STIGMA seputar jilbab atau hijab selalu menjadi tantangan terburuk yang dihadapi mahasiswa Muslim. Sebuah program bernama “Satu Hari Bersama Hijab” di Amerika Serikat cukup ampuh mengubah persepsi negatif tersebut.
Untuk menyatukan budaya yang berbeda, Madison College, sebuah perguruan tinggi di Wisconsin, Amerika Serikat, menyelenggarakan acara hijab fun untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswi belajar tentang hijab dan Islam.
Ghaida Edris, seorang mahasiswa di Madison College, dengan bangga membagikan beberapa tradisi agama dan budayanya.
Saat aroma masakan Arab menguar, mahasiswa Libya tersebut membantu mereka yang penasaran untuk mencoba hijab.
Satu Hari Bersama Hijab, Wakili Komunitas Muslim
“Saya berharap orang mengenal semua Hijab; Saya harap hal ini akan membuka mata semua orang untuk mengetahui apa arti hijab sebenarnya bagi wanita Muslim,” kata Edreis kepada The Clarion.
Edreis juga bersyukur Madison College memberinya kesempatan untuk berbagi sebagian pengetahuannya tentang Islam.
“Saya merasa sangat bangga sekarang bagaimana Madison College mewakili komunitas Muslim,” tambah Edreis.
Diya Basima, mahasiswa Muslim lainnya di Madison College, juga sangat antusias akan acara tersebut.
“Saya sangat senang semua orang menyukai makanan dan suka mencoba mengenakan hijab,” kata Basima.
Islam melihat jilbab sebagai tuntuan wajib dalam berpakaian, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang. []
SUMBER: ABOUT ISLAM