• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 5 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Kolom

Salafush Shaleh Pada Akhir Ramadhan

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: دار الإفتاء المصرية

Ilustrasi. Foto: دار الإفتاء المصرية

95
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

Salafush Shaleh Pada Akhir Ramadhan 1ALLAH–subahanahu wa ta’ala memuji orang-orang yang melakukan ketaatan kepadaNya dalam firmanNya:

“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al-Mukminuun: 57-61).

Ibunda ‘Aisyah –radhiallahu anha berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam tentang ayat ini, aku berkata: Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamr, berzina dan mencuri?

Beliau –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam menjawab: “Tidak, wahai puteri Ash-Shiddiq! Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan bersedekah dan mereka takut amal mereka tidak diterima (Allah –subahanahu wa ta’ala). Mereka itulah orang-orang yang bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).

ArtikelTerkait

Keluar dari Group WA

Eril dan Isi Tasnya

Istri Boros Sebabkan Suami Jadi Kaya?

Bukumu adalah Dirimu

Para salafush shaleh bersungguh-sungguh dalam memperbaiki dan menyempurnakan amal mereka kemudian setelah itu mereka memperhatikan dikabulkannya amal tersebut oleh Allah –subahanahu wa ta’ala dan takut daripada ditolaknya.

BACA JUGA: Akhir Ramadhan Anda, yang Mana?

Sahabat Ali –radhiallahu ‘anhu berkata: “Mereka lebih memperhatikan dikabulkannya amal daripada amal itu sendiri. Tidakkah kamu mendengar Allah –subahanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maa’idah: 27).

Dari Fadhalah bin ‘Ubaid –rahimahullah berkata: Sekiranya aku mengetahui bahwa amalku ada yang dikabulkan sekecil biji sawi, hal itu lebih aku sukai daripada dunia seisinya, karena Allah –subahanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maa’idah: 27).

Berkata Malik bin Dinar –rahimahullah: “Takut akan tidak dikabulkannya amal adalah lebih berat dari amal itu sendiri”.

Berkata Abdul Aziz bin Abi Rawwaad –rahimahullah: “Aku menjumpai mereka (salafush shaleh) bersungguh-sungguh dalam beramal, apabila telah mengerjakannya mereka ditimpa kegelisahan apakah amal mereka dikabulkan ataukah tidak?”

Berkata sebagian salaf –rahimahumullah: “Mereka (para salafush shaleh) berdoa kepada Allah–subahanahu wa ta’ala selama enam bulan agar dipertemukan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada Allah –subahanahu wa ta’ala selama enam bulan agar amal mereka dikabulkan”.

BACA JUGA: Malam Terakhir Ramadhan

Umar bin Abdul Aziz –rahimahullah keluar pada hari raya Iedul Fitri dan berkata dalam khutbahnya: “Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah berpuasa karena Allah –subahanahu wa ta’ala selama tiga puluh hari, dan kamu shalat (tarawih) selama tiga puluh hari pula, dan hari ini kamu keluar untuk meminta kepada Allah –subahanahu wa ta’ala agar dikabulkan amalmu”.

Sebagian salaf tampak bersedih ketika hari raya Iedul Fitri, lalu dikatakan kepadanya: “Ini adalah hari kesenangan dan kegembiraan”.
Dia menjawab: “Kamu benar, akan tetapi aku adalah seorang hamba yang diperintah oleh Tuhanku untuk beramal karenaNya, dan aku tidak tahu apakah Dia mengabulkan amalku atau tidak?” (Kitab ‘Fiqh Ramadhan’, karya Abdullah Sholeh Hadrami) []

Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami

Advertisements

Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram:

http://goo.gl/fxwVGH

Channel YouTube:

https://www.youtube.com/user/MTDHK050581

Website:
www.hatibening.com

Instagram @sahabatabdullahhadrami

Tags: abdullah hadramiRamadhan
Share95SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Khutbah Idul Fitri – Internalisasi Ibadah Ramadhan dalam Kehidupan Sosial

Next Post

73 Manfaat Dzikir Menurut Ibnul Qoyyim

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

streaming, Hukum Melihat Aurat, Hukum Nyinyir dalam Islam, Digitalisasi Ummat,, pinjol, Share Gambar Penuh Dosa, Group WA

Keluar dari Group WA

23 Juni 2022
Foto: Instagram Emmeril Khan

Eril dan Isi Tasnya

21 Juni 2022
Dikejar Rezeki Kedzoliman Ibu-ibu pada Tukang Sayur, Amalan Pelancar Rezeki, Tata Cara Fidyah, Batas Suami Dibolehkan untuk Tidak Menafkahi Istri, istri boros, Penghalang Rezeki, Rezeki Halal

Istri Boros Sebabkan Suami Jadi Kaya?

29 Mei 2022
buku

Bukumu adalah Dirimu

21 Mei 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist