• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 24 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Sumbangsih Islam dalam Meredam Bencana Umat Manusia

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Unsplash

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

BAGAIMANAKAH manusia dapat dilepaskan dari bencana yang akan datang? Inilah salah satu pertanyaan yang sering dikemukakan oleh banyak penduduk dunia sekarang ini.

Sebagian besar penduduk dunia yang waras pikirannya berpendapat bahwa krisis sejarah dunia yang belum ada tara bandingannya itu adalah hasil konsepsi kebendaan semata-mata dalam kehidupan.

Lepasnya segala sesuatu dari tenaga rohani; tenaga yang sanggup mengendalikan hasrat manusia supaya jangan terus-menerus mengumpulkan dan menguasai benda dengan jiwa yang tak kunjung puas.

Adapun pemecahan soal-soal tersebut letaknya dalam sintesis nilai-nilai rohani dan benda dalam kehidupan. Apa yang diperlukan umat manusia dewasa ini, mengutip ucapan Dr. Muhammad lqbal, ialah: (1) Penafsiran rohaniah tentang alam semesta, (2) emansipasi rohani orang seorang, dan (3) dasar-dasar asasi yang universal yang mengarahkan evolusi masyarakat manusia atas dasar rohani.

ArtikelTerkait

Bukti Nabi Musa Membelah Lautan

3 Dinasti Muslim yang Pernah Berkuasa di Sisilia

Rangkaian Kehebatan Abdul Hamid II

3 Jejak Air Mancur dalam Peradaban Islam

BACA JUGA: Pendahuluan pun dalam Islam Ada Adabnya

Kita semuanya mengetahui bahwa wahyu demi wahyu datang kepada para Nabi pada tingkat yang genting dari peradaban. Yakni saat tiap-tiap sesuatu sedang mengalami kemunduran pemecahan dan keruntuhan.

Atau ketika umat manusia diliputi kebodohan, kurang ilmu pengetahuan dan kelalaian. Atau manakala berkuasanya ilmu di lapangan kebendaan dengan melemparkan nilai-nilai rohani dalam kehidupan hingga mencapai taraf barbarisme.

Inilah taraf saat setiap suku dan kabilah, bahkan golongan-golongan kecil, diadudomba dengan yang lain dengan maksud pemusnahan hebat. Tidak adanya hukum dan ketertiban dan keadaan penjelmaan rohani yang dapat mengikat kesetiaan umat manusia ini, maka apa yang sekarang terjadi di sekitar kita dewasa ini?

Dua peperangan dunia telah kita alami. Kita sekarang ini sebagai penonton-penonton yang terombang-ambing antara harap dan cemas di tengah-tengah kegelisahan dan kealpaan “tukang-tukang jaga perdamaian” untuk menghindarkan peperangan pada masa akan datang.

Telah kita rasai dan alami derita dari dua peperangan yang lalu. Telah kita lihat sikap manusia terhadap Tuhannya, yang disebabkan oleh pemisahan nilai-nilai rohani dari nilai-nilai kebendaan.

Satu-satunya harap akan beroleh jalan kejayaan lahir dan batin ialah kebudayaan yang dapat mengumpulkan dan mendekatkan seluruh umat manusia sekali lagi dalam kesatuan yang mencantumkan kesetiaannya pada satu otoritas tempat berpegang.

BACA JUGA: Syarat-syarat Bekerja dalam Islam

Demikianlah saya serukan kepada setiap mereka yang beriman dan percaya kepada Tuhan Yang Esa untuk meresapi nilai-nilai rohaniah dalam kehidupan, dan menegaskan kembali kepentingan agama dalam hayat kita.

Dengan demikian, bersama-sama mengendalikan dan mengawasi tenaga-tenaga merusak yang tak dikekang, timbul dari alam kebendaan dan lalu mempergunakan tenaga-tenaga itu dalam pengendalian nilai-nilai rohani untuk mewujudkan manfaat yang lebih luas dan berbahagia bagi ilmu pengetahuan seluruh bangsa manusia.

Ilmu pengetahuan bersifat kebajikan dan kejahatan. Aspek merusak dari ilmu pengetahuan telah dan sedang ditunjukkan di depan mata kita sendiri.

Maka sekaranglah tugasnya bagi orang-orang yang mempunyai kesadaran penuh, mereka yang percaya iman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan menunjukkan aspek kebajikannya, dituntun dan didukung oleh tenaga-tenaga rohaninya. Kalau kita gagal dalam tugas kewajiban ini, kita akan terhukum di depan mahkamah para keturunan kita.

