• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 23 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Sakitnya Seorang Ibu

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Makna Hadist Surga di Bawah Telapak Kaki ibu

Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Fizo Omar Channel

0
BAGIKAN

Oleh: Rizal Abu Fawazz

RASA sakit itu banyak macamnya, ada obatnya, bisa dipahami dan bisa dipelajari. Sakit gigi bisa dipelajari dan ada obatnya oleh karenanya ada dokter gigi untuk mengobati pasien sakit gigi. Sakit mata jelas kelihatan merah harusnya putih, obatnya banyak dan bisa sembuh. Sakit usus buntu meski pun tak terlihat langsung, tapi bisa dirasakan dan bisa dicek oleh dokter dan bisa sembuh dengan dioperasi usus buntu.

Rumah sakit memperoleh laba dari mengetahui penyakit, mendiagnosisnya, memberikan penanganan dan perawatan kepada pasien. Di akhir proses, tujuan yang diharapkan ialah pasien sembuh dan rumah sakit bisa memperoleh keuntungan darinya.

Orang sakit mengetahui dengan pasti bahwa dirinya sakit. Ada yang terasa janggal terkadang sakit pada anggota tubuhnya, sehingga dia pergi ke rumah sakit untuk menemukan jenis sakit apa yang dia derita untuk kemudian diobati dan sembuh. Beres kan.

ArtikelTerkait

Qawwam Seorang Ayah

Jejak di Balik Bayangan: Siapa Pencuri Uang 5 Milyar di Rumah Pengusaha Ini?

Wahai Jiwa, Kenapa Engkau Enggan Baca Quran?

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Semua terasa biasa-biasa saja, karena kita pun meyakini likulli daa’in dawaa’un, setiap sakit ada obatnya. Bahkan apalagi sekarang ada BPJS yang memberikan keringanan kepada para orang sakit untuk berobat ke rumah sakit, karena biaya dan segala rupanya telah dibayarkan di muka oleh kita dengan mentransfer via bank setiap bulan.

Dengan BPJS para pasien tidak lagi gentar menghadapi security di pos satpam gerbang depan rumah sakit, karena tidak akan ditanya lagi, “Kerja kamu apa, rumah kamu ukuran berapa, gaji kamu sisa berapa setelah dikurangi potongan, dan sendal kamu nomor berapa”—takut ada yang kehilangan sendal di bangsal rumah sakit, sehingga para pasien terkesan takut untuk ke rumah sakit, takut tidak bisa bayar lah, tidak bisa pulanglah, tak bisa sembuh apalagi.

Dengan BPJS, para pasien bisa melangkah lebih maju, datanglah mereka sekarang ke rumah sakit dengan berseri-seri. Para pasien selangkah lebih tinggi lagi daripada pos satpam gerbang rumah sakit yaitu : ruang resepsionis aka. Ruang daftar pasien, tidak lebih dan tidak kurang.

Jika pasien masih kondisi stabil itu artinya harus mengucap syukur alhamdulillah karena ia akan lulus ujian fase ini, fase menunggu antrian pelayanan menggunakan BPJS yang mengular di hampir semua rumah sakit, klinik dan puskesmas ternama di kota anda. Bagi pasien kondisi stabil menunggu 2 jam sampai 8 jam untuk mendapatkan giliran periksa dokter adalah tidak masalah, biasa saja.

Namun ucapkan turut berduka cita bagi pasien kondisi kritis. Dengan menggunakan BPJS artinya pasien tersebut telah mengetuk pintu kuburan, karena 2 jam saja waktu antrian menunggu pendaftaran, nomor urut 62 baru dipanggil 32, dipingpong ke bagian bla bla bla adalah arti bagi pasien kritis itu menandatangani surat kematian.

Overall, semua sakit bisa ditangani karena ada pasien, ada obat dan ada rumah sakit dengan senyuman khasnya menyambut pasien kaya raya yang sanggup deposit dulu, tanpa BPJS lagi, hehe.

