekiri dengan membaca: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAAHI

Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian”.

Keterangan: Waktu membaca salam yang pertama, muka kita menengok ke kanan, dan waktu membaca salam yang kedua muka kita menengok ke kiri.

Semoga tulisan tata cara shalat wajib di atas bermanfaat sehingga siapapun yang belum tahu tata cara shalat wajib langsung mempraktekkannya. Juga tak lupa semoga penulis buku tata cara shalat wajib di atas mendapatkan amal jariyah dari ilmu yang dibagikannya. Wallahu a’lam. []

Tags: Shalatshalat wajibtata cara shalat wajib
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wajib Simak Ini! 6 Keutamaan Shalawat di Hari Jumat

Next Post

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Taubat

Yudi

Yudi

Terkait Posts

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

14 Mei 2025
Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

12 Mei 2025
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

12 Mei 2025
Shalat Khusyu, Shalat Tarawih, Muwashofat

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

12 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ï·º dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.