• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 19 Februari 2019
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Opini
  • Donasi
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Opini
  • Donasi
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Syi'ar Pendidikan

Sudah Benarkah Cara Kita Mengajarkan Shalat pada Anak?

by Sodikin
10 bulan ago
in Pendidikan
0
Sangat Disayangkan Jika Orang Tua Jaga Shalatnya, tapi…

Foto hanya ilustrasi: Aldi/islampos

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: R. Marfu Muhyiddin Ilyas, MA

SHALAT adalah ajaran dan amalan eksplisit dalam Islam. Shalat juga satu-satunya tugas dalam Islam yang Wajib diperintahkan untuk orang yang belum wajib melakukannya. Adalah Rasulullah melihat yang mengisyaratkan hal itu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Daud, Ad-Daruquthni, Al-Hakim, Baihaqi, dan Ahmad, Rasulullah melihat menegaskan, “Suruhlah anak-anak Anda untuk shalat jika mereka telah lahir 7 tahun. Pukullah mereka karena tidak shalat bila telah berdiri 10 tahun. Pisahkanlah mereka dari tempat tidur kalian.”

Dalam Islam, minimal baligh adalah 9 tahun. Setelah mencapai harga, maka seorang anak telah menemukan dewasa dan mandiri di hadapan Allah swt. Seluruh tingkah laku dan amal perbuatannya menjadi tanggung jawabanya sendiri. Dia mulai menorehkan pahala untuk orang yang suka, dan dosa untuk maksiat yang diperbuatnya.

Namun berkenaan dengan perintah shalat, hadits di atas menyebut angka 7 tahun sebagai permulaan pembelajaran shalat. Dengan kata lain, shalat wajib bagi anak-anak kecil yang belum baligh, minimal jumlah mereka sudah menginjak 7 tahun. Kewajiban mengajar shalat kepada anak-anak yang belum wajib melakukan shalat dalam kehidupan seorang muslim. Shalat wajib arsitek meskipun belum wajib dikerjakan.

Lalu bagaimana shalat ayat mengajar? Merujuk pada hadits shalat di atas, maka pembelajaran shalat dapat diurutkan ke dalam tiga fase, yaitu fase 0 – 7 tahun, fase 7 – 10 tahun, dan fase 10 – dewasa.

Fase 0 – 7 tahun

Fase ini merupakan fase yang sangat menentukan dalam pembelajaran shalat. Target pendidikan pada fase ini adalah mengenalkan shalat kepada anak, dan mengenalkan kepada siapa shalat dilakukan. Sebagai fase, pengenalan adalah manfaat terbesar yang harus diberikan kepada anak-anak.

Pada tahap inilah motivasi-motivasi spiritual untuk anak-anak ditanamkan. Selain shalat, dengan semangat spiritual anak juga akan mengenal Allah swt yang kepada-Nya shalat dilakukan. Pada tahap ini anak tidak diberi hukuman jika shalat, shalat tidak shalat anak belum menemukan berdosa atau membangkang kepada Allah swt.

Hal-hal yang perlu dikenalkan dari shalat kepada anak-anak dimulai dari adanya ibadah shalat dalam Islam, shalat nama-nama, shalat waktu, bilangan rakaat shalat, tempat shalat, dan tata-cara shalat. Pengenalan ini adalah upaya membuat kesiapan anak-anak. Menciptakan dia mencapai 7 tahun dan mulai diperintah shalat, anak-anak sudah memiliki kesiapan secara mental dan emosional. Dengan demikian perintah shalat pada fase itu, tidak lagi sebatas doktrinasi yang otoriter, namun penyadaran akan uang yang telah dibangun selam 3 – 4 tahun lamanya.

Namun demikian, yang terdekat harus dikenalkan sejak dini kepada anak-anak pada fase ini. Ini adalah shalat dan shalat yang dipersembahkan. Dialog metode lewat yang penuh keakraban anak dikenalkan tentang peran-peran Allah swt dalam siklus. Allah swt adalah penciptanya, yang merupakan anggota dari tubuh yang lengkap, yang menjaganya dari bencana, yang dapat digunakan kembali, bisa minum, minum dan berpakaian, merupakan kata-kata kunci mengenalkan Allah swt pada anak.

