• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Niat bercampur, perhatian manusia, ibadah di media sosial, mencari ridha Allah, motivasi ganda.

Oleh Dini Koswarini
1 bulan lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

RIYA’ dalam Islam adalah perilaku memperlihatkan amal ibadah atau kebaikan dengan maksud untuk mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain, bukan semata-mata karena Allah SWT. Perilaku ini termasuk dalam penyakit hati yang dapat merusak keikhlasan dan menjadikan amal seseorang sia-sia di sisi Allah.

Secara bahasa, kata riya’ berasal dari bahasa Arab ra’a yang berarti “melihat”. Dalam konteks syariat, riya’ adalah melakukan amal kebaikan dengan tujuan agar dilihat dan diakui oleh orang lain. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga keikhlasan dalam setiap ibadah agar amal tersebut diterima oleh Allah SWT.

1. Riya’ Kholish (Riya’ Murni)

Niat tidak ikhlas, pujian manusia, syirik kecil, keuntungan duniawi, status sosial.

Riya’ kholish terjadi ketika seseorang melakukan suatu amal kebaikan sepenuhnya karena ingin mendapat perhatian atau pujian dari manusia, tanpa ada niat karena Allah sama sekali. Tujuan utamanya adalah meraih keuntungan duniawi, seperti mendapatkan status sosial yang lebih baik atau dianggap sebagai orang yang saleh dan terhormat.

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Jenis riya’ ini sangat berbahaya karena dapat menghapus nilai ibadah sepenuhnya dan termasuk dalam syirik kecil (syirik khafi), yaitu menyekutukan Allah dalam niat ibadah. Rasulullah SAW bersabda bahwa riya’ adalah “syirik kecil” yang paling dikhawatirkan akan menimpa umatnya.

BACA JUGA:  8 Ciri Orang yang Ada Unsur Riya dalam Ibadahnya

2. Riya’ Badan

Penampilan fisik, ekspresi wajah, bekas sujud, kesalehan fisik, kesederhanaan berlebihan.

Riya’ badan terjadi ketika seseorang menonjolkan penampilan fisiknya agar terlihat sebagai pribadi yang saleh dan taat di mata orang lain. Contohnya adalah menampilkan ekspresi wajah yang selalu terlihat serius dan khusyuk, atau sengaja memperlihatkan tanda-tanda fisik tertentu, seperti bekas sujud di dahi, dengan maksud agar dianggap sebagai orang yang rajin beribadah.

Orang yang terjebak dalam riya’ badan sering kali lebih memperhatikan kesan fisik dibandingkan dengan niat sejati dalam beribadah. Mereka mungkin menunjukkan kesalehan melalui cara berjalan, gerakan tubuh yang dibuat seolah-olah penuh ketenangan, atau memperlihatkan kesederhanaan berlebihan dengan harapan mendapatkan simpati dan pengakuan.

3. Riya’ Pakaian

Pakaian zuhud, kesalehan palsu, status sosial, pakaian mewah, penampilan alim.

Jenis riya’ ini terjadi ketika seseorang mengenakan pakaian tertentu dengan tujuan agar dianggap sebagai orang alim atau taat beragama. Contohnya adalah seseorang yang memakai pakaian sederhana dan lusuh agar terlihat zuhud (tidak cinta dunia), padahal di dalam hatinya ada keinginan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

Sebaliknya, ada juga bentuk riya’ pakaian yang dilakukan dengan mengenakan pakaian mewah atau bermerek dengan tujuan menunjukkan status sosial yang tinggi. Kedua bentuk riya’ ini sama-sama menjauhkan seseorang dari keikhlasan sejati dalam beribadah.

4. Riya’ Ucapan

Pujian kefasihan, nasihat agama, suara merdu, berbicara lembut, zikir di tempat umum.

Riya’ dalam ucapan terjadi ketika seseorang berbicara dengan maksud untuk mendapatkan pujian dari orang lain atas kesalehannya. Contohnya adalah membaca Al-Qur’an dengan suara merdu di hadapan orang lain bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi agar dikagumi karena kefasihannya.

Selain itu, riya’ ucapan juga bisa muncul dalam bentuk memberi nasihat agama dengan niat agar terlihat bijaksana dan berilmu, atau berbicara dengan kata-kata lembut dan penuh hikmah agar mendapat pujian dari orang lain. Bahkan, tindakan seperti berzikir dengan suara lantang di tempat umum atau berbicara tentang dosa dengan ekspresi penuh penyesalan juga bisa menjadi bentuk riya’ jika niatnya bukan karena Allah.

5. Riya’ Perbuatan

Riya’ perbuatan terjadi ketika seseorang melakukan amal saleh, seperti shalat, sedekah, atau membantu orang lain, semata-mata untuk mendapat pengakuan dari manusia. Contohnya adalah seseorang yang memperpanjang rukuk dan sujud dalam shalat hanya saat ada orang lain yang melihatnya, atau bersedekah di depan umum dengan harapan mendapat pujian.

Jenis riya’ ini berbahaya karena dapat membuat seseorang terus-menerus bergantung pada pandangan manusia dan melupakan tujuan sejati dari ibadah, yaitu mencari ridha Allah SWT.

BACA JUGA:  Perbedaan Ibadah Riya dan Ibadah Ikhlas

6. Riya’ Syirik (Riya’ Niat)

Niat bercampur, perhatian manusia, ibadah di media sosial, mencari ridha Allah, motivasi ganda.

Riya’ syirik adalah melakukan ibadah dengan niat yang bercampur, yaitu sebagian karena Allah dan sebagian karena ingin mendapatkan perhatian manusia. Contohnya adalah seseorang yang melaksanakan ibadah seperti shalat atau haji dengan niat utama menjalankan perintah Allah, tetapi juga berharap mendapat pujian dari orang lain.

Fenomena ini juga sering terjadi di era digital, di mana banyak orang yang membagikan foto atau video ibadah mereka di media sosial dengan niat agar terlihat saleh di mata pengikut mereka. Meskipun pada awalnya ada niat baik untuk menginspirasi, namun jika hati tidak terjaga, hal ini bisa menjadi bentuk riya’. []

SUMBER: GRAMEDIA BLOG | REDAKTUR: MUHAMMAD FAIRUZI IKHWAN

Tags: Macam Riya
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Next Post

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

11 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.