PISANG adalah buah yang kaya nutrisi dan bermanfaat bagi banyak orang, tetapi ada beberapa kondisi medis atau situasi tertentu di mana konsumsi pisang perlu dibatasi atau bahkan dihindari. Berikut ini adalah beberapa golongan orang yang tidak dianjurkan makan pisang secara berlebihan atau sama sekali:
1. Penderita Gagal Ginjal
Pisang mengandung kalium (potasium) yang tinggi. Pada penderita gagal ginjal, tubuh kesulitan membuang kelebihan kalium, sehingga bisa menyebabkan hiperkalemia (kelebihan kalium dalam darah) yang berbahaya bagi jantung.
2. Penderita Diabetes (Perlu Hati-hati)
Pisang, terutama yang sangat matang, memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi dan mengandung banyak gula alami. Ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, sehingga penderita diabetes perlu membatasi konsumsi atau memilih pisang yang belum terlalu matang.
BACA JUGA:Â 9 Manfaat Pisang Kepok yang Jarang Diketahui, Bisa Atasi Maag dan Asam Lambung
3. Orang dengan Alergi Terhadap Lateks
Beberapa orang yang alergi terhadap lateks juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap pisang (dikenal sebagai latex-fruit syndrome). Gejalanya bisa berupa gatal di mulut, tenggorokan, hingga reaksi yang lebih serius.
4. Orang yang Mengalami Gangguan Pencernaan Tertentu
Misalnya, penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) mungkin mengalami perut kembung, gas, atau diare setelah mengonsumsi pisang, terutama yang masih mentah. Ini karena kandungan resistant starch atau fermentable carbohydrates (FODMAPs).
5. Penderita Migrain (pada sebagian kasus)
Beberapa orang yang rentan migrain bisa sensitif terhadap tyramine, zat yang terdapat dalam pisang yang sudah matang. Zat ini bisa memicu sakit kepala pada sebagian orang.
BACA JUGA:Â Tips Simpan Pisang agar Lebih Tahan Lama
6. Orang yang Sedang Diet Rendah Karbohidrat atau Keto
Karena kandungan karbohidrat dan gulanya yang tinggi, pisang kurang cocok untuk mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat atau ketogenik.
Catatan:
Pisang tetap aman dan sehat bagi kebanyakan orang jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Jika ragu atau punya kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi. []