Loading...

Selanjutnya shalat dikenalkan kepada anak-anak sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah swt yang sudah jadi baik sempurna. Shalat adalah kendaraan yang akan membawa anak-anak bertemu Allah swt, seperti juga dia berkendaraan mobil untuk bertemu dengan keluarga atau tempat yang disenanginya. Kalimat-kalimat tersebut adalah contoh bagaimana shalat dikenalkan kepada anak-anak sebagai sesuatu yang perlu dan menarik untuknya. Kalimat-kalimat dialog ini dapat dikembangkan dengan pola pikir dan perkembangan mental anak.

Karena fase ini lebih pada pada intisari shalat maka bantuan materil, intimidasi, dan pengeluaran sangat penting untuk dihindari dan dijauhkan dari pembelajaran shalat kepada anak. Motivasi materil seperti shalat lah nanti. Ayah beri uang, Ayo shalat nanti Ibu belikan mainan, dan sejenisnya akan merusak anak-anak tentang shalat.

Motivasi seperti ini sangat berbahaya bagi anak-anak, karena tidak spiritualisasi yang dibangun, tidak ada materialisasi. Begitu pula mengintimidasi anak dengan hukuman atau bahkan menghukumnya karena tidak shalat, akan berakibat pencitraan shalat sebagai beban berat dan kabur bagi anak. Dialog dan pengenalan, adalah kata kunci pada fase ini.

Bagaimana jika dengan dialog dan pengenalan itu, anak tidak dan merta melakukan shalat? Harus diakui masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir instan dan menempuh cara-cara yang instan pula. Mengadopsi istilah dalam bahasa pemrograman, setiap anak akan melakukan proses yang disebut dengan periode diam atau masa sunyi.

Pada masa sunyi ini anak informasi, menyimpannya dalam ingatan, dan mengolahnya menjadi sebuah konsep, dan menjadi potensial. Setelah masa ini terlewati, maka anak akan masuk ke dalam periode bunyi, di mana dia mulai menunjukkan respon terhadap motivasi yang telah diterimanya.

Konsep silent periode dapat juga dianalogikan dengan menyiram bunga. Bunga yang disiram tidak dan juga merta memunculkan bunga atau langsung mekar, diisapnya dulu air siraman itu, diendapkan dan diolah menjadi energi. Selang beberapa hari, barulah berbunga, mekar, dan menebar pesona.

Seperti perkembangan belajar shalat kepada anak-anak. Dalam konteks pembelajaran shalat, dialog dan pengenalan itu akan berbekas dalam diri anak bagi masa penerbitan. Anggaplah fase 0 – 7 ini adalah periode diam anak dalam mengenal dan memahami shalat. Bersabar dan berpikiran positif tentang anak akan sangat membantu orang tua dalam periode ini.

Dengan pengenalan dan semangat spiritual sebagai sasaran pembelajaran, maka penguasaan fiqih shalat tidak menjadi ukuran komitmen anak terhadap shalat. Dalam fase ini sangat mungkin cara shalat anak masih sangat kacau, jauh dari tata cara shalat yang benar. Hal seperti ini tidak lah menjadi masalah sebagai upaya pengenalan. Pada fase ini, garis mau shalat saja sudah merupakan prestasi anak yang patut diapresiasi. Pengenalan fiqih shalat yang sudah dini, dengan mengeluarkan yang kaku dan instruktif, malah akan membuat anak resistan terhadap ajakan shalat. []


Tags: AjarkanAnakMuslimShalat
Sodikin

Sodikin

Semua berawal dari ketiadaan dan akan berakhir pada ketiadaan

Related Posts

Aturan Baru FK Unpad; Memasuki Waktu Shalat, Semua Dosen dan Tenaga Pendidik Muslim Harus Tinggalkan Pekerjaannya

UNPAD Hentikan Program Pendidikan Dokter Gratis, Ini Alasannya

by Sodikin
23 Januari 2019
0

Oleh karenanya, Unpad memutuskan untuk menghentikan kebijakan itu.

