• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 26 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Syair Terakhir Abu Nawas

Redaktur Rifki M Firdaus
4 tahun ago
in Renungan
Reading Time: 2min read
0
Syair Terakhir Abu Nawas

Foto: MI

Oleh: Wisnu Tanggap Prabowo
Pengajar Program Matrikulasi STEI Tazkia, Bogor. Pengajar LBPP LIA. Penulis Aviasi

 

ADAKALANYA Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang melalui dosa-dosanya, dan menghinakan seseorang justru dengan amal kebaikannya.

Seorang tabi’in, Sa’id bin Jubair, berkata bahwa ini terjadi ketika seorang hamba bangga akan amalannya sehingga kesombongan menjauhkannya dari Rahmat Allah. Sementara perasaan hina karena banyaknya dosa dapat membuat seorang hamba bersimpuh, lunak hatinya, dan bertaubat sehingga Allah mengampuni kemudian memuliakannya.

Bahkan Allah berkata dalam hadis qudsi, “Kalau kalian tidak berdosa maka Allah akan menjadikan kalian sirna, lalu Allah mendatangkan suatu kaum  yang mereka berdosa lalu mereka bertaubat kepada Allah lalu Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim).

Abu Nawas, misalnya, adalah penyair masyhur di era kerajaan Abbasiyah dengan kehidupan hedonis seperti dikesankan dalam hikayat “100 Malam” (Alfu Lailatin wa Lailah). Abu Nawas memang gemar meminum khamr sampai-sampai beliau menulis syair tentang sensasi meminum khamr berjudul khamriyyat. Ia juga gemar bersenang-senang dengan banyak wanita dan dianggap sebagai seorang zindiq. (al Bidayah wa Nihayah, Ibnu Katsir, 14/73).

Meski terjerumus dalam kubangan maksiat, Abu Nawas sempat menuntut ilmu agama, yakni ilmu Al Qur’an, ilmu hadis, dan sastra Arab melalui sejumlah ulama. Setelah hidayah Allah, besar kemungkinan taubatnya Abu Nawas ditengarai oleh manfaat ilmu agama yang pernah dipelajarinya. Sisi lain dari Abu Nawas inilah yang tidak sepopuler reputasinya sebagai penyair eksentrik dan gemar hura-hura.

Sahabat Abu Nawas, Abu Khalikan, menuturkan (dalam Wafiyatul A’yan 2:102) bahwa sebelum wafatnya, Abu Nawas menulis bait-bait syair yang ia sembunyikan di bawah bantal. Ibnu Khalikan mengaku bertemu Abu Nawas dalam mimpi dimana ia berkata, “Wahai Abu Nawas, apa balasan Allah terhadapmu?”

Abu Nawas menjawab, “Allah Mengampuni dosaku karena beberapa bait syair yang kutulis saat aku sakit sebelum wafat, syair itu berada di bawah bantalku.”

Abu Khalikan kemudian mendatangi kediaman keluarga Abu Nawas dan benar saja, ia menemukan secarik kertas berisi syair di bawah sebuah bantal. Di antara penggalan bait syair terakhir yang ditulis Abu Nawas berbunyi:

Jika yang memohon kepada-Mu hanya orang yang baik-baik saja,

Lalu kepada siapakah orang yang jahat akan memohon?

Aku tidak mempunyai wasilah kepada-Mu kecuali sebuah pengharapan,

Juga bagusnya pintu maaf-Mu, kemudian aku pun  seorang muslim.

Loading...

Meskipun seorang muslim terjatuh ke dalam kubangan dosa dan maksiat berulang kali, pintu taubat selalu terbuka baginya sebelum maut menjemput atau Hari Kiamat tiba.

Sebaliknya, seseorang yang membawa amalan sepenuh bumi namun ia menghadap Allah sebagai pelaku kesyirikan, maka amalannya sia-sia belaka (QS. Az Zumar: 65) dan ia kekal selamanya di dalam penderitaan (QS. Al Maidah: 72).

Semoga Allah mengampuni Abu Nawas rahimahullah dan kaum muslimin seluruhnya. []

Tags: AbudosaNawasSyairTerakhir
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Akhlak Nabi ﷺ terhadap Munafik

Tentang Benar dan Salah

26 Februari 2021
Dari Tanah kembali ke Tanah

Pesan Kematian

22 Februari 2021
Lenyapnya Ilmu dari Muka Bumi Saat Kiamat

Anda Budak Dunia atau Hamba Allah?

18 Februari 2021
Rezeki

Usaha Bisa Ditiru Namun Kadar Rezeki Tidak Bisa Ditiru

17 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Al-Quran

Pelajari Biologi, Mahasiswa Kanada Ini Masuk Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ini Peran Bunda di Bulan Ramadhan
Ramadhan

Ini Peran Bunda di Bulan Ramadhan

Redaktur Dini Koswarini
28 menit ago
Ini Dia Lena Khan, Hijaber yang Dipercaya Menyutradarai Sebuah Film Disney
Muslimbiz

Lena Khan, Sutradara Wanita Berhijab Pertama di Hollywood

Redaktur Eneng Susanti
58 menit ago
Ikhlas dalam Shalat, Pentingkah? (1)
Syi'ar

Antara Istiqamah dan Istighfar

Redaktur Yudi
1 jam ago
Saudaraku, Serulah Wanita yang Kehilangan Arah!
Note

2 Pekan, Aku dan Istriku

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add