• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 28 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah Nasihat

Saatnya Suami Mengeluh Pada Istri

Oleh Mila
6 tahun lalu
in Nasihat
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto; 64Bitz

Foto; 64Bitz

1
BAGIKAN

 

Oleh: Ustadz Budi Ashari
Pengagas Parenting Nabawiyah

 

JUDUL di atas tidak terbalik sama sekali. Kita tidak sedang membahas tentang istri yang mengadu dan mengeluh kepada suami. Karena yang ingin meringankan himpitan tugas tak hanya istri. Tetapi juga suami.

ArtikelTerkait

Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!

Wahai Saudaraku, Jangan Jadi Pecinta Dunia, karena Hanya 3 Hal Ini yang Akan Kaudapat

5 Akibat Berbuat Maksiat

Ini 5 Nasihat Ustadz Salim A Fillah yang Menyentuh Hati

Saat itu tiba, bagaimana sikap istri. Dan apa sebenarnya yang ingin didapatkan oleh suami. Dan apa pula pelajaran di balik ketegaran suami yang ternyata masih perlu bentangan lembut tempat mencurahkan segala keluhan.

Hal itu, pernah dilakukan oleh suami terbaik. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Saat itu sudah memasuki bulan terakhir di Tahun 6H. Muslimin berjumlah 1400 orang, langsung dipimpin oleh Rasulullah berangkat keluar Madinah menuju ke Mekah. Bukan untuk perang atau menyerang Mekah. Tetapi untuk membuktikan mimpi Nabi dalam tidurnya bahwa muslimin memasuki Kota Mekah untuk ibadah dengan tenang tanpa gangguan. Tentu ini merupakan kabar gembira bagi seluruh muslimin yang merindukan kiblat mereka.

Tetapi ternyata, mimpi Nabi tidak terbukti tahun itu dan baru terbukti tahun berikutnya. Nabi tidak salah, karena beliau tidak menyebut kapan mimpi tersebut akan terbukti. Muslimin dicegat oleh Quraisy di luar Kota Mekah, tepatnya di Hudaibiyyah. Muslimin tidak bisa memasuki Mekah untuk melaksanakan umroh.

Muslimin kecewa. Kekecewaan mereka bertambah besar begitu mengetahui isi perjanjian antara Nabi dan Quraisy yang secara kasat mata dimenangkan oleh Quraisy.

Umar bin Khattab salah seorang yang kecewa, mengisahkan hal tersebut.  Sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, Musnad Ahmad, Dalail Al Baihaqi, Mushonnaf Abdurrazzaq dan lainnya.

Setelah Nabi selesai dari membuat perjanjian dengan Quraisy, beliau berkata kepada para shahabat: Bangun, sembelihlah ternak yang kalian bawa kemudian tahallullah (bercukur sebagai tanda selesainya ibadah umroh).

Tidak ada satupun shahabat yang bergerak.

Karena mereka berharap masih bisa memasuki kota Mekah dan tahallul setelah benar-benar melakukan umroh. Mereka kecewa.

Nabi mengulanginya lagi.

Kembali tidak satupun shahabat yang menyambut perintah Nabi.

Untuk ketiga kalinya Nabi mengeluarkan perintah.

Dan ternyata hingga kali ketiga pun, tidak seorangpun yang berdiri melaksanakan perintah Nabi. Ya, tidak seorang pun.

Pasti Nabi terkejut luar biasa. Karena shahabat Nabi, adalah orang yang sangat ingin melaksanakan semua perintah Nabi. Bahkan, sesuatu yang belum diperintah pun bisa mereka kerjakan saat mereka memahami Nabi hanya dengan gerak tubuh dan mimik wajah Rasul. Tetapi tidak untuk kali ini.

Kekecewaan memang bukan hal yang sederhana.

Tapi untuk Nabi, jelas hal ini mengagetkan. Tiga kali perintah, tanpa sambutan. Tidak seorang pun. Tidak shahabat biasa, tidak pula shahabat senior dan terbaik.

Kekecewaan bertemu dengan kekecewaan.

