• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 21 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Muslimtrip

Sketsa Indah Negeri Senja

Redaktur Ari Cahya Pujianto
10 bulan ago
in Muslimtrip
Reading Time: 3 mins read
0
Foto: Evolution Travel

Foto: Evolution Travel

  • Bagikan Yuk :

 

Oleh: Azhari Mulyana, Mahasiswa S1 jurusan Islamic Studies, Faculté des lettres et sciences humaines Université Hassan II, Casablanca, Maroko

MAROKO adalah negara islam yang berada di Afrika Utara dan berbatasan langsung dengan Spanyol yang hanya dipisahkan oleh selat Gibraltar. Sampai saat ini negara dengan sebutan maghrib (negeri matahari terbenam) ini tidak begitu masyhur di kalangan masyarakat Indonesia, malah kebanyakan mereka mengira negara ini terletak di Timur Tengah seperti negara-negara Arab pada umumnya.

Berbeda dengan negara lain, Maroko sebagai negara kerajaan memiliki dua ibukota negara yaitu Rabat sebagai ibukota administrasi dan Casablanca sebagai ibukota industri. Tidak heran kalau kedua kota ini terlihat lebih ramai dan padat penduduknya, sehingga membuat suhu udara keduanya sedikit lebih tinggi saat musim dingin dibandingkan kota lain disebabkan oleh polusi. Kami sering menyebut kedua kota ini sebagai ‘Jakartanya Maroko’.

Menariknya, istana raja bisa kita dapati di setiap kota di Maroko tidak seperti Indonesia yang hanya menempatkan istana presiden hanya di ibukota negara atau tempat tertentu saja. Casablanca yang menjadi tempat rantauan saya mewujudkan impian saat ini juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kota-kota lain yang berada di Maroko.

Secara etimologi ‘Casablanca’ berasal dari bahasa Perancis yang mengandung arti Rumah Putih atau Ad-darul Baidha’ (dalam bahasa Arab). Menurut pendapat sebagian masyarakat Maroko, dinamakan dengan Casablanca karena kebanyakan gedung-gedung dan bangunan di kota ini berwarna putih, sehingga tampak lebih bersih dan rapi.

Sabtu pekan lalu saya menuju kotanya Casablanca atau dikenal dengan medina. Kota dengan tempat saya tinggal lumayan jauh dan harus ditempuh dengan bus kota sebagai transportasi yang sangat relevan untuk masyarakat ekonomi kelas bawah. Masing-masing nomor bus di kota ini sesuai dengan jalur yang ditujunya. Dan biasanya saya menumpangi bus nomor 22 untuk menuju ke kota. Bisa juga naik petit taksi (taksi kecil), namun harganya terjangkau sangat tinggi untuk menempuh jarak yang jauh.

Hal ini berbeda dengan Indonesia yang bisa mengakses transportasi dengan mudah.
Kalau berbicara soal sepeda motor (warga Aceh menyebutnya kereta), di Maroko tidak banyak yang memiliki kendaraan ini. Toh kalaupun ada, motor di sini sudah tidak layak pakai.

Sampai di kota, terlihat begitu membekas sisa-sisa jajahan Prancis di negara ini. Bangunan, cafe, restaurant dan lainnya tampak seperti di Prancis, bahkan segala bentuk tulisan yang kita temukan menggunakan bahasa Prancis dan sedikit sekali menggunakan bahasa Arab. Begitu kentalnya akulturasi budaya eropa di maroko membuat masyarakat maroko tidak canggung ketika diajak berkomunikasi dengan bangsa eropa.

Tidak hanya itu, kabarnya bus kota yang sering saya tumpangi merupakan buangan Prancis. Maka tidak heran ketika melihatnya saya teringat bus Kopaja yang pernah saya tumpangi di Jakarta karena keduanya tidak jauh berbeda.

Casablanca merupakan kota yang paling mewah di Maroko. Saking mewahnya apapun yang diperdagangkan di sini sangatlah mahal dibandingkan dengan kota lain. Meskipun begitu, kerajaan Maroko sangat memperhatikan masyarakatnya yang tinggal di pelosok desa atau jauh dari kota-kota besar. Sehingga, semakin jauh suatu daerah dari kota besar, barang yang diperjualbelikan semakin murah. Begitu juga sebaliknya, barang-barang yang diperjualbelikan di kota-kota besar seperti kota Casa ini ternilai mahal. Hal ini sangatlah berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia.

Di kota ini juga terdapat suq qadim (pasar tua) yang terkesan masih sangat kental aroma khas Arabnya. Mulai dari pernak-pernik khas Maroko, lukisan-lukisan Arab kuno, alat-alat musik tradisional, hingga pakaian, makanan dan buah-buahan serta alat teknologi juga banyak diperdagangkan. Tidak hanya orang Maroko, tetapi juga orang Afrika berkulit hitam banyak yang berjualan di tempat ini.

Namun jika Anda mengunjungi pasar ini pada pagi hari, tidak Anda temukan satu orangpun yang berjualan. Karena kebiasaan orang-orang Maroko keluar dari rumah mereka alias beraktifitas pada menjelang senja atau ba’da ashar.

Ketika itulah saya merasa sangat nyaman dan tenteram duduk di tengah keramaian kota yang sejuk nan indah ini. Terlebih ketika tramway (kereta lintas kota) melewati keramaian ini, menjadikan alun-alun kota sebagai daya tarik bagi tourist (wisatawan asing) untuk mengabadikan perjalanan mereka dengan berfoto.

Loading...

Dari arah lain terlihat anak-anak asyik bermain dan berlari-lari ke sana kemari, para remaja juga tidak kalah asyiknya ketika memainkan papan skateboard mereka. Orang tua pun kelihatan fresh dan santai, sebagian mereka ada yang sambil meneguk secangkir kopi di cafe-cafe merenungkan dunia, banyak orang duduk-duduk bersantai menikmati suasana senja.

Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang membuat negara seribu benteng ini dijuluki negeri senja. []

  • Bagikan Yuk :
Tags: maroko
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Masjid Kuyulu. Foto: Emlak Haberleri

Jauh dari Kata Megah, Ini Masjid Pertama yang Dibangun Kekhalifahan Terakhir di Turki

17 April 2021
anak abu bakar ash-shiddiq

5 Amalan Rasulullah agar Perjalanan Aman dan Diberkahi

9 April 2021
Masjid Sulaimaniah. Foto: Yeni Safak

Masjid Süleymaniye, Landmark Bersejarah di Turki

16 Maret 2021
Ilustrasi. Foto: Askideas

Uniknya Mimbar Salahudin Al Ayyubi di Masjid Al Aqsa

26 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Pixabay

5 Perkara Ghaib Ini Tidak Diketahui Manusia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Pinterest
Renungan

Jika Rencanamu Tidak Berjalan Sesuai Harapanmu

Redaktur Ari Cahya Pujianto
40 detik ago
Foto: 
AyoSemarang.com
Tahukah Anda

Cara Mudah Basmi Kecoa dengan Soda Kue

Redaktur Dini Koswarini
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: Destination KSA
Dunia

Komunitas Muslim di AS Buka Kesempatan bagi Non Muslim untuk Merasakan Ramadhan

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
Foto ilustrasi: Freepik
Kolom

Fiqih Islam, Sisi Ilahi dan Sisi Basyari

Redaktur Yudi
2 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend