• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 29 Mei 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Rezeki, Cukuplah dari Allah Saja

Oleh Dini Koswarini
1 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Orang yang Beramal, Percaya pada Qada dan Qadar, Penyebab Azab, rezeki, Alergi, sedekah,, Ramadhan, Sebab Nabi Sangat Dermawan di Bulan Ramadhan

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Enzen Okta Rifai, Lc.
Pendidik di Pondok Pesantren Al-Bayan, alumni International University of Africa (Republik Sudan)
[email protected]

“BOLEH jadi orang yang kita benci ternyata lebih mulia, serta lebih dilapangkan rizkinya oleh Allah. Kita tidak banyak tahu tetapi Allah Maha Tahu segalanya.” (Hafis Azhari, penulis novel Perasaan Orang Banten)

Ingin saya kemukakan di sini, bahwa jika kita menghitung kebutuhan umat manusia di dunia ini, baik manusia jahat dan kriminal maupun manusia baik dan saleh, jelas sangat banyak tak terhitung jumlahnya. Namun, semua kebutuhan itu, baik yang positif maupun negatif selalu dicukupi oleh Allah Yang Maha Mencukupi segala kebutuhan hidup manusia.

Sejak berproses membentuk wujud manusia dalam kandungan ibu, bahkan sejak zaman baheula, saiki hingga esok, setiap manusia pasti memiliki sifat butuh sehingga terus-menerus berhajat atau berhasrat untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya.

ArtikelTerkait

Kiat Menghormati Nasab Rasulullah

Hukum Pesan Makanan via Ojek Daring dalam Islam

Mengeruk Keuntungan dari Konten Kiamat

Gulai Otak

Bayangkan, betapa banyaknya kebutuhan makhluk hidup di dunia ini, baik yang melata di dalam perut bumi maupun yang bersayap terbang ke angkasa raya. Sebagaimana manusia, mereka semua memiliki sifat butuh, karenanya kekuatan macam apa yang dapat memenuhi kebutuhan semua makhluk itu, kalau bukan kekuatan Yang Maha Mengatur dan Menggenggam jagat raya ini.

BACA JUGA: 8 Jalan Rezeki yang Allah tunjukkan dalam Al-Quran

Maka, janganlah kita menghamba dan meminta-minta kepada selain Allah. Sebab, Allah itu Maha Pengasih dan Maha Pemurah. Kehendak dan pemberian-Nya takkan terjangkau oleh pikiran, angan-angan, imajinasi maupun ukuran keinginan manusia. Nikmat pemberian-Nya sungguh tak terbatas. Karena itu, tak perlu niat dan hasrat kita disampaikan kepada selain Allah Swt.

Tidak terbatasnya rezeki dan karunia Allah itu mestinya membuat manusia tak tertarik dan segan berpaling dari Allah, kemudian menghamba kepada selain-Nya. Percayalah, bahwa Allah akan senantiasa hadir di saat seseorang sedang merasa memiliki hajat dan kebutuhan, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Melimpahnya kekayaan yang Allah miliki di seluruh jagat raya ini, membuat Dia tak peduli akan besaran kebutuhan yang diberikan untuk manusia. Boleh jadi kita menginginkan diberi 70, tetapi Allah memberinya 700 atau bahkan 7.000. Bisa jadi juga sebaliknya, kita menghendaki diberi 7.000 tetapi Allah hanya memberinya 70 saja.

Pengertian “tak peduli” ini dapat disejajarkan dengan semaunya Allah, atau sekehendaknya Allah. Jika kita diberi 7.000 boleh jadi akan mencelakakan dan membinasakan hidup kita. Karena itu, sifat Maha Pemurah Allah itulah yang membuat kadar pemberian-Nya sesuai dengan ukuran kebutuhan kita, serta layak untuk diterima seorang hamba sesuai dengan takarannya.

Cara Menjadi Orang Kaya, Pekerjaan Haram, rezeki
Foto: Freepik

Dan jika pun Allah memberi kita hanya 70, lalu tiba-tiba rizki itu datangnya 7.000, itu pun karena Allah Maha Tahu dan Maha Menghitung jumlah nikmat yang kita butuhkan, sedangkan kita semua tak mampu manakar dan menghitungnya.