Namun, ada satu sakit yang tidak ada penyembuhnya, karena menurut pengamatan saya sakit ini belum ada rumah sakit dan dokter spesialisnya, walaupun harusnya masuk ranah rumah sakit ibu dan anak. Karena berhubungan dengan seorang ibu dan anaknya.

Sakit apakah itu?

Sakitnya seorang ibu ketika kehilangan anaknya yang meninggal adalah sakit yang tidak ada obatnya sampai saat ini dan saat yang akan datang. Takdir itu ialah anaknya pergi meninggalkannya sebelum si ibu dan si ibu menyaksikan kematian anaknya itu.

Ibu tersebut sakit karena anaknya hilang pergi meninggalkan dia dan tidak bisa kembali lagi. Ibu itu merasa kesakitan di dalam hatinya karena belahan hatinya yang lahir dari rahimnya setelah dikandung selama 9 bulan dan dilahirkan dengan bertaruh nyawa pergi meninggalkannya di pangkuannya. Coba sakit apalagi yang sakitnya melebihi kesakitan seorang ibu yang ditinggal anaknya mati?

Sakit jantung sakit tapi bisa diobati, sakit paru-paru sakit tapi bisa diobati, sakit jiwa sakit tapi ada obatnya bagi yang ingin berobat dan didukung keluarga, namun ini adalah sakit kehilangan anak, adakah dokter yang bisa mengobatinya.

Ketika Anda mengidap sakit ini, anda akan menangis secara tiba-tiba ketika anda rindu pada anak Anda namun anak itu telah meninggal dan tidak bisa datang kembali. Ketika terjangkit penyakit ini Anda akan kelihatan kuat tegar dan berkomunikasi seperti biasa. Namun ketika sunyi datang dan memori anak Anda datang ke pikiran Anda tidak akan tenang sampai Anda menangis, bahkan menangis pun tidak dapat menenangkan Anda. Anda jadi kuat menangis beberapa lama sampai mata Anda bengkak dan merah, sungguh aneh kan. Anda seperti berusaha meraih-raih dengan kedua tangan anda milik Anda , kesayangan, sesuatu yang tidak bisa Anda gapai, padahal Anda menangis meraung-raung untuk menggapainya.

Lantas apa bedanya sih dengan kehilangan suami, kehilangan ayah, kehilangan saudara? Jelas beda. Di sini kita lihat kenapa hal-hal tersebut saya bilang beda.

Kehilangan anak artinya kehilangan belahan hati yang susah payah dilahirkan dan dibesarkan, kehilangan anak berarti kehilangan harapan dan rencana yang telah disusun satu demi satu, kehilangan anak berarti ada lubang, sesuatu yang tercongkel dari diri dan kita tidak tau lubang itu bisakah tertutup atau sembuh, kehilangan anak berarti kehilangan sesuatu yang biasa diasuh diajak bicara bercanda dan diupahan sehari-harinya.

Anak itu menarik, karena ia berinteraksi dengan kita dan dia berkembang dengan interaksinya bersama kita, dia unik karena dia belajar mulai membuka mata, merangkak, tersenyum dan bicara, berlari dan berkata-kata karena kita. Dalam kesehariannya yang menunjukkan perkembangan kita merasa bangga dan puas dengan segala kelelahan sakit dan babak belur usaha dan bekerja.

Saat tiba waktunya mengaji, kita terharu dia bisa mengaji dengan lancar padahal perasaan baru saja dia bisa bicara. Saat dia pulang dengan membawa hasil ujian dan buku harian sekolahnya ada rasa bangga dan senyum yang spontan tersungging melihat jawaban-jawabannya dalam soal-soal latihan, subhanallah, anakku ternyata pandai ya, padahal rasanya baru kemaren dia nangis-nangis minta naik odong-odong.

Anak itu cerminan sikap kita kepadanya, jika kita baik dia rajin, sigap, nurut dan familiar. Saat kita sibuk dia caper, marah-marah dan nangis tiba-tiba. Saat kita sakit dia jadi perhatian, lemah lembut, rajin belajar dan mandiri, saat kita kesal dan capek dia loncat-loncat dan berkata-kata celoteh lucu dan pintar.

Dan bayangkan semua kenangan-kenangan itu sirna seketika, seperti rak buku yang dijatuhkan, brak…!

Semua kenangan kita berserakan, dan kita sedih memungutinya satu per satu, mau ditaruh kemana semua buku itu, sedangkan rak nya sudah hancur berkeping-keping.

Dan bayangkan papan tulis yang dihapus seketika, semua tulisan kita hilang, yang tersisa hanya sisa-sisa serbuk kapur putih yang kita pegang dan rasa-rasa dengan kulit jari jemari kita. Padahal baru saja kita menulis disitu, dan masih pegal tangan ini sisa menulis di situ.

Dan semua bayangan-bayangan diatas benar-benar terjadi pada seorang ibu yang anaknya meninggal. Kita tidak bisa menyalahkan mereka kenapa tidak bisa move on, kenapa tidak lupakan saja yang telah meninggal itu toh nanti bisa ada lagi adiknya, kenapa tidak bersabar atas musibah dan berdoa moga diberi pahala kesabaran, kenapa oh kenapa kenapa yang lainnya.

Jawabannya satu, ialah karena itulah naluri seorang ibu. Maka benarlah hadits bahwa jannah itu ada dibawah telapak kaki ibu, ibu mu ibu mu ibu mu baru bapakmu, berbuat baiklah kepada ibu bapakmu selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT dan ajaran-ajaran Islam lainnya yang menghormati kedudukan seorang ibu, karena inilah dia seorang ibu.

Ibu yang tabah, sosok dan kuat dan bertahan meski dia mengidap satu penyakit yang tidak ada obatnya : kematian anaknya.

Akhir kata, hormatilah ibumu, kasihi dan sayangi ia selagi ia masih ada, ingat selalu pengorbanannya untuk kalian anak-anaknya, ingat betapa sakitnya ia membesarkan kita dan ingat ketika ia kehilangan seorang anaknya artinya selalu ada kekosongan dalam hatinya yang tidak ada obatnya. []

Tags: ibusakit
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kecantikan Istri, Dikeluhkan Suami

Next Post

Inilah Hal yang Lebih Afdhol daripada Sedekah

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Arti Kata Tabarakallah, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim, Pijakan Aqidah, Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim, qawwam

Qawwam Seorang Ayah

23 Mei 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri

Jejak di Balik Bayangan: Siapa Pencuri Uang 5 Milyar di Rumah Pengusaha Ini?

22 Mei 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran

Wahai Jiwa, Kenapa Engkau Enggan Baca Quran?

20 Mei 2025
Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

19 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2025
0

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Berhubungan Sebelum Mandi Wajib Haid, berhubungan suami istri dalam Islam, Membayangkan Orang Lain saat Berhubungan, suami, istri, zina, jima, intim, suami istri, hubungan intim, ranjang, pernikahan, suami, istri, ranjang

Bagaimana Cara Istri Menghadapi Suami yang Kasar di Ranjang?

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0

suami, istri, seksual, perawan

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0

Terpopuler

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0
Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

Berikut adalah 10 kebiasaan di malam hari yang bisa merusak tubuhmu, dan nomor 5 paling sering dilakukan oleh banyak orang. 

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
uban, usia 40

Kalau usia 20-an dipenuhi ego, maka usia 40 adalah saatnya menjadi penengah, penyayang, dan pembimbing.

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Wanita Suka 5 Hobi Ini, Jangan Dinikahi!

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2017
2
Ciri Kanker Payudara,, Sifat Buruk yang Harus Dijauhi oleh Seorang Istri

Sebab, keharmonisan rumah tangga akan tercapai jika seseorang memiliki istri yang berakhlak mulia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.