• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 26 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Seperti Inilah Muslim Baik Itu

Redaktur Sodikin
4 tahun ago
in Tahukah Anda
Reading Time: 2min read
0
idul fitri di hari jumat

Ilustrasi Hari Raya. Foto: Daily Express

“Di antara tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak  bermanfaat  baginya.” (HR Tirmidzi)

PARA ulama menegaskan, kedudukan hadits ini sangat utama, karena ia mejelaskan tentang etika, membangun level kebaikan seorang muslim. Karena itu, Imam an-Nawawi pun memasukan hadits ini di antara hadits-hadits pilihan Arba’in an-Nawawi.

Ada beberapa kata yang perlu kita pahami pada hadits tersebut. Pertama, maksud dari kebaikan keislaman atau kebaikan seorang muslim adalah nilai, pahala, indikasi kuat dan lemahnya iman seseorang. Sementara “baik” pada hadits ini bermakna baik dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya, dan baik selaras dengan prinsip kebaikan manusia. Ada juga yang menyebutkan “baik” bermakna jika sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya, dan prinsip kebaikan manusia. Sementara “tak bermanfaat”, dapat diartikan  sia-sia, tidak ada kebaikan, tidak berguna, tidak bernilai baik untuk kehidupan dunia dan tidak berguna untuk akhirat, atau aktivitas yang bernilai menyia-nyikan waktu.

Makna tersirat di balik hadits ini, bahwa sejatinya sifat utama seorang muslim adalah selalu sibuk dengan hal yang mulia dan bermanfaat, menjauhi segala yang  hina, sia-sia, tak berguna. Demikian pula, merawat diri dalam keislaman yang sejati di antaranya dengan  meninggalkan segala yang tidak bermanfaat dunia dan akhirat. Karena itu, sibuk atau melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat merupakan di antara tanda lemah iman atau kriteria kurang baiknya keislaman seseorang.

Selain itu, kita juga dapat memahami dari hadits tersebut, bahwa kebaikan  Islam seseorang bertingkat-tingkat, ada level tinggi, menengah dan rendah. Tidak sama nilai keislaman Nabi, sahabat, tabi’in dengan generasi selanjutnya. Sama halnya, tidak sama keislaman yang selalu aktif dengan kegiatan sia-sia, tak berguna untuk dunia dan akhirat, dengan keislaman mereka yang menyibukan diri dengan amal shaleh, yang berprinsip “al-wajibatu aktsam min al-awqat”, kewajiban sebagai seorang muslim lebih banyak dari waktu yang tersedia.”

Namun pemahaman hadits ini jangan sampai dibawa pada kesimpulan Islam adalah agama “yang menegangkan”, agamam yang kaku, anti hiburan, santai dan relaksasi. Pasalnya, sejatinya hiburan  diperbolehkan dalam Islam. Mengingat, Islam hadir sebagai agama realistis, tidak tenggelam dalam dunia khayal dan lamunan. Tetapi Islam berjalan bersama manusia di atas dunia realita dan alam kenyataan. Dalam arti, Islam tidak memperlakukan manusia, para pengikutnya sebagai Malaikat. Tetapi Islam memperlakukan manusia sebagai manusia yang suka makan, minum, bersantai, bercanda, berjalan-jalan, dan hiburan.

Islam tidak mengharuskan manusia supaya dalam seluruh percakapannya itu berupa zikir, diamnya itu berarti berfikir, seluruh pendengarannya hanya kepada al-Quran dan seluruh waktu senggangnya harus di masjid. Tapi, Islam mengakui fitrah dan insting manusia sebagai makhluk yang dicipta Allah, yang dijadikan sebagai makhluk yang suka bergembira, bersenang-senang, ketawa dan bermain-main, sebagaimana mereka dicipta suka makan dan minum.

Benar, meningkatnya dunia dan akhirat, kesungguhan yang membulat dan ketekunan beribadah haruslah menjadi kebiasaan. Namun, marilah kita dengarkan kisah seorang sahabat yang mulia, namanya Handzalah al-Asidi, dia termasuk salah seorang penulis wahyu untuk Nabi saw.

Ia mengeluhkan kondisi keislamannya yang meningkat saat bersama Nabi, berada di majelis pengajian, tapi begitu pulang ke rumah, berkumpul bersama istri dan anak-anaknya gelora semangat itu pun menurun. Mendengar keluhan sahabatnya ini, Rasulullah saw pun bersabda, “Demi Zat yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya jika engkau disiplin terhadap apa yang pernah engkau dengar ketika bersama aku dan juga tekun dalam zikir, niscaya Malaikat akan bersamamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalanmu. Tetapi hai Handzalah, ‘saa’atan, saa’atan’ (perlahan-lahan, dan berguraulah sewajarnya). Diulanginya ucapan itu sampai tiga kali.” (HR. Muslim). []

Tags: ciri muslim baikmuslim baik
Sodikin

Sodikin

Related Posts

tidak ucapkan salam saat nama rasulullah disebut

Ini Ternyata Hal-hal yang Disukai oleh Rasulullah

25 Februari 2021
Ini 5 Negara Tak Bertuhan

Banyak Kasus Bunuh Diri dan Rakyatnya Enggan Menikah, Jepang di Ambang Kepunahan

25 Februari 2021
Review Makanan, Perhatikan Adabnya!

Review Makanan, Perhatikan Adabnya!

25 Februari 2021

Pantaskah Mencela Hijab Saat Pemakainya Berprilaku Buruk?

24 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Segelas Kopi di Ujung Malam al-Banna

Wanita yang Tinggal dengan Ibu Mertuanya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ilmu Manfaat
Opini

Beruntungnya Orang Berilmu

Redaktur Ari Cahya Pujianto
21 menit ago
Ini Dia Ciri Manusia Terbaik…
Ramadhan

Hukum Menunda-nunda Qadha Puasa Ramadhan

Redaktur Sodikin
51 menit ago
Manfaat Luar Biasa Jus Bayam
Uncategorized

Rutin Minum Jus Bayam bantu jaga Kesehatan

Redaktur Laras Setiani
1 jam ago
jibril dan rasulullah
Sirah

Julukan untuk Abu Bakar dan Pujian Allah Untuknya

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add