• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Minggu, 22 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Tsaqofah

Rumus Hancur Tidaknya Sebuah Peradaban

by Yudi
4 bulan ago
in Tsaqofah
Reading Time: 2 mins read
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

Foto: Unsplash

Oleh: Achmad Satori Ismail

KEMAJUAN peradaban suatu bangsa atau kehancurannya tidak terlepas dari aturan perubahan terhadap apa yang ada dalam jiwa bangsa itu. Allah SWT menyatakan “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah apa-apa yang ada pada suatu kaum sehingga kaum itu mau merubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri” (QS. Ar Ra’d 11).

Kehancuran suatu bangsa tidak akan terjadi secara mengagetkan, akan tetapi melewati proses panjang. faktor-faktor penghancur itu masuk terlebih dahulu dalam sendi-sendi masyarakat itu secara perlahan sehingga lambat laun akan menghabiskan semua unsur kekuatannya dan pada ronde akhir, masuklah bangsa itu dalam jurang krisis multi dimensi lalu hancur secara total.

BACA JUGA: Teknologi Tepat Guna di Era Keemasan Peradaban Islam

Rumus Hancur Tidaknya Sebuah Peradaban

peradaban
Foto: Unsplash

Kita mengenal dalam sejarah, berbagai bangsa dengan peradabannya yang dihancurkan Allah. Kaum Nabi Nuh, kaum ‘Aad, Tsamud, Fir’aun dan lain-lain. merupakan bangsa-bangsa hebat yang pernah berperadaban tinggi, namun kemudian diluluh lantakkan Allah karena kekufuran telah merasuk dalam sel-sel kehidupan mereka sehinga menjadi karakteristik umum bangsa-bangsa tersebut.

Proses kehancuran suatu peradaban membutuhkan waktu yang panjang namun upaya membangun kembali peradaban tersebut menghabiskan waktu yang lebih lama lagi. Suatu peradaban memungkinkan untuk diselamatkan dari kehancuran. Bisa cepat atau lambat tergantung proses perubahannya bila ke arah yang positif akan selamat dan maju tapi bila berubah ke arah hal-hal negatif berarti akan cepat menghancurkan.

Umat Islam pernah memiliki peradaban tinggi bahkan dianggap terhebat dan terlama sepanjang sejarah peradaban manusia. Di bidang sosial dan kemanusiaan Islam telah mencapai puncaknya. Di bidang iptek Islam telah meletakkan sendi-sendi dasarnya. Seandainya umat Islam tetap istiqamah dan memiliki kesiapan untuk berprestasi lebih baik niscaya menjadi pewaris dunia sekarang ini, memimpin dunia, beramar ma’ruf dan nahi munkar, menebarkan ketenangan jiwa ke seantero dunia.

Ketika umat Islam ‘berubah’ dan ‘menyimpang’ dari jalan ajarannya yang lurus, mulailah muncul perpecahan dan orang-orang terbaiknya pun dikuasai oleh para thaghut.

Penyimpangan ini dimulai dari sistem pemerintahan. Dari sistem syura berubah menjadi sistem otoriter. Hubungan sosial horizontal antara individu yang bersendikan kebebasan umat pun hilang sirna. Dan puncak penyelewengan ini adalah hancurnya hubungan manusia secara vertikal dengan Allah SWT. yaitu ditinggalkannya sholat lima waktu oleh sebagian besar umat Islam. Keislaman mereka tinggal namanya saja sedangkan perilakunya jauh dari nilai-nilai Islam dan menjurus kepada kehancuran individu dan sosial.

Rumus Hancur Tidaknya Sebuah Peradaban

peradaban
Foto: Unsplash

BACA JUGA: Sejarah Peradaban Manusia, Ini Siklusnya

Bila ketiga faktor ini telah sirna yaitu faktor rohani (spiritualitas) untuk melestarikan hubungan dengan Allah lewat shalat, faktor kepemimpinan dengan sistem syura dan faktor solidaritas umat yang tercermin dalam sistem ekonomi Islam, ketiganya semakin menghilang dalam kehidupan umat Islam, maka akan terjerembablah ke dalam kemunduran. Kalau kita buat rumus kehancuran adalah sebagai berikut:

Kehancuran spiritualisme + Otoriterianisme + kemiskinan = kehancuran umat.

Bila tiga faktor di atas yang nota bene menjadi keistimewaan peradaban Islam telah lenyap maka akan tumbanglah umat ini menuju kehancuran.

Rumus kehancuran tersebut tersirat dalam berbagai hadits Rasulullah SAW:”Simpul-simpul Islam akan lepas terurai satu persatu. Simpul pertama yang terurai adalah sistem pemerintahan dan simpul yang terakhir adalah sholat” (H.R. Imam Ahmad dalam kitab Musnad Juz IV hal 232).

Loading...

Terurainya simpul sistem pemerintahan ini tercermin pada sistem otoriter yang meninggalkan aspek syura dari umat Islam dan terciptanya kesenjangan antara penguasa dengan Alquran. []

SUMBER: IKADI

Tags: BangsaPeradaban
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Semua adalah Pemberian Allah

Next Post

3 Sholawat

Yudi

Yudi

Related Posts

senyum nabi Muhammad, batu motivasi mencintai nabi Muhammad

Senyum Nabi Muhammad ﷺ

21 Mei 2022
Iblis

Ini Dia 13 Musuh Iblis, dan 10 Golongan Iblis

20 Mei 2022
rukun dan sunnah khutbah jumat

5 Rukun dan 8 Sunnah Khutbah Jumat

20 Mei 2022
syarat wajib khotib

8 Syarat Wajib Khotib

20 Mei 2022
Please login to join discussion
Advertisements shopee ramadhan

Ramadhan

Foto: Aldi/Islampos

Apa Hikmah Disyariatkannya Zakat Fitrah?

by Adam
6:45 pm
0

...

Foto: Men's Health

Memakai Obat Tetes Mata, Membatalkan Puasa atau Tidak?

by Saad Saefullah
5:20 pm
0

...

Ilustrasi. Foto: Alodokter

Apakah Mendonorkan Sedikit Darah di Siang Ramadhan Membatalkan Puasa?

by Sodikin
8:45 pm
0

...

gigi menjadi hitam

5 Penyebab Gigi Menjadi Hitam

by Yudi
8:20 pm
0

...

makanan rendang

Baik atau Buruk Menu Rendang bagi Kesehatan?

by Yudi
10:33 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.