• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Rasa Malu

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
rasa malu menundukkan pandangan, rasa malu menjaga pandangan menguatkan kesabaran

Ilustrasi. Foto: Aldi/Islampos

0
BAGIKAN

SAHABAT Islampos, salah satu hal yang banyak dilupakan orang pada saat ini adalah sifat malu. Padahal, sifat malu merupakan warisan para nabi yang seharusnya selalu dipelihara oleh umatnya.

Sifat malu merupakan bagian dari iman dan akhlak manusia yang mulia. Rasa malu dapat mendorong seseorang mengerjakan hal yang baik dan meninggalkan yang buruk.

Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha dalam kitabnya Al-Wafi, menulis, “Oleh karena itu malu merupakan warisan para nabi yang terdahulu yang belum dihapus hukumnya dari syariat mereka.”

BACA JUGA: Mengenal 4 Karakteristik Rasa Malu

Malu berlaku di antara sesama manusia, yang telah diwariskan para rasul dari generasi ke generasi. Termasuk satu hal yang dipegang teguh oleh manusia sampai datangnya generasi awal dari umat Islam adalah sifat malu.

ArtikelTerkait

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Bagaimana Cara Hentikan Bersin yang Terus-menerus?

“Umat kita secara nyata mewarisi ajaran para nabi dan rasul, sebagaimana dikehendaki Allah yang Maha Tinggi dan maha kuasa,” katanya.

Hal itu jelas di dalam Alquranul Al-Karim, maka kewajiban kita adalah berpegang teguh dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala dari sifat menghiasi diri dan berakhlak dengannya. Sehingga warisan para nabi tetap tampak pada kita semua, mewarnai kehidupan dan jiwa dengan kebaikan dan kebenaran.

“Hingga Allah mewariskan bumi ini dan seluruh isinya kepada kita semua,” katanya.

Dr Musthafa Dieb Al-Bugha pun mengutip hadis tentang malu seperti disampaikan dari Abu Mas’ud Uqbab bin Amr Al-Ansori Al Badri yang berkata, Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari ungkapan kenabian yang pertama adalah jika kamu tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Al-Bukhari)

Musthafa mengatakan, hadis ini diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab para nabi dan adab, Bab jika kamu tidak malu maka lakukanlah sekehendakmu nomor 5769.

Mustofa mengatakan terdapat tiga makna yang dijelaskan para ulama besar mengenai hadis di atas, sebagai berikut:

Makna yang pertama perintah yang bermakna ancaman, seakan-akan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.

“Jika kamu tidak punya malu, maka lakukanlah apa yang kamu suka, karena Allah akan membalasmu dengan balasan yang sangat keras.”

Ungkapan semacam ini, kata Musthafa, terdapat dalam Alquran yaitu ketika Alquran surah Al-Fussilat ayat 40 berkata kepada orang kafir.

“Kerjakanlah apa yang kalian sukai.”

BACA JUGA: Rasa Malu, Indikator Keimanan Seorang Muslim

Makna yang kedua; perintah yang bermakna berita, sebagaimana sabdanya, “maka bersiaplah tempat duduknya di dalam neraka.” Dengan demikian, makna hadits ini ialah, sesungguhnya orang yang tidak mempunyai malu akan mengerjakan apa yang dia kehendaki, karena yang menghalangi dari perbuatan-perbuatan buruk adalah rasa malu.

“Maka, barang siapa yang tidak punya makhluk, ia akan terjerumus ke dalam perbuatan keji dan mungkar,” katanya.

Makna ketiga perintah yang bermakna pembolehan, sehingga artinya adalah, jika kamu tidak merasa malu untuk melakukan suatu karena merasa aman dari Allah dan dari manusia, maka lakukanlah, karena hal itu adalah perbuatan yang mengubah dan pekerjaan jika tidak dilarang oleh syariat adalah mengubah boleh.

Karena yang paling kuat dari makna-makna di atas adalah yang pertama, walaupun An Nawawi Rahimahullah menguatkan arti yang ketiga, sedangkan Abu Ubaid Al Qasim bin Salam, Ibnu Taibah dan Muhammad bin Nashr Al-Mawarji memilih makna yang kedua. []

Referensi:  Al-Wafi/Karya: Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha/Penerbit: Qisthi Press/Tahun: 2017

Tags: Malurasa maluwarisan para nabi
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sempat Guncang Prahara, Ini 3 Kunci Keharmonisan Rumah Tangga Citra Kirana-Rezky Aditya

Next Post

Thufeil Bin Amr Ad-Dausi, Penyair dari Bumi Daus

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

10 Juli 2025
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

10 Juli 2025
Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Ciri Tubuh yang Tidak Sehat, Bersin

Bagaimana Cara Hentikan Bersin yang Terus-menerus?

9 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 rasa malu

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

15 Siksaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat

Oleh Dini Koswarini
4 November 2024
0
Istighfar, Siksaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat, Futur

Ada beberapa siksaan bagi orang yang meninggalkan shalat. Apa saja? 

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.