• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 19 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Taaruf Itu Beda Sama Pacaran

Redaktur Rifki M Firdaus
4 tahun ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 3min read
0
shalat

Ilustrasi. Foto: Abu Umar/Islampos

 

PERTENGAHAN 1990-an, muncul sebuah istilah yang sangat mendebarkan bagi para aktivis dakwah. Taaruf. Ya, kata ini identik dengan aktivitas para aktivis dakwah yang sudah siap melaksanakan pernikahan. Kini kata “taaruf” bukan hanya dikenal untuk proses saling mengenal dalam sebuah awal pernikahan, tapi juga digunakan untuk semua hal masa-masa pengenalan, misalnya saja di kampus Islam, ada yang namanya “masa taaruf” merujuk pada masa orientasi mahasiswa baru.

Secara bahasa ta’aruf bisa bermakna ‘berkenalan’ atau ‘saling mengenal’. Asalnya berasal dari akar kata ta’aarafa. Seperti ini sudah ada dalam Al-Qur’an. Simak saja firman Allah (yang artinya),

“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13).

Kata li ta’aarafuu dalam ayat ini mengandug makna bahwa, aslinya tujuan dari semua ciptaan Allah itu adalah agar kita semua saling mengenalyang satu terhadap yang lain. Sehingga secara umum, ta’aruf bisa berarti saling mengenal. Dengan bahasa yang jelas ta’aruf adalah upaya sebagian orang untuk mengenal sebagian yang lain.

Jadi, kata ta’aruf itu mirip dengan makna ‘berkenalan’ dalam bahasa kita. Setiap kali kita berkenalan dengan seseorang, entah itu tetangga kita, orang baru atau sesama penumpang dalam sebuah kendaraan umum misalnya, dapat disebut sebagai ta’aruf. Ta’aruf jenis ini dianjurkan dengan siapa saja, terutama sekali dengan sesama muslimuntuk mengikat hubungan persaudaraan.

Tentu saja ada batasan yang harus diperhatikan kalau perkenalan itu terjadi antara dua orang berlawanan jenis, yaitu pria dengan wanita. Untuk itu umat islam sudah menganjurkan memberlakukan hijab bagi wanita muslimah, yang bukan hanya berarti selembar jilbab dan baju kurung yang menutupi tubuhnya dari pandangan pria yang bukan mahram, tapi juga melindungi pergaulannya dengan lawan jenis yang tidak diizinkan syari’at. Contoh dari pergaulan yang tidak diizinkan syari’at ini ialah berduaan atau bercampur-baur antara beberapa orang yang berlainan jenis dalam satu tempat secara berbauran, pergi bersama pria yang bukan mahram, dan berbagai hal lain yang dilarang syari’at. Semua itu tidak otomatis menjadi halal bila diatasnamakan ta’aruf.

Ta’aruf atau perkenalan yang dianjurkan dalam islam adalah dalam batas-batas yang tidak melanggar aturan islam itu sendiri. Kalau dalam soalan makan, minum dan berpakaian saja islam memiliki aturan yang harus dijaga, misalnya tidak sembarang makan dan minum itu halal, dan tidak sembarang pakaian boleh dipakai, maka untuk hal-hal lain yang lebih kompleks islam tentu juga memiliki aturannya. Adab pergaulan, adab berkenalan, adab mengenal sesama muslim, juga memiliki aturan yang harus diperhatikan.

Jadi jangan sekali-kali mencampuradukkan antara anjuran berkenalan atau mengenal sesama muslim dengan larangan-larangan agama seputar proses berkenalan tersebut. Bila dilakukan, maka hal itu sama saja dengan mencampuradukkan antara makanan halal dengan haram, dengan dalil karena manusiahidup harus makan, dan bahwa makan minum itu boleh dilakukan diluar puasa.

Kemudian dalam makna khusus proses pengenalan sesorang terhadap pria atau wanita yang akan dipilih sebagai pasangan hidup sering juga disebut sebagai ta’aruf. Sebagai istilah ta’aruf tentu saja bebas nilai, sampai ada hal-hal yang memuat aplikasi dari hal-hal yang dianjurkan atau diwajibkan, atau sebaliknya, justru hal-hal yang tidak baik atau dilarang.

Namun, perlu dicatat bahwa ungkapan ta’aruf ini tidak pernah disebutkan sebagai istilah khusus sengan arti perkenalan antar dua orang berlainan jenis yang ingin menjajaki kecocokan sebelum menikah. Karena tak ada penggunaan istilah yang sama untuk makna tersebut, maka sekali lagi kata ta’aruf ini masih bebas dinilai. Dan karena bebas nilai inilah, maka aplikasi ta’aruf ini pun bisa ditarik ulur menjadi nilai-nilai yang dianjurkan atau bahkan diwajibkan, atau sebaliknya, justru menjadi nilai-nilai yang dilarang dan diharamkan. []

Sumber: Basyir “Ta’aruf Dulu Baru Menikah”/Karya: Abu ‘Umar Bastir, Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 10 Sya’ban 1434 H/http://remajaislam.com/414-apa-itu-taaruf

Tags: MenikahPacaranta'aruf
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Ini Doa Shalat Dhuha yang Jarang Diketahui

Ini Doa Shalat Dhuha yang Jarang Diketahui

19 Januari 2021
5 Cara Setan Menggelincirkan Manusia

Shalat yang Dipengaruhi Setan, Seperti Apa?

19 Januari 2021
Renungan Kala Bencana Melanda

4 Sifat Orang Tidak Bersyukur

19 Januari 2021
Banyak Jalan untuk Beramal

Rutin Melakukan Kebaikan

18 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya

Ahok Dituntut Hukuman Percobaan 2 Tahun Penjara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Lelaki Puber Kedua, Ini Tanda-tandanya
Romantika Diamor

Lelaki Puber Kedua, Ini Tanda-tandanya

Redaktur Ari Cahya Pujianto
22 menit ago
Ketika Perempuan Menyepelekan Shalat
Nasihat

Ketika Perempuan Menyepelekan Shalat

Redaktur Dini Koswarini
51 menit ago
Ketika Rasulullah Melihat Penghuni Neraka dalam Perjalanan Mi’rajnya
Dunia Ghaib

6 Tingkatan Jebakan Setan untuk Sesatkan Manusia

Redaktur Sodikin
52 menit ago
Inilah yang Terjadi di Padang Mahsyar
Akhir Zaman

Padang Mahsyar, Dimana Lokasinya?

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add