Uang dan Rezeki

Lalu, mengapa banyak orang jahat dan zalim mendapat rizki yang berkelimpahan, sementara tidak sedikit orang-orang baik dan saleh yang rezekinya sangat terbatas? Di sinilah kita perlu memahami kata “rizki” yang tidak selalu identik dengan harta dan uang.

Dan apa yang kita butuhkan dalam hidup ini bukan semata-mata uang dalam bentuk kertas atau koin yang bersifat kasat mata, untuk membeli makanan maupun obat-obatan. Kita butuh pada Allah agar hidup sehat, lapang, bahagia, termasuk anak-anak dan orang-orang di sekitar kita juga. Itu pun bagian dari rizki yang kadang kita lengah untuk mensyukurinya.

BACA JUGA: Amalan Pelancar Rezeki yang Bisa Dilakukan oleh Istri untuk Suami

Allah tidak peduli, dan tak bisa didikte oleh siapapun. Ia akan memberi atau mencukupi kebutuhan pada siapa saja, baik kepada orang yang kita sukai maupun kepada pihak yang dibenci. Ketika memberi, juga Allah tidak memandang latar belakang seseorang. Siapa pun dan berapa pun, pasti akan diberi sesuai dengan kadar kecukupannya. Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan manusia, Allah senantiasa memberi sebelum diminta.

Kita diperintahkan untuk berdoa, meminta, dan memohon, semata-mata agar kita dapat mewujudkan kehambaan kita di hadapan Allah.

Dengan meminta dan berdoa, berarti sifat fakir, hina, tak berdaya, serta keterbatasan kita akan muncul dan diakui oleh diri kita sendiri. Karena itu, Allah tidak meridhai seorang hamba yang meminta kepada selain-Nya agar keinginan dan kebutuhannya terpenuhi.

Padahal, pihak yang diminta pertolongan itu pun memiliki sifat ingin dan butuh, karena harus menyelesaikan kebutuhannya sendiri, kebutuhan orang di sekitarnya dan orang-orang lain juga.

Maka, buat apa melaporkan atau mengeluhkan kebutuhan kita kepada selain Allah? Padahal, hanya Allah yang dapat memberikan dan memenuhi kebutuhan, dan hanya Dia-lah sebaik-baik pemberi kebutuhan. Karena itu, sifat butuh kepada Allah harus terus-menerus dipelihara dan dipegang-teguh. Jangan sampai kita bersikap abai dan lalai, karena sifat yang merasa tak butuh pada Allah identik dengan keangkuhan dan kesombongan diri (kekufuran).

Kita diperintahkan agar jangan putus asa dari rahmat Allah, tetapi kita justru dianjurkan untuk berputus asa dan tak lagi berpegang pada selain Allah. Segala sesuatu yang selain Allah itu takkan sanggup mencukupi kebutuhan kita.

Sekali lagi, segala sesuatu yang selain Allah itu pun memiliki sifat butuh kepada Allah. Untuk apa kita bersandar dan berpegang kepadanya? Untuk apa kita berharap pada orang fakir yang butuh dicukupi oleh Allah, dan untuk apa terlalu berharap untuk disehatkan kepada orang-orang yang sakit?

Seorang ulama dan pemikir Islam, Abu Hasan As-Syadzili pernah menyatakan bahwa dirinya berputus asa dengan terlampau mengandalkan pada kekuatan diri. Sementara, diri kita ini sangat butuh dikuatkan, disehatkan dan dibahagiakan oleh Allah.

Sekuat apapun manusia berusaha mati-matian, ia takkan sanggup memberi manfaat pada dirinya, terlebih pada orang lain. Hanya Allah yang punya kuasa untuk memberi kemanfaatan diri kita kepada diri sendiri, termasuk kemanfaatan diri kita kepada orang lain.

Manusia tidak akan sanggup menyelesaikan kebutuhannya sendiri. Meskipun, kebanyakan manusia merasa berhasil mencukupi masalah kebutuhan berkat jerih-payahnya sendiri.

