VLADIMIR Putin, Presiden Russia, telah mengeluarkan perintah untuk menghentikan serangan yang dilakukan oleh pemerintah Suriah ke Ghouta. Putin memerintahkan penghentian serangan ini sebagai jeda kemanusiaan selama lima jam di daerah yang terkepung itu, dimulai pada hari Selasa, (27/02/2018). Demikian dilansir oleh The Guardian.
Perintah Putin ini secara efektif menggantikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terlebih dahulu telah menuntut gencatan senjata selama sebulan di wilayah tersebut.
Manuver Presiden Rusia tersebut, diumumkan oleh Menteri Rertahanan-nya, Sergei Shoigu. Tak hanya itu, Shoigu menyoroti dengan sangat tepat keutamaan Rusia dalam urusan Suriah dan kegagalan PBB untuk menghentikan pertempuran di wilayah yang berbatasan dengan Damaskus.
Di Ghouta, lebih dari 500 orang tewas dalam delapan hari terakhir, dan menjadi salah satu tragedy kemanusiaan paling mematikan oleh rezim Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya selama perang yang sudah berlangsung tujuh tahun.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menggambarkan situasi di Ghouta sebagai “neraka di bumi”.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa ketenangan umumnya terjadi di Ghouta timur sejak tengah malam, namun empat roket kembali menyerang kota Douma pada hari Selasa pagi. []