SEDERET nama sahabat nabi dikenal sebagai anak-anak yang berbakti kepada orangtuanya. Sebut saja Uwais Al Qarni, muslim pasti sudah tak asing dengan namanya. Uwais merupakan sahabat nabi yang disebut tidak terkenal di dunia tapi sangat terkenal di akhirat. Itu semua karena baktinya kepada sang ibunda semasa hidupnya.
Uwais Al Qarny menggendong ibunya dari Yaman hingga Mekah, dan terus menggendong sang ibu selama melasksanakan ibadah haji.
Nah, selain Uwais Al Qarny, tercatat pula nama Salman Al Farisi. Yang dilakukan Salman pun serupa dengan yang dilakukan Uwais AL Qarny, yakni menggendong ibunya selama melaksanakan haji.
BACA JUGA:Â Akhlak Seorang Salman Al-Farisi
Kisah ini diketahui dalam sebuah hadis. Bermula ketika ada seorang sahabat nabi yang bertanya, “Ya Rasulullah adakah orang yang paling disayangi oleh Allah Ta’ala selain Engkau?” Nabi pun menjawab, “Ada, yaitu Salman al Farisi,” sahabat kembali bertanya, “Kenapa, ya, Rasulullah dia begitu disayang Allah?”
Nabi pun bercerita bahwa Salman Al Farisi merupakan orang yang berasal dari keluarga miskin, sementara sang Ibu sangat ingin naik haji. Namun, sayang sang ibu tak mampu untuk berjalan. Keadaan ekonomi Salman tak memungkinkan dirinya dan sang ibu berangkat ke tanah suci.
Namun ternyata kekurangan tersebut tidak menghentikan Salman memenuhi cita-cita sang Ibu. Akhirnya, Salman memutuskan untuk mengantar ibunya naik haji dengan cara menggendongnya dari tempat tinggalnya menuju Mekkah. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu berhari-hari hingga tanpa terasa kulit punggung Salman sampai terkelupas.
Panas terik matahari dirasakan oleh Salman ketika melewati padang pasir dari kota Madinah menuju kota Mekkah. Masya Allah, bahkan dirinya harus merasakan rasa panas di siang hari dan dingin di malam hari serta beratnya gendongan yang ada di pundaknya.
Pengorbanan dan usaha yang begitu besar dilakukan agar sampai di rumah Allah sehingga dapat membahagiakan ibunya yang sedang sakit.
BACA JUGA:Â Saat Salman Al-Farisi dan Abu Darda Meminang
Ketika sampai di kota Mekkah, betapa bahagianya Salman dan ibunya bertemu dengan Rasulullah. Salman bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasul, apakah saya sudah berbakti kepada orangtua saya? Saya menggendong ibu saya di pundak saya berjalan dari Madinah sampai kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.”
Seketika itu juga Rasulullah langsung menangis. Sambil tetap menangis, Rasulullah pun menjawab, “Wahai Saudaraku, engkau sungguh anak yang luar biasa, engkau benar-benar anak shaleh, tapi maaf, (sambil tetap menangis) apapun yang kamu lakukan di dunia ini untuk membahagiakan orang tuamu, apapun usaha kerasmu untuk menyenangkan orang tuamu, tidak akan pernah bisa membalas jasa mereka yang telah membesarkanmu.”
Setelah mendengar jawaban dari Rasulullah, Salman semakin bersemangat untuk meningkatkan baktinya kepada sang ibu. Masya Allah, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari kisah tersebut. Semoga kita semua dapat meniru semangat Salman Al Farisi dalam berbakti kepada orang tua. []
SUMBER: MUSLIMAH DAILY