• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 26 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Said Ibnu Amir, Sosok Pemimpin yang Dirindukan

Redaktur Eva F Hasan
4 tahun ago
in Sosok
Reading Time: 2min read
0
Said Ibnu Amir, Sosok Pemimpin yang Dirindukan

Foto: desertlodge.net

Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman

SETIAP diri kita adalah pemimpin. Minimal, sebagai pemimpin bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Ini, telah dijelaskan oleh Nabi kita tercinta; Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ribuan tahun yang lalu.

Ibnu Umar Radhiyallahu anhu berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang dari kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami, akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan, seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya.” [1]

Menjadi seorang pemimpin itu berat. Karena, kepemimpinan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Jika dilalaikan, akan sangat besarlah akibatnya. Saat ini, ada banyak orang yang ingin menjadi pemimpin. Banyak upaya yang telah dilakukan mereka untuk meraih tampuk kepemimpinan. Bahkan, mereka rela mengorbankan waktu dan harta untuk meraih cita-cita yang diinginkan, dan tak jarang banyak yang menabrak koridor agama, tak mengenal halal ataupun haram. Sehingga, bukanlah tidak mungkin ketika mereka telah mencapai tampuk kepimpinan, mereka lupa akan janji-janjinya terhadap rakyat dan melakukan segala cara untuk mendapatkan balik modal dari usaha yang sudah dilakukan olehnya. Sangat berbeda sekali dengan para pemimpin terdahulu, yang selalu mengutamakan kepentingan rakyatnya.

Ada sebuah kisah menarik yang terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab. Beliau memilih seorang lelaki untuk menjadi wakilnya di wilayah Homs, sebuah kota yang berada di Syam; dialah Said Ibnu Amir. Tak berselang beberapa lama. Datanglah rombongan utusan dari Homs menghadap Amirul Mukminin; Umar Ibnu Al khattab. Lalu beliau berkata kepada para utusan, “Tulislah nama orang-orang fakir di Homs, agar aku bisa memberi mereka harta dari kaum muslimin untuk menyambung hidup”.

Setelah mendapatkan daftar orang fakir di Homs, Umar Ibnu Al Khattab melihat ada nama Said Ibnu Amir di dalamnya. Maka, Umar pun bertanya, “Siapakah Said Ibnu Amir ini?”

Mereka menjawab, “Pemimpin kami.”

“Pemimpin kalian fakir?” tanya Umar terkejut.

“Ya. Demi Allah, telah berlalu beberapa hari yang panjang. Namun, tidak dihidupkan api di rumahnya (keluarganya tidak memasak).”

Menangislah Umar Ibnu Al Khattab mendengar penuturan para utusan dari Homs tentang pemimpin mereka.

Umar lalu memasukkan seratus dinar ke dalam sebuah kantong lalu memberikannya kepada mereka. “Bawalah dinar-dinar ini kepadanya agar ia bisa mempergunakannya untuk keperluan pemimpin kalian hidup sehari-hari. Sesampainya di Homs, mereka memberikan kantong berisi uang dinar itu kepada pemimpin mereka; Said Ibnu Amir.

Seketika, dia berucap, ” Inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun.”
Mendengar itu, istrinya bertanya, “Apakah yang terjadi? Apa Amirul Mukminin wafat?”
“Tidak, ini perkara yang lebih besar.”
“Dunia menghampiri untuk merusak akhiratku,” lanjutnya.
“Menjauhlah darinya,” ucap istrinya segera. Namun, istrinya tak mengetahui bahwa ini adalah masalah harta yang diberikan oleh Amirul Mukminin.

“Maukah kau membantuku menyelesaikan masalah ini?” pinta Said Ibnu Umar.

“Ya,” jawab istrinya. Mereka berdua akhirnya memberikan semua harta itu kepada fakir miskin di Homs. [2]

Loading...

Dalam kisah itu, diceritakan begitu takutnya Said Ibnu Amir pada cobaan harta dan kepemimpinan. Sehingga ia dan istrinya segera membagikannya kepada orang lain meakipun sebenarnya dia juga membutuhkan harta untuk hidupnya. Karena, harta dan kepemimpinan adalah amanah besar yang kelak akan segera ditanyakan pertanggungjawabannya di akhirat oleh Allah. Maka, berhati-hatilah pada keduanya. Sangat jarang kita menemukan seorang pemimpin yang berjiwa seperti beliau saat ini. Maka, tak heran jika penulis mengatakan, ‘Inilah Pemimpin yang Dirindukan.’ []

Referensi:
[1] Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
[2] Diceritakan dalam kitab ‘Silsilah Ta’lim lughotil Arobiyyah jilid 2

Tags: Cobaanpemimpin
Eva F Hasan

Eva F Hasan

Related Posts

Jalal Al-Din Rumi; Pendiri Tarekat Maulawiyyah

Jalal Al-Din Rumi; Pendiri Tarekat Maulawiyyah

22 Februari 2021
Nabi Idris; Manusia Pilihan Allah Sang Bapak Ilmu Pengetahuan 

Sejak Kecil, Imam Syafi’i Belajar Ilmu Agama dengan Semangat Membara

13 Februari 2021
Ini 5 Traveler Muslim Populer yang Menginspirasi Dunia

7 Tokoh Muslim yang Dikenal sebagai Penjelajah Dunia

13 Februari 2021
2 Tokoh Muslim Berpengaruh dalam Seni Bela Diri Tionghoa

2 Tokoh Muslim Berpengaruh dalam Seni Bela Diri Tionghoa

12 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Membuat Musibah Terasa Ringan

Luka Penjerumus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

3 Hal di Pagi Hari yang Nabi Ibaratkan ‘Seluruh Dunia Dikumpulkan’
Ibrah

Taubatnya Fudhail bin Iyadh

Redaktur Sodikin
15 menit ago
Mengingat Mati dan Konsekuensinya
Tsaqofah

Mengingat Mati dan Konsekuensinya

Redaktur Yudi
2 jam ago
Penyerahan Kunci Masjidil Haram pada Utsman bin Thalhah
Kisah Nabi

13 Hikmah Dibalik Pahit Getirnya Kehidupan Nabi Yusuf

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago
Balasan Pedih bagi Orang yang Suka Mengolok-olok Agama
Khutbah

Khutbah Jumat – Yang Terputus dari Pencela Nabi

Redaktur Sodikin
3 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add