• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 8 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Sisi Lain Dibalik Imam di Dalam Rumah Tangga

Redaktur Eppi Permana Sari
4 tahun ago
in custom, Parenting
Reading Time: 2min read
0
Wujud dan Hadhir

KEHADIRAN seorang isteri bagi lelaki yang baru menikah tentulah menjadi anugerah. Bukankah Adam merasa kesepian sebelum hadirnya Hawa ditengah kenikmatan surga yang dirasa. Pun, kehadiran anak bagi pasangan yang telah menikah, juga menjadi harapan.

Harapan tentang berlanjutnya siklus kehidupan dengan mewujudnya keturunan. Harapan tentang masa depan anak yang cemerlang. Harapan tentang misi peradaban. Semua menjadi satu dalam kehidupan yang dijalani, kehidupan berumah tangga.

Mencintai meraka adalah ibadah. Mencukupkan keperluan mereka adalah sedekah. Amanah yang musti dijaga, selalu sepanjang masa. Kadang terbesit seketika, “Allah, sampai kapan ini tetap ada, bilakah perpisahan itu tiba?”

Pernahkan pertanyaan yang sama Anda rasakan? Yang saat ini sedang bersama, bukankah bisa menjadi tiada. Semuanya akan pergi, pada saatnya.

Cobalah tatap pasangan kita dalam lelapnya. Cobalah sesekali meranapi gurat wajah penuh kepolosan anak kita dalam nyenyaknya. Pada mereka ada peluang ibadah yang terbuka lebar. Ibadah diatas ibadah. Teringat akan pesan mulia dari lisan sebaik manusia, “

Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak-isteri) lebih besar pahalanya,” (HR. Muslim). Terenyuh, bila kita menjadikan Rasul sebagai tauladan, “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku,” (HR. Tirmidzi).

Saat menatap mereka, cobalah kemudian mendekat. Usaplah wajah-wajah itu. Isterimu yang tetap setia menemani hari-harimu. Anak-anak dengan semua kepolosan mereka. Lanjutkan dengan muhasabah diri. Sudahkah diri ini menjadi imam terbaik untuk mereka? Bagaimana pertanggungjawabanku kelak di mahkamah-Nya? Adakah kami akan bersama di kehidupan berikutnya, di surga-Nya?

Tidakkah muncul rasa risau ketika tahu bahwa nanti suami bisa menjadi musuh bagi isteri. Isteri menjadi musuh bagi suami. Orangtua menjadi musuh bagi anak-anaknya?

Maka berdoalah dengan doa yang dituntukan, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari pasangan dan keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Al-Furqan: 74).

Mengazamkan dalam hati, menjadi pribadi terbaik dari hari ke hari. Bertakwa, dekat dengan Sang Pencipta. Harapnya, ketakwaan itu pun menular kepada mereka, orang-orang terkasih. Tidakkah janji ini menjadi menarik,

“Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya,” (QS. Al-Thur: 21).

Maka cukuplah menjadi pengingat, pesan Fauzhil Adhim dalam goresannya, supaya bersama tidak hanya didunia, tapi juga bersama ke surga-Nya, “cintailah anakmu untuk selamanya! Bukan hanya untuk hidupnya di dunia. Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikitpun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta’ala. Cintai mereka dengan penuh pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga. Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk karirnya di dunia yang sesaat. Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang, masa yang tak bertepi.” []

 

Tags: Renunganrumah tanggasuami
Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Related Posts

Tips Atasi Anak yang Sering Ngompol

6 Cara Mendidik Anak yang Sangat Aktif

7 Maret 2021
Ciri-Ciri Anak Anda Alami Depresi

Dampak Buruk lakukan Kekerasan pada Anak

6 Maret 2021
Menyapih Anak Menurut Tuntunan Islam, Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan

Menyapih Anak Menurut Tuntunan Islam, Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan

5 Maret 2021
Mom from Home, Pandemi Mengembalikan Ibu ke Rumah

Usia berapa anak laki-laki dikhitan

4 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Karena Bekerja Keras adalah Prinsip Hidup Muslim

Karena Bekerja Keras adalah Prinsip Hidup Muslim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Selain Bilal, Inilah Sahabat Berkulit Hitam pada Masa Nabi
Tanya Jawab

Jika Masih Hidup, Berapa Usia Nabi Khidir Sekarang?

Redaktur Eneng Susanti
8 menit ago
Rahasia agar Doa Dikabulkan Allah SWT
Tahukah Anda

7 Kekuatan Dahsyat Basmalah

Redaktur Yudi
38 menit ago
Metode Menghafal Qur’an Umar
Miracle of Quran

Metode Menghafal Qur’an Umar

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Bantuan Rp600 ribu per Bulan Batal Cair Serempak Bulan Ini
Ekonomi

Uang Menurut Imam Al Ghazali

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add