• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Ramadhan; Makan Berkurang, tapi Anggaran Menjulang

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Om Koko

RAMADHAN tiba, kaum mauslimin menyambut dengan gembira. Tetapi akan ada fenomena unik yang kita jumpai saat bulan suci menjelang. Banyak ibu sebagai pemegang anggran keluarga merasa heran. Secara logika dengan puasa, frekuensi makan berkurang, namun anehnya ternyata anggaran belanja malah menjulang.

Pada bulan lain rata-rata orang makan tiga kali sehari, saat Ramadhan terhitung hanya dua kali. Bukankah seharusnya jatah belanja berkurang sepertiganya? Faktanya tak selalu demikian, banyak yang jujur bahwa ternyata malah lebih banyak dari bulan-bulan biasa.

Jika pada bulan puasa setan-setan ditangkap, ternyata mereka tak begitu saja rela dibelenggu tanpa meninggalkan perangkap. Ada ungkapan satir seperti ini, puasa itu me’neraka’kan siang hari lalu menyurgakan malam hari. Ibarat kata, masa berbuka adalah ajang balas dendam.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Setelah berjuang menahan nafsu di saat terang, lalu melampiaskan sebebas-bebasnya saat malam. Jika bulan biasa makan nasi, sambal, lauk tempe goreng atau ikan teri sudah cukup, lain saat Ramadhan. Harus ada hidangan pembuka entah kolak, es buah dibarengi camilan ringan untuk membatalkan puasa. Lalu menu utama pun mesti yang beda, minta yang lebih lezat dan bervariasi dari biasanya. Maka tak perlu heran jika terjadi kenaikan anggaran belanja.

Bukan maksud menghakimi tindakan demikian sebagai suatu kesalahan. Banyak yang beralasan apa salahnya menyemarakkan bulan Ramadhan? Bukankah dengan cara ini ini bulan suci menjadi lebih berkesan dan anak-anak menghadapi puasa dalam suasana kegembiraan. Ya, bisa jadi , hanya saja bagi orang yang terbatas secara ekonomi tak perlu memaksakan diri. Karena bulan ini seharusnya umat Islam belajar “prihatin”. Merasakan kelaparan dan keterbatasan orang yang melakoninya tidak cuma sebulan tetapi setiap hari. Mereka yang saat siang kelaparan dan kehausan tanpa ada harapan berbuka saat tergelincir matahari. Bukan karena puasa tetapi karena memang tidak ada yang bisa dikonsumsi.

Jika seharusnya sepuluh hari terakhir Ramadhan umat Islam konsentrasi mengejar ” lailatu qadr” ternyata fakta bicara beda. Banyak masjid yang mengalami kemajuan. Bukan kemajuan jumlah jama’ah, tetapi kemajuan shaff/barisan jama’ah shalat tarawih. Jika awal puasa jama’ah mencapai lima shaff tetapi mulai pertengahan tinggal empat bahkan tiga shaff. Artinya semakin berkurang yang datang. Jumlah umat yang berbondong-bondong memberikan ZAKAT MAAL pun masih kalah dengan jumlah umat yang melakukan ZAKAT MALL. Memborong habis isi mall. Membeli baju baru, sandal baru, jilbab baru hingga gadget baru. Biar percaya diri saat sanak keluarga di hari raya nanti saling bertemu.

Setelah anggaran masakan , dan pakaian masih ada lagi anggaran perjalanan. Mudik saat lebaran sudah menjadi tradisi mengakar di negeri ini. Bagi anak-anak yang ada di luar kota harus mempersiapkan dana yang tidak sedikit agar bisa mudik ke rumah orang tua.

Jika memakai transportasi umum tinggal mengalikan harga tiket dengan jumlah anggota keluarga. Belum lagi persiapan buah tangan dan “angpao” ponakan. Kondisi ekonomi sebuah keluarga tidak selalu sama, jika suatu saat sedang sempit lalu dipaksakan maka terasa sangat menghimpit.

Sepuluh hari terakhir bulan puasa, manusia mulai memenuhi jalanan. Ribuan kendaraan terjebak kemacetan.

Benar-benar menguji kesabaran, panas dan lelah perjalanan membuat beberapa orang mulai mengambil keringanan. Puasa hari itu diqodho tahun depan. Itikaf di masjid semakin sedikit penggemar, ada yang pindah di mobil, atau kapal yang sedang berlayar. Boro-boro mengejar “lailatul qadar”, konsentrasi ibadah pun mulai buyar. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word

Tags: anggaranmakananRamadhan
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wahai Diri, Jangan Pernah Gelisah Menanti Jodoh

Next Post

Pejuang-pejuang Kecil di Bulan Ramadhan

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 ramadhan, anggaran, makanan,

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.