YAMAN–Serangan udara terhadap Yaman utara menewaskan 20 orang termasuk tujuh anak-anak di antaranya. Hal ini disampaikan oleh kelompok pemberontak Houthi dan sebuah organisasi kemanusiaan.
Serangan yang terjadi pada Kamis (6/8/2020) waktu setempat itu menargetkan provinsi Al-Jawf, timur laut ibu kota Yaman, Sanaa yang dikuasai pemberontak. Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/8/2020).
BACA JUGA:Â PBB: Yaman Tempat Terburuk di Dunia bagi Anak-anak
Seorang pejabat kesehatan setempat mengatakan kepada kantor berita Saba yang dikelola Houthi, bahwa 20 orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka. Laporan ini juga mengatakan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan itu menargetkan konvoi empat mobil sipil di Al-Jawf, kata pejabat tersebut.
Beberapa warga yang dihubungi AFP mengonfirmasi perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan udara, yang menurut mereka menghantam rumah-rumah permukiman.
Organisasi kemanusiaan Save the Children mengatakan tujuh anak termasuk di antara 20 orang yang tewas, sementara beberapa lainnya, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terluka parah dalam serangan udara tersebut.
“Dalam waktu kurang dari sebulan setidaknya 17 anak telah kehilangan nyawa mereka akibat serangan tanpa pandang bulu di Yaman,” kata Xavier Joubert, direktur badan amal Inggris tersebut di Yaman.
“Kami mengutuk keras serangan itu dan menyerukan semua pihak yang bertikai untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Lise Grande, mengatakan serangan itu terjadi “ketika para korban melakukan perjalanan melalui jalan darat”.
“Meski jumlah korban masih coba dikonfirmasi, rekanan melaporkan sebanyak sembilan anak tewas dan tujuh lainnya luka-luka,” kata Grande.
BACA JUGA:Â Laporan Save The Children: 5 Juta Anak Yaman Terancam Kelaparan
“Seperti semua tindakan kekerasan yang tidak masuk akal terhadap warga sipil, ini mengejutkan dan sama sekali tidak dapat diterima,” tegasnya.
Namun hingga saat ini tidak jelas siapa yang berada di balik serangan udara tersebut.
Yaman telah terlibat dalam perang saudara sejak 2015 yang melibatkan pemerintah yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang memberikan dukungan udara melawan kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman.
Puluhan ribu orang telah tewas dalam apa yang digambarkan oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. []