• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 1 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ibrah

Ruh Agama Islam adalah Bergerak

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: berhaji

Ilustrasi. Foto: berhaji

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

MUHAMMAD Iqbal, seorang pujangga terkemuka pada abad 21 menulis di dalam karyanya bahwa, “Ruh agama Islam adalah Bergerak.” Ruh ini tercermin dalam ibadah shalat dan haji.

Di dalam shalat, seorang muslim diharuskan bergerak, meliputi seluruh anggota tubuh. Sudah dibuktikan secara medis, bahwa gerakan shalat dari takbiratul ikhram hingga salam yang dilakukan dengan tenang dan khidmat dapat menyehatkan tubuh.

BACA JUGA: Apakah Kamu Menyuruhku Berzina?

Dalam ibadah haji juga demikian. Kita harus melaksanakan thawaf tujuh kali putaran. Ini menunjukkan kegiatan manusia yang tiada berhenti bergerak menuju Allah SWT. Ini melambangkan jumlah tujuh hari dalam satu pekan. Kemudia sa’i merupakan napak tilas perjuangan seorang ibu. Ia berjalan dari bukit shafa ke bukit marwah demi mencari air untuk anaknya Ismail.

ArtikelTerkait

Masyitoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

Cinta Buya kepada Istrinya

Ibu Imam Syafi’i yang Luar Biasa

Ibrahim bin Adham dan Seorang Lelaki yang Dirampok

Dua ibadah ini memiliki makna bahwa dalam menjalani kehidupan kita harus dinamis dan penuh semangat. Bergerak sama dengan bersyukur atas anugrah kesehatan fisik yang diberikan Allah SWT. Maka pantang bagi seorang muslim untuk berheti dan menganggur.

BACA JUGA: Pengaruh Kebaikan dan Keburukan

“Apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 7)

Ayat di atas mengajarkan kita untuk terus bergerak, hingga membuahkan hasil. Tetapi tujuan bukanlah sasaran yang hendak dicapai, sebab bergeraklah yang bernilai segala-galanya. []

Referensi: 99 Nasihat penyelamat hidup/Abu Jamal Ba’adilah/Khatulistiwa Press

Tags: bergerakibadahShalatthawaf
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Perempuan Menjadi Saksi dalam Pernikahan, Bolehkah?

Next Post

Istri Minta Cerai karena ‘Mr. eks’ Kembali, Harus Bagaimana?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Perjuangan Salman Al-Farisi mencari Islam sangat berat, Fakta Nabi Musa, firaun, Nabi Musa, Tongkat Nabi Musa, Masyitoh

Masyitoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

23 Juni 2022
Cinta Buya kepada Istrinya 1

Cinta Buya kepada Istrinya

6 Juni 2022
Imam Malik Quran Membersihkan Jiwa Imam Syafii Kewajiban Menuntut Ilmu Adab Mengajar Amal Ibadah, Keutamaan Menuntut Ilmu, Imam Ibnu Rajab, Nasihat Imam al-Ghazali

Ibu Imam Syafi’i yang Luar Biasa

4 Juni 2022
Imam Hasan Al-Bashri Pekerjaan adalah Ibadah, Nabi Isa AS. Nabi Ilyas

Ibrahim bin Adham dan Seorang Lelaki yang Dirampok

4 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist