DALAM kehidupan rumah tangga, transparansi dan kepercayaan adalah fondasi penting yang harus dijaga. Namun, tak jarang seorang istri mendapati bahwa suaminya memberikan uang kepada keluarganya—khususnya adik kandungnya—secara diam-diam tanpa memberitahu atau berdiskusi terlebih dahulu. Tentu hal ini bisa memunculkan berbagai perasaan: kecewa, curiga, bahkan terluka.
Lalu, bagaimana sikap bijak yang sebaiknya diambil oleh seorang istri?
1. Tenangkan Diri dan Hindari Emosi Sesaat
Saat mendengar atau mengetahui hal ini, wajar jika hati istri terasa tersentak. Tapi sebelum meluapkan emosi, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Jangan langsung marah atau menuduh, karena tindakan spontan sering kali justru memperkeruh suasana.
BACA JUGA: Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan
Ingatlah, suami adalah manusia biasa yang bisa saja melakukan sesuatu dengan niat baik tapi cara yang kurang tepat.
2. Cari Waktu yang Tepat untuk Berdialog
Komunikasi adalah kunci dalam menyelesaikan masalah rumah tangga. Pilih waktu yang tenang dan suasana yang nyaman untuk mengajak suami bicara. Hindari membahas saat emosi sedang tinggi atau dalam kondisi terburu-buru.
Mulailah dengan nada lembut dan pertanyaan yang tidak menyudutkan. Misalnya:
“Aku mau tanya baik-baik ya, aku dengar kamu bantu adikmu secara finansial. Sebenarnya aku gak masalah kalau memang dia butuh, tapi aku ingin tahu dan bisa diajak bicara juga, supaya kita satu suara dalam keuangan rumah tangga.”
3. Pahami Alasan dan Niat Suami
Bisa jadi suami memberikan bantuan karena adiknya sedang dalam kondisi sulit, dan ia merasa sebagai kakak, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membantu. Mungkin juga suami takut istri tidak setuju, sehingga memilih untuk diam-diam.
Dengan mencoba memahami sudut pandang suami, istri akan lebih mudah bersikap dewasa dalam menyikapi keadaan ini.
4. Tegaskan Pentingnya Keterbukaan dalam Keuangan
Setelah memahami alasan suami, saatnya menyampaikan harapan dengan tegas namun lembut. Jelaskan bahwa keterbukaan dalam hal keuangan penting, bukan karena istri ingin mengatur segalanya, tetapi demi keutuhan dan transparansi rumah tangga.
Ucapkan dengan kalimat yang membangun seperti:
“Aku senang kamu peduli pada adikmu, itu tanda sayang. Tapi aku juga ingin kita bisa sepakat untuk saling terbuka, karena uang yang kita miliki bukan cuma milikmu atau milikku, tapi milik kita berdua. Kita perlu saling percaya dan menghargai satu sama lain.”
5. Buat Kesepakatan Bersama Tentang Keuangan Keluarga
Dari kejadian ini, pasangan bisa belajar untuk membuat kesepakatan keuangan yang sehat. Misalnya, menetapkan dana khusus untuk membantu keluarga besar, dengan catatan harus disepakati bersama.
Dengan demikian, suami tetap bisa membantu adiknya tanpa menyembunyikan, dan istri pun tidak merasa diabaikan.
6. Jangan Biarkan Masalah Keluarga Luar Mengusik Keharmonisan Rumah Tangga
Perlu diingat, rumah tangga yang harmonis harus memiliki batas yang jelas antara “keluarga inti” dan “keluarga besar”. Membantu adik adalah hal baik, tapi jangan sampai membuat pasangan merasa tidak dihargai atau diabaikan.
BACA JUGA: Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan
Jika masalah ini terus berulang, bisa dipertimbangkan untuk melibatkan pihak ketiga yang netral, seperti orang tua, ustaz/ustazah, atau konselor pernikahan.
Diam-diamnya suami dalam memberikan uang kepada adik bisa menjadi tanda adanya ketidakseimbangan komunikasi dalam rumah tangga. Namun, bukan berarti harus disikapi dengan kemarahan atau kecurigaan berlebihan. Sebaliknya, hadapi dengan kedewasaan, komunikasi yang baik, dan niat menjaga keutuhan rumah tangga.
Menjadi istri bijak bukan berarti diam dan memendam, tapi tahu kapan harus bersuara, dan bagaimana caranya agar cinta tetap tumbuh, dan kepercayaan tetap terjaga. []