Begini Cara Rasulullah Peringati Nuzulul Qur’an

Cara Membuat Anak Hafal Al-Qur’an

by Sri Ayu
26 Desember 2018
0

Orang tua bisa menceritakan kisah-kisah seorang anak yang hafal Al-Qur’an, agar anak bersemangat dan termotivasi untuk kegiatan menghafalnya.

6 Faktor Ini Menjadikan Finlandia yang Terbaik dalam Hal Pendidikan

6 Faktor Ini Menjadikan Finlandia yang Terbaik dalam Hal Pendidikan

by Eneng Susanti
8 Desember 2018
0

Apa saja faktor tersebut?

Memperbaiki Kelengahan Sistem Pendidikan Indonesia

Bahaya Paksa Anak Belajar Berlebihan

by Sodikin
9 Oktober 2018
0

Anak jadi merasa tidak percaya diri karena hasil usahanya selalu tidak memuaskan dan tidak sesuai target orangtuanya.

PPPK jadi ‘Angin Segar’ bagi Guru Honorer?

PPPK jadi ‘Angin Segar’ bagi Guru Honorer?

by Sodikin
26 September 2018
0

Kendati demikian, mereka tetap harus diberi kesempatan untuk menjadi PPPK agar mendapatkan penghasilan yang lebih baik.

Belajar Membaca-lah pada Orang Belanda

Anak Kecil yang Takut kepada Allah

by Sodikin
28 Agustus 2018
0

Anak Abu Yazid kembali mengatakan, “Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Allah.”

Next Post
Menjadi Hamba 24 Jam, Siapkah?

Waspada Atas Kebaikan yang Dilakukan

Discussion about this post

Advertisements

Terbaru

Keluarga

Mengapa Muslimah Mandiri Takut Nikah?

1 menit ago
Mengapa Muslimah Mandiri Takut Nikah?

MENJADI muslimah tangguh dan mandiri tentulah sangat luar biasa. Namun, kadang kemandirian membuat muslimah menunda niatnya untuk menyempurnakan separuh agamanya....

Read more
by Eneng Susanti
0 Comments
Syi'ar

Penunjuk Jalan yang Benar bagi Abu Bakar

2 jam ago
penunjuk jalan abu-bakar

Oleh karena itu apabila ada orang yang belum mengenalnya bertanya, “Siapa engkau?” Abu Bakar akan menjawab, “Aku adalah orang yang...

Read more
by yudi
0 Comments
Syi'ar

Sosok Zaid bin Tsabit

4 jam ago
sosok zaid bin tsabit

Pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan 'Umar, Zaid bin Tsabit diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali al-Qur'an daIam satu mushaf.

Read more
by yudi
0 Comments
Ibrah

Saudaraku, Ringankanlah Hidupmu dengan Ikhlas

4 jam ago
Mualaf Kanada: Ramadhan Pertama dan Kedamaian Pertama Pula Bagi Saya

Inilah orang yang riya’, yang berharap-harap amalnya dilihat dan dipuji orang lain.

Read more
by Saad Saefullah
0 Comments
Ibrah

Niat Kebaikan dan Keburukan

5 jam ago
Anda Belum Bertaubat Jika Tidak Melakukan Ini

Sesungguhnya suatu perbuatan akan diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat, yaitu niat ikhlas dan mengikuti Sunnah.

Read more
by Saad Saefullah
0 Comments
Syi'ar

Budak Abu Lahab yang Menyayangi Nabi

5 jam ago
budak abu lahab

Dikirimnya pula sebagian kebutuhan, seperti makanan dan juga pakaian, hingga sampai kepada wafatnya pada tahun kembalinya beliau dari Khaibar.

Read more
by yudi
0 Comments

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

Follow

Subscribe to notifications

About Us

Islampos

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Opini
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.