• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 20 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

‘Roti di Gantungan’, Tradisi Unik Warisan Kebudayaan Islam di Turki

Redaktur Eneng Susanti
1 tahun ago
in Islam Mancanegara
Reading Time: 2min read
0
‘Roti di Gantungan’, Tradisi Unik Warisan Kebudayaan Islam di Turki

Ilustrasi. Foto: Mynet

ADA sebuah tradisi unik di Turki. Namanya askıda ekmek. Askıda ekmek berarti “roti di gantungan” atau “roti yang ditangguhkan”, merupakan bentuk sedekah dengan sepotong roti. 

Tradisi ini berakar pada tradisi Islam, yang merupakan agama terbesar di negara Turki. Askida Ekmek berjalan hampir di semua toko roti di Turki. Banyak restoran dan toko makanan di Turki yang menyediakan program sedekah (charity) seperti ini kepada pelanggannya, dengan cara menyisihkan uang pembayaran untuk membantu sesama. Pelanggan toko dapat membayar dua roti namun hanya mengambil salah satunya saja, dan sisanya untuk bersedekah.

BACA JUGA: Kisah Ajaib Pedagang Roti yang Rajin Beristighfar

Saat seseorang melakukan askıda ekmek, maka secara otomatis dia memberikan sebagian makanannya kepada musafir, fakir miskin, atau ibnu sabil yang kebetulan melintasi toko tersebut. Maka tidak aneh jika mendengar beberapa orang mengatakan, “Askıda ekmek var mi?” yang berarti “Apakah ada roti dikait?” lalu mereka dapat mengambil roti secara gratis.

Pelanggan hanya perlu mengatakan kepada penjual jika mereka ingin melakukannya, maka penjual akan dengan senang hati ‘menggantungkan’ salah satu roti mereka.

Tidak ada roti khusus dalam Askıda ekmek, pelanggan bebas memilih roti apa yang akan mereka ‘gantungkan’.

Tidak jelas kapan dan bagaimana praktik askıda ekmek dimulai. Namun, Askıda ekmekis sangat terkait dengan budaya dan agama setempat. Tradisi ini berakar pada tradisi Islam, yang merupakan agama dominan di negara ini. Di Turki, Askida ekmek sudah dijalankan selama berabad-abad.

Profesor sejarah Febe Armanios, yang fokus meneliti hubungan Kristen-Muslim di Timur Tengah dan sejarah makanan di Middlebury College di Vermont, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa askıda ekmekis merupakan sebuah kebiasaan yang berakar pada zaman Ottoman dan terkait dengan konsep zakat.

Sedangkan ekmek atau roti merupakan makanan yang sangat penting di Turki, karena dalam kepercayaan Islam, roti merupakan sumber makanan yang mampu menghilangkan rasa lapar dengan mudah.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad bersabda, “Roti adalah nikmat, sebuah berkah yang dikirim dari Tuhan.”

Jika sepotong roti jatuh secara tidak sengaja ke tanah, roti tersebut harus diambil segera sebelum diletakkan di tempat yang lebih tinggi. Beberapa orang bahkan menciumnya sebelum mengambilnya, untuk lebih menunjukkan rasa hormat mereka.

BACA JUGA: Satu Jam dan Sekantong Roti

Sikap ini pernah ditunjukkan pesepakbola Jerman keturunan Turki, Mesut Ozil. Kala itu dalam suatu pertandingan, Ozil dilempari roti oleh suporter tim lawan. Alih-laih membalas lemparan atau menunjukkan sikap marah, Ozil justru memungut roti tersebut lalu menciumnya kemudian meletakkan kembali roti itu di tempat yang cukup aman di luar lapangan.

Hal itu menunjukkan bahwa roti merupakan makanan pokok yang dihormati sebagai implementasi dari hadis nabi. Di Turki, roti putih biasa dipanggang dua kali sehari dan setiap hidangan disertai dengan keranjang penuh roti segar yang baru diproduksi. Mereka juga tidak terbiasa membuang sisa makanan mereka. Biasanya roti putih yang sudah basi akan kembali mereka olah menjadi roti panggang, remah roti Prancis, atau untuk makan hewan. []

Loading...

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: askida ekmekRotiTradisiturki
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Inilah Sederet Fakta Muslim di Jerman

Inilah Sederet Fakta Muslim di Jerman

5 Desember 2020
Wah, Uniknya Perceraian di Kerajaan Maroko

Wah, Uniknya Perceraian di Kerajaan Maroko

23 November 2020
Shalat Sunnah, Lebih Utama di Rumah

Shalat sebagai Penyejuk Hati

21 November 2020
Komunitas Muslim AS Satukan Suara dengan dengan Komunitas Kulit Hitam untuk Lawan Rasisme

Kenapa sih Wanita Barat Banyak yang Masuk Islam? Ini Pengakuan Mereka

10 November 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Maksiat Seorang Kena Azabnya Bisa Ratusan Orang

Maksiat Seorang Kena Azabnya Bisa Ratusan Orang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Hukum Azan dan Iqamah bagi Muslimah
Syi'ar

Hukum Azan dan Iqamah bagi Muslimah

Redaktur Yudi
53 menit ago
Sudahkah Mengerti Maknanya?
Tanya Jawab

Berdosakah Orang Cadel Jika Membaca Alquran?

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Ini 7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai untuk Shalat
Nasihat

Saudaraku, Ikhlaslah ketika Shalat…

Redaktur Sodikin
2 jam ago
Suami, Lakukan Ini agar Tidak Jadi Dayyuts
Romantika Diamor

Suami, Lakukan Ini agar Tidak Jadi Dayyuts

Redaktur Eneng Susanti
3 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add