Nabi tidak punya solusi. Memang sesuatu yang sangat mengejutkan sering membuntukan pikiran.

Bahkan sekelas Rasul sekalipun.

Guratan wajah kecewa tidak bisa disembunyikannya. Di lapangan masalah itu hadir. Tidak ada jalan lain kecuali kembali ke tempat peraduan beliau. Siapa tahu solusi itu ada di sana. Ya, istrinya.

Saat itu istri yang dibawa adalah Ummu Salamah radhiallahu anha. Nabi masuk ke tenda istrinya sambil bergumam sangat kecewa,
“Celakalah muslimun. Aku perintahkan mereka untuk menyembelih dan bercukur tetapi tidak melaksanakan.”

Dalam riwayat lain, Nabi berkata kepada Ummu Salamah,
“Tidakkah kamu melihat orang-orang yang aku perintahkan itu tetapi tidak ada yang melakukannya. Padahal mereka mendengar perkataanku dan melihat wajahku!”

Jelas ini merupakan rangkaian kalimat kekecewaan. Hingga keluar dari Nabi kalimat yang bahkan menurut Ummu Salamah perlu dikoreksi,

“Ya Rasulullah, jangan engkau caci mereka. Karena mereka sedang terhantam kekecewaan yang besar atas kesulitan yang kau alami dalam perjanjian damai dan mereka akan pulang tanpa hasil (ibadah umroh).

Ya Nabiyyalloh, keluarlah. Jangan bicara dengan siapapun hingga kau sembelih binatangmu. Kemudian panggillah tukang cukurmu untuk mencukurmu.”

Peluang solusi kini hadir. Dari istri untuk suami hebat yang sedang buntu. Ummu Salamah tidak memperkeruh suasana. Ummu Salamah tidak berkata, “Apa mereka tidak tahu kalau engkau Rasul yang harus ditaati?” Ummu Salamah tidak justru membakar hati suami yang sedang gundah dengan berkata, “Mereka memang celaka...”

Tidak. Tetapi Ummu Salamah adalah istri yang tenang dan penuh wibawa. Dia justru mengingatkan suami yang merupakan orang besar itu dalam kalimatnya, “Ya Rasulullah, jangan engkau caci mereka.”

Sebelum istri memberikan solusi, koreksi terhadap kesalahan tetap dilakukan jika hal itu terjadi. Karena mencaci bukan solusi. Hanya menambah keruhnya jiwa. Dan awan di hati semakin menggelayut tebal.

Ummu Salamah mencoba untuk memahamkan suaminya mengapa mereka melakukan hal mengecewakan tersebut, “Karena mereka sedang terhantam kekecewaan yang besar atas kesulitan yang kau alami dalam perjanjian damai dan mereka akan pulang tanpa hasil (ibadah umroh).”

Setelah tugas pertama selesai, istri cerdas dan tenang itu memberi setitik pelita solusi, “Ya Nabiyyalloh, keluarlah. Jangan bicara dengan siapapun hingga kau sembelih binatangmu. Kemudian panggillah tukang cukurmu untuk mencukurmu.”

Rasul tidak punya pilihan solusi lain. Kecuali yang datang dari hati tenang seorang istri yang cerdas. Tetapi seberapa ampuh solusi itu?

Umar bin Khattab menceritakan,

“Rasul shallallahu alaihi wasallam keluar sambil menyingsingkan bajunya. Beliau mengambil alat pemotong dan memotong binatang sembelihannya dengan mengangkat suaranya: Bismillah, wallahu Akbar. Setelah itu, beliau meminta tukang cukurnya untuk mencukur beliau.

Melihat hal itu, muslimin pun berlomba untuk menyembelih binatang mereka dan saling berdesakan hingga hampir saling melukai di antara mereka. Kemudian saling mencukur di antara mereka.

Subhanallah, ide sang istri benar-benar jitu.

