BINTANG sepakbola muslim asal Senegal yang merumput di Liverpool, Sadio Mane, membuat sebuah proyek pembangunan sekolah di desa kelahirannya. Mane diketahui telah berkunjung ke lokasi pembangunan sekolah tersebut usai berakhirnya gelaran Piala Afrika 2019 lalu.
Selain membangun sekolah di tempat kelahirannya yakni desa Bambali, Mané juga telah mendirikan rumah sakit dan sebuah masjid untuk orang-orang sebagai inisiatif hadiah.
BACA JUGA: Bintang Liverpool Sadio Mane jadi Duta Wisata Indonesia
Tindakan Mane ini menuai respon positif serta dukungan dari berbagai kalangan, termasuk warganet di sosial media.
Seorang pengguna media sosial menulis, “Senang sekali melihat para pemain sepakbola melakukan hal-hal hebat di luar lapangan dan memikirkan orang lain alih-alih mementingkan diri sendiri.”
Yang lain berkata, “Menjadi rendah hati, mengingat akar Anda tidak ada biaya, Anda mati dengan uang Anda atau barang-barang mewah yang Anda beli, tetapi Anda dapat mengubah hidup dengan mudah!”
BACA JUGA: Sadio Mane, Anak Imam Masjid yang Jadi Bintang Liverpool
Desa Bambali adalah tempat Mane pertama kalinya menyaksikan kembalinya Liverpool memenangkan final Liga Champions 2005 saat melawan AC Milan. Ketika itu Mane berusia 13 tahun. Sehingga tanah kelahirannya itu selalu dekat dengan hati dan pikirannya.
Mane yang memiliki musim yang menakjubkan bersama Liverpool, dikenal sebagai seorang Muslim yang rendah hati dan taat. Akhir tahun lalu, sebuah video yang menunjukkan superstar Muslim itu membersihkan toilet di sebuah masjid di Liverpool menjadi viral di media sosial. []
SUMBER: THE SUN | ABOUT ISLAM