Nabi Muhammad SAW pernah menyerukan kepada para pengikut agama lain, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran: “Wahai Ahli Kitab, marilah kembali kepada kalimat persamaan antara kami dan tuan, bahwa kita tidak akan menghambakan diri melainkan kepada Allah.”

BukanIah kaum Muslimin semata-mata, tetapi bahkan juga beberapa ahli-ahli pikir Barat yang modern dan terkemuka telah sampai kepada kesimpulan bahwa Islam sanggup dan mampu memberikan penyelesaian yang dirindukan dan dihasratkan untuk melepaskan bangsa manusia dari bencana.

Dengan maksud tujuan inilah Dr. lqbal menyerukan kepada umat Islam dalam kata-kata yang berikut: “Baiklah umat Islam dewasa ini menyadari posisinya, membina kembali hidup sosialnya dalam sinar nilai-nilai yang mutlak dan mengembangkan demokrasi rohaniah, suatu tujuan pokok dari ideologi Islam.”

BACA JUGA: Fibonacci, Islam dan Sistem Angka Modern

Baiklah, ini semuanya menjadi canang panggilan kepada semua orang Islam dewasa ini. Haruslah mereka tunjukkan kepada dunia bahwa kebajikan-kebajikan Islam bukanlah monopoli orang-orang Islam semata, tetapi karunia yang asli bagi umat manusia. “Tidaklah Kami kirim kamu, hai Muhammad melainkan untuk menjadi karunia bagi seluruh alam” (Quran surat al-Anbiyaa ayat 107).

Jalan yang sebaik-baiknya untuk memperlihatkan itu semuanya ialah dengan mempraktikkan dan mengamalkan kebajikan-kebajikan itu sendiri. Mula pertama sekali dalam rumah tangga kita sendiri, kemudian baru ke masyarakat yang lebih luas. “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (Quran surat at-Tahrim ayat 6).

Jadi, cukuplah contoh teladan bagi kita di zaman yang lalu, yakni amal perbuatan Rasulullah SAW dan para khalifah beliau. []

(Dikutip dan disunting oleh Yusuf Maulana dari bagian ceramah Bapak M Natsir dalam peringatan Dr Muhammad Iqbal pada 21 April 1953 di Jakarta. Naskah ceramah ini kemudian diterbitkan dengan judul “Pemikiran Dr Muhammad Iqbal tentang Politik dan Agama”, Jakarta: Mutiara, 1979).

Tags: DuniaIslammanusiaPeradaban Manusia
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Muslim Wanita, Kalimah Ahmad Ditunjuk sebagai Hakim di New Jersey

Next Post

Kecantikan Perempuan Terletak pada…

Yudi

Yudi

Terkait Posts

teka teki Fiqih, Lokasi Turunnya Dajjal., Bukti Nabi Musa Membelah Lautan

Bukti Nabi Musa Membelah Lautan

26 November 2022
dinasti muslim di Sisilia

3 Dinasti Muslim yang Pernah Berkuasa di Sisilia

22 September 2022
Sultan Abdul Hamid II

Rangkaian Kehebatan Abdul Hamid II

7 September 2022
air mancur dalam peradaban islam

3 Jejak Air Mancur dalam Peradaban Islam

25 Agustus 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Bea Cukai

Sosok Diduga Pegawai Bea Cukai Sebut Netizen ‘Babu & Bacot’ di Twitter

Oleh Yudi
24 Maret 2023
0

Dalam akun LinkedIn, Widy Heriyanto hanya mencantumkan jabatannya sebagai Analis Senior di Direktorat Jenderal Bea Cukai.

bukber

Kemendagri Minta Kepala Daerah Tiadakan Bukber Pegawai

Oleh Yudi
24 Maret 2023
0

Istana telah memberikan penjelasan terkait arahan Presiden Jokowi yang melarang pejabat dan pegawai pemerintah untuk mengadakan bukber.

Jenis Munafik

3 Jenis Munafik

Oleh Dini Koswarini
24 Maret 2023
0

Berhati-hatilah akan nifak. Ada tiga jenis munafik yang harus diwaspadai oleh seorang Muslim.

Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Hukum Orang yang Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apa hukum orang yang batal puasa karena bekerja di panas terik?

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications