• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 15 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Rahasia Tersembunyi Nenek Pemungut Daun

Redaktur Mila
2 tahun ago
in Inspirasi
Reading Time: 2min read
0
Rahasia Tersembunyi Nenek Pemungut Daun

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Inilah [dot] com

DULU di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, sehabis jalan kaki cukup jauh. Selesai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan lakukan shalat Zhuhur. Sesudah membaca wirid seadanya, ia keluar masjid serta membungkuk-bungkuk di halaman masjid.

Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tak satu lembar pun ia lewatkan. Sudah pasti agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara tersebut. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi semua tubuhnya.

Banyak pengunjung masjid jatuh iba padanya.

Di suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk bersihkan dedaunan itu sebelum wanita tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan segera masuk masjid. Selesai shalat, saat ia ingin lakukan pekerjaan rutinnya, ia terperanjat.

Tak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan kenapa daun-daun itu sudah Disapukan sebelum kehadirannya. Orang-orang menerangkan kalau mereka kasihan padanya.

“Bila kalian kasihan kepadaku, ” kata nenek itu, ” Berikanlah kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.”

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk bertanya pada wanita itu kenapa ia demikian semangat membersihkan dedaunan itu. Wanita tua itu ingin menerangkan penyebabnya dengan dua prasyarat: pertama, cuma Kiai yang mendengarkan rahasianya: ke-2, rahasia itu tak boleh disebarkan saat ia masih hidup.

Saat ini ia sudah meninggal dunia, dan Anda bisa mendengarkan rahasia itu.

“Saya ini wanita bodoh, pak Kiai,” katanya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tak benar saya lakukan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad

“Setiap saat saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat pada Rasulullah. Nantinya bila saya mati, saya menginginkan Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarkanlah semua daun itu bersaksi kalau saya membacakan salawat padanya,” demikian ujar nenek.

Cerita ini saya dengar dari Kiai Madura, D. Zawawi Imran, membuat bulu kuduk saya merinding. Wanita tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus.

Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, serta terbatasnya amal di hadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga mempunyai kesadaran spiritual yang mulia. Ia tidak bisa memercayakan amalnya. Ia begitu tergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw? []

Diketik ulang dari buku ” Rindu Rosul “, karangan Jalaluddin Rakhmat, penerbit Rosda Bandung, hal 31-33. cetakan pertama September 2001.

Tags: daunMaduranenekPemungut
Mila

Mila

Related Posts

Tagar #WeAreAllMaryam Suarakan Dukungan untuk Perempuan Palestina

Inilah Sederet Wanita Asal Palestina yang Perjuangannya Menginspirasi Dunia

8 Januari 2021
Ia Wafat di Malam Pernikahannya

Kisah Wanita Penyabar Meski Kerap Dizalimi Suaminya

7 Januari 2021
Jika Shalat hanya Pakai Kaos, Sah Tidak?

Viral, Kisah Mantan Anak Punk Jadi Muadzin di Masjid

7 Januari 2021
Kisah Warga Cimahi ke Tanah Suci Pakai Motor; Tunaikan Haji dan Doakan Kesembuhan Ibunya

Kisah Warga Cimahi ke Tanah Suci Pakai Motor; Tunaikan Haji dan Doakan Kesembuhan Ibunya

31 Desember 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Abu Bakar, Zaid bin Tsabit dan Mushaf Pertama Quran

Mimpi Sufyan ats-Tsauri tentang Seorang Abid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Nabi yang Asal Mulanya Dinamakan Zulkifli dan Ditemui Setan Menyamar Jadi Musafir
Sirah

Sedekah Utsman bin Affan untuk Penduduk Madinah

Redaktur Dini Koswarini
15 menit ago
Mengapa Rasul Poligami?
Syi'ar

Mengapa Rasul Poligami?

Redaktur Yudi
55 menit ago
Menyoal Malam Nishfu Sya’ban
Sirah

Ketika Uwis Al Qarni Menyesal karena Ketiduran

Redaktur Sodikin
2 jam ago
Doa Awal dan Akhir Tahun, Adakah Tuntunannya dari Rasulullah SAW?
Motivasi

Jika Disandingkan dengan Bencana, Inilah 3 Kondisi Doa Menurut Ibnu Qayyim

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add