• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 9 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Suasana Jiwa Pemilik Himmah

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Stocksy united

Ilustrasi. Foto: Stocksy united

0
BAGIKAN

ORANG-orang besar dalam sejarah Islam selalu dicirikan dengan kehendak yang membaja. Mereka ditandai dengan obsesi kesempurnaan yang bertalu-talu.

Meski obsesi meraih puncak sangat relatif dan berbeda-beda di antara mereka, namun kehendak mencapai prestasi maksimal selalu mengiringi rentang waktu yang mereka lalui. Kesadaran itu selalu terngiang di telinga mereka. Maka jangan heran, obsesi itulah yang selalu menjadi bahan bakar yang melejitkan kendaraan jiwa mereka.

BACA JUGA: Manfaat Shalat bagi Jiwa dan Raga Manusia

Karena itu, kamu akan melihat mereka begitu abai dengan persoalan sepele. Tenaga mereka begitu berharga untuk perkara remeh. Otak cemerlangnya terlalu sayang untuk membahas masalah renyah. Komentar mereka adalah ‘no comment’ dengan pertanyaan yang tidak ada relevansinya dengan cita-cita mereka. Mereka lebih senang dengan perkara besar yang menantang.

ArtikelTerkait

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

Kematian, Setiap Hari Semakin Mendekat

Walau mereka tidak memintanya, namun mereka selalu mempersiapkan segalanya untuk menghadapi berbagai kesulitan. Ada semacam kesadaran paten dalam jiwa mereka bahwa  hanya dengan kerja keras, kejayaan dapat direbut. Hanya dengan berlelah-lelah, izzah bisa direngkuh. Sebab tidak ada prestasi besar yang bisa diraih dengan amal yang biasa-biasa. Tidak ada kepuasan jiwa pada kerja yang tidak melelehkan keringat, air mata, bahkan darah.

Sebab itu, pemilik obsesi  selalu bersama harapannya di ketinggian ufuk. Jiwanya bertengger di sana. Setiap ruhnya menapaki satu tahap, ia jadi tahu. Setiap jiwanya mendaki di ketinggian ia semakin mengerti. Itu sebabnya mereka tenang, tidak gampang marah, apalagi stres. Kaki mereka mungkin menapak di bumi, namun jiwa mereka melanglang buana di langit keabadian. Mungkin raganya bertarung dengan keangkuhan dunia, tapi ruhnya senantiasa mengetuk pintu langit mengharap rahmat Allah.

Mereka terus bekerja dalam sunyi. Meski manusia kebanyakan menganggap semua itu kegilaan, atau mimpi di siang bolong.Tetapi ia tahu, semua itu ibarat tetesan air yang hendak mencairkan bongkahan tekadnya. Sebab kata Ibn al-Jauziy, “…Tidak ada kehinaan yang paling hina pada seseorang kecuali kondisi hatinya yang selalu lengket dengan suasana dunia.“

BACA JUGA: Di Balik Jiwa dan Tubuh yang Harus Sehat, Ada Allah dan Alquran

Sejarah salaf kita sangat kaya dengan orang-orang yang memiliki obsesi besar. Gambaran ini demikian merata semua lapisan generasi terbaik itu. Bukan hanya kalangan pemimpin, tapi juga di kalangan orang yang dianggap ‘biasa’. Mungkin keadaan Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami bisa menggambarkan apa yang kita paparkan di atas. Ketika ia menemani Rasulullah SAW di suatu malam guna menyediakan air wudlu Rasulullah SAW, saat Rasul yang mulia itu memberi kesempatan kepadanya agar meminta. Meminta apa saja! Maka sahabat yang mulia ini tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dengan sigap ia berujar “Inni as-aluka murafaqataka filjannah”. Meski Rasulullah SAW menyuruhnya meminta yang lain. Namun ia tetap dengan permintaannya semula; “saya mohon pada Anda agar bisa menemanimu di surga.”

Demikianlah suasana jiwa para pemilik Al-himmatul ‘aliyah (obsesi besar). Mereka selalu memecut jiwanya agar terus berpacu dan berpacu. Tidak ada jeda untuk istirahat. Atau mungkin ada rehat, tapi itu sekadar mengisi rongga jiwanya dengan tiupan napas kehendak. Setelah itu perjalanan kembali diteruskan. Mereka selalu berkata pada jiwanya, bahwa penghentian itu bukan di sini… Istirahat itu bukan di sini…Tapi di sana! Di surga! []

SUMBER: WAHDAH.OR.ID

Tags: JiwaobsesiSahabat NabiSalaf
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jika Terus Lakukan Maksiat, Itu Artinya Shalat Tidak Diterima?

Next Post

Doa Memohon Petunjuk dalam Menyelesaikan Masalah

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Keluhan

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

7 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

5 Juli 2025
Ramadhan, Waktu, Tempat

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

5 Juli 2025
Musibah, Kematian

Kematian, Setiap Hari Semakin Mendekat

30 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nasi Panas

Gimana Sih Cara Kurangi Kadar Gula dalam Nasi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp. 2.270.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp. 2.270.999!

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Cuci Pakaian

Jangan Cuci Pakaian di Sore dan Malam Hari, Kenapa?

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Anak Laki-laki

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

Oleh Dini Koswarini
8 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Ciri-ciri Rumah Tangga yang Disukai Setan

Oleh Yudi
7 Juli 2025
0
rumah, mudik

Rumah tangga yang anggota keluarganya lalai dari shalat, bahkan ada yang tidak shalat sama sekali, adalah rumah tangga yang disukai...

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

Suara-suara Aneh di Malam Hari, Abaikan Saja

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Suara

Iman kepada hal gaib adalah bagian dari ajaran Islam. Namun, bukan berarti kita harus mengikuti setiap bisikan atau suara yang...

Lihat LebihDetails

Apakah Mazi Membatalkan Wudhu?

Oleh Saad Saefullah
19 Maret 2022
0
Manfaat Hirup Air ke Hidung Ketika Wudhu

Karenanya Anda dimaafkan akibat tidak tahu.

Lihat LebihDetails

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.