Setelah membaca peristiwa ini, berhentilah untuk berpikir bahwa suami hebat tidak perlu tempat mengadu, apalagi ‘hanya’ kepada seorang istri. Sehebat apapun para suami, mereka hanya laki-laki yang tak lengkap jiwanya tanpa sentuhan ketenangan dan kelembutan wanita.

Bagi para istri, jadilah tempat mengadu yang nyaman bagi suami. Hitunglah Anda tidak mempunyai solusi bagi suami, tetapi setidaknya Anda telah meringankan beban di kepala dan kegundahan di hati suami.

Apalagi jika Anda bisa menjadi seperti Ummu Salamah.

Subhanalloh, alangkah istimewanya. []

Tags: CurhatIstriMengeluhNabawiyahParentingrasulullahsuami
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Segala Sesuatu Terjadi atas Izin Allah

Next Post

‘Israel Bangsa Paling Rasis dan Kejam Sepanjang Sejarah’

Mila

Mila

Terkait Posts

Sifat Sombong, Meluruskan Makna Sabar, Hukum Melihat Aurat, ujian, ilmu, Penyebab Lemah Iman, mengeluh,

Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!

19 Maret 2023
pecinta dunia

Wahai Saudaraku, Jangan Jadi Pecinta Dunia, karena Hanya 3 Hal Ini yang Akan Kaudapat

14 Maret 2023
akibat Berbuat Maksiat, Konsultasi Kesehatan

5 Akibat Berbuat Maksiat

17 Mei 2022
Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Ini 5 Nasihat Ustadz Salim A Fillah yang Menyentuh Hati

3 Februari 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Ustadz Aad

Awal Ramadhan, Sekolah Alam Purwakarta Gelar Seminar Parenting, Hadirkan Ustadz Aad: Sudah Baligh Tapi Belum Aqil? Kok Bisa?

Oleh Amang Dede
27 Maret 2023
0

Pada seminar ini, orangtua siswa SAP turut hadir bersama beberapa peserta umum. Ustadz Aad menjelaskan mengenai komparasi aqil dan baligh.

SD Jakarta Islamic School Joglo

SD Jakarta Islamic School Joglo Raih Juara 1 dalam Program Juara Indonesia Ramadan Indosiar

Oleh Amang Dede
27 Maret 2023
0

Anak-anak hebat SD JISc Joglo ini terbentuk dari didikan guru-guru hebat yang dididik oleh Principal SD Jakarta Islamic School  JISc,...

mandi junub mandi wajib manfaat mandi air dingin, Bahaya Bangun Tidur Langsung Mandi!, Tempat yang Dilarang untuk Buang Hajat, Tempat Terlarang untuk Buang Hajat, yang Dibolehkan ketika Puasa, Tata Cara Mandi Wajib, Tata Cara Mandi Wajib, Adab saat di Kamar Mandi, Hukum Mandi Junub, Mandi Janabah, Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi, Hukum Puasa

Hukum Puasa bagi Orang yang Mandi Junub setelah Terbit Fajar

Oleh Haura Nurbani
27 Maret 2023
0

Ya, apa hukum puasa bagi orang yang mandi setelah terbit fajar?

tajassus, Ghibah Membatalkan Puasa

Ghibah Membatalkan Puasa?

Oleh Haura Nurbani
27 Maret 2023
0

Apakah ghibah membatalkan puasa Ramadhan seseorang?

Terpopuler

Bintang Berekor; 1400 Tahun Lalu Alquran Sudah Merincikan

Oleh Yudi
18 Desember 2020
0
Surat Al Maidah

Lalu dengan meteor atau bintang berekor  yang jatuh ke bumi, sesungguhnya fenomena itu sudah jauh-jauh hari dirincikan al-quran, yakni 1400...

Lihat Lebih

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Ketika Al-Mahdi Muncul di Akhir Zaman, Ini Tanda-tandanya

Oleh Eva F Hasan
24 Oktober 2019
0
Foto: Abu Umar/Islampos

SETIAP Muslim tentu mengetahui bahwa di akhir zaman kelak, kita akan mengalami masa kejayaan. Di mana sosok panglima pembela kebenaran,...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications