TIDAK sedikit dari kita yang sakit setelah Idul Fitri. Agar tidak terjadi kita harus mengantisipasinya mulai dari sekarang. Memang kegiatan di hari Idul Fitri, mulai dari mudik, bersilaturahim, hingga menyiapkan sajian untuk tamu, merupakan kegiatan yang bisa menguras energi.
Ditambah lagi dengan konsumsi makanan yang berlebihan yang sesungguhnya merupakan musuh kesehatan, tak sedikit orang yang “tumbang” pasca-Idul Fitri.
Minggu-minggu pertama pasca-Idul Fitri biasanya rumah sakit dan puskesmas akan ramai oleh masyarakat yang mengalami berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan atas, gangguan perut, hingga penyakit berat seperti stroke.
Pada dasarnya penyakit-penyakit pasca-Idul Fitri ini bisa dihindari. Penyakit seputar Idul Fitri, pada umumnya terjadi karena seseorang kelelahan. Perjalanan pulang ke kampung halaman menjelang Idul Fitri memang sangat melelahkan, apalagi jika perjalanan jauh itu dilakukan oleh seseorang yang sedang berpuasa.
Penyakit akibat kelelahan ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang tidak mudik tetapi ditinggal mudik pengurus rumah tangganya. Ketiadaan PRT juga membuat banyak orang memilih membeli makanan di luar atau mengonsumsi makanan siap saji. Karena itulah, penyakit seputar gangguan perut, seperti sakit maag, tifus, atau diare kerap mendominasi ruang pemeriksaan dokter.
Agar tubuh tetap sehat setelah Idul Fitri, menjaga kebugaran tubuh perlu diperhatikan. Sepadat apa pun rencana kegiatan Anda, selalu cukupi kebutuhan tidur Anda agar stamina terus terjaga. Utamakan konsumsi makanan bergizi, seperti buah dan sayur, di sela hidangan yang bersantan atau daging. Di pagi hari sebelum beraktivitas, lakukan peregangan ringan. Bila perlu, konsumsi suplemen vitamin. []
Sumber: pondok herbal