Padahal, untuk apa berlaku angkuh dan sombong? Bukankah kalau ada bengkak dan nyeri di sekitar hidung, kita tak punya kuasa untuk segera menyembuhkannya? Belum lagi urusan mata, mulut, telinga, susunan saraf, darah dan organ-organ di seluruh tubuh?

Etika Ngutang, rezeki
Foto: Freepik

BACA JUGA: Benarkah Maksiat Mengahalangi Rezeki?

Sekali lagi, kita tak mampu menyelesaikan urusan-urusan untuk diri kita sendiri, apalagi sok-sokan merasa mampu menyelesaikan urusan banyak orang?

Tetapi, apapun kondisi kita, dan bagaimanapun terbatasnya kemampuan kita, manusia dianjurkan untuk memberi manfaat bagi orang lain. Bahkan, Islam menganjurkan agar diri kita memberi manfaat bagi sebanyak-banyaknya orang, karena bagaimanapun impact-nya pasti akan kembali kepada kebaikan diri kita sendiri.

Sebaliknya, jika kita mengumbar segala keburukan, ghibah, fitnah dan adu domba, yang menimbulkan dampak negatif pada banyak orang, dapat dipastikan (demi Allah), dampak keburukannya pasti akan kembali pada diri kita sendiri.

Oleh karena itu, berpeganglah hanya kepada Allah, merasa butuhlah hanya kepada Allah. Sebab, kepada siapa lagi kita butuh pertolongan dan kelimpahan rezeki, kalau bukan kepada Yang Maha Kaya dan Maha Memberi segala bantuan dan pertolongan tanpa batas? []

Tags: rezekiUang
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ceklis 6 Amalan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan bersama Keluarga

Next Post

5 Hal Tentang Qadha Puasa yang Perlu Anda Ketahui

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Cara Zikir Rasulullah, Sifat Penghindar Api Neraka, Rasulullah

Kiat Menghormati Nasab Rasulullah

21 Mei 2023
Syarat Busana Muslimah, gadget, manfaat tersenyum, Hukum Pesan Makanan via Ojek Daring dalam Islam

Hukum Pesan Makanan via Ojek Daring dalam Islam

7 April 2023
musibah Akhir Zaman, Hari Kiamat, Tanda Kiamat, Musuh Allah di Hari Kiamat, Nubuah Akhir Zaman, Bukti Kebangkitan, dosa, Hal yang Dilaknat Allah dan Malaikat-Nya, Perkara di Akhir Zaman

Mengeruk Keuntungan dari Konten Kiamat

27 Maret 2023
Gulai Otak

Gulai Otak

25 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Perkara Iman, Amalan di Akhir Ramadhan, Doa Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal, Tips Agar Selalu Ditolong Allah

2 Tips Agar Selalu Ditolong Allah

Oleh Haura Nurbani
29 Mei 2023
0

Ada beberapa tips agar selalu ditolong Allah SWT. Baik dalam keadaan lapang. Ataupun saat kita dalam keadaan sulit dan sangat...

Keutamaan Tahajjud, Shalat Malam, Tahajjud, Hukum Shalat Tarawih Sendirian

Waktu Terbaik Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
28 Mei 2023
0

Ya, kapan waktu terbaik shalat Tahajjud?

Coldplay

Chris Martin Tanggapi Desakan agar Konser Coldplay Dibatalkan di Malaysia

Oleh Amang Dede
28 Mei 2023
0

Menyusul seruan Hassan untuk membatalkan konser Coldplay, beberapa menteri pemerintah Malaysia sendiri sudah menegur protes tersebut.

amalan umar bin khattab Pekerjaan adalah Ibadah, Umar Bin Khattab, Fakta Umar bin Khattab,

Umar bin Khattab Tak Mau Makan Hidangan Lezat di Hadapannya, Kenapa?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2023
0

“Tidak! Tidak!” kata Umar bin Khattab seraya menjauhkan hidangan lezat itu dari hadapannya.

Terpopuler

10 Ayat Alquran tentang Ibadah Haji

Oleh Eneng Susanti
26 Juni 2022
0
layanan umroh, ayat alquran tentang ibadah haji, ihram jamaah haji

Berikut ayat Alquran tentang ibadah haji tersebut:

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications