• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 30 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Polemik Patung Panglima Cina di Bumi Wali

Oleh Rifki M Firdaus
5 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Google

Foto: Google

2k
BAGIKAN

Arista Indriani
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga, Warga asli Tuban, [email protected]

 

LEBIH dari sepekan terakhir kota Tuban mendadak menjadi perbincangan dan memicu pro kontra di media sosial. Hal ini dipicu oleh berdirinya sebuah patung besar di kawasan tempat ibadah Tri Dharma Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur.

Patung yang menjadi polemik ini adalah patung Kongco Kwan Sing Tee Koen yang memiliki ketinggian 30,4 meter dan telah menghabiskan pendanaan kurang lebih 2,5 Milyar dari donatur yang disebut dari sebuah keluarga di Surabaya. Patung tersebut diklaim sebagai patung panglima perang paling tinggi di Asia Tenggara.

ArtikelTerkait

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

Medsos dan DNA Kaum Inlander

Perjalanan 22 Tahun Transformasi Sistem Pengelolaan Zakat oleh Negara

Patung jenderal perang berwajah merah dari zaman tiga negara di daratan China tersebut dianggap melecehkan masyarakat Tuban yang mayoritas Muslim. Sebelumnya juga beredar gambar yang membandingkan patung Jenderal Soedirman dengan patung ini dari sisi ukuran yang jauh berbeda. Sejarah menuliskan kiprah perjuangan Jenderal Soedirman bagi kemerdekaan negeri ini. Sementara sejarah jenderal China tersebut jelas tidak berkaitan secara mutlak dengan sejarah negeri ini.

Dan ternyata diketahui bahwa pendirian patung panglima perang tersebut belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemkab Tuban. Namun anehnya, patung tersebut telah diresmikan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017 lalu. Hal ini semakin mendulang protes dari berbagai pihak di seluruh penjuru Nusantara serta viral di media sosial.

Menanggapi polemik yang ada, Ketua Umum Klenteng Kwan Sing Bio, Gunawan Putra Wirawan mengatakan Guan Yu (nama lain dari  Kongco Kwan Sing Tee Koen) merupakan simbol Dewa Keadilan, bukan panglima perang. Ada dua makna yang melekat dalam Guan Yu yaitu kesetiaan dan bijaksana.

Sementara itu, menyikapi tuduhan yang beredar bahwa pendirian patung ini diprakarsai umat Konghucu, Ketua Presidium Generasi Muda Khonghucu Indonesia (gemaku.org) Kris Tan pun angkat bicara. Ia menilai, pembangunan patung Guan Yu merupakan sikap yang tidak peka terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan, dalam tradisi ajaran leluhur Tionghoa sama sekali tidak dikenal doktrin membangun ikon patung yang megah dan absurd, bahkan menuju pada praktik-praktik menduakan Tuhan Yang Maha Esa.

Setelah ramai diperbincangkan banyak pihak dan menjadi polemik, patung Guan Yu akhirnya ditutup kain putih. Penutupan patung dilakukan hari Sabtu kemarin. Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan crane milik pemkab Tuban dikerahkan untuk menutup patung. Ternyata suasana masih tetap panas. Senin, 7 Agustus 2017 kemarin, sekitar 50 organisasi pemuda dan masyarakat menggelar aksi demo damai menuntut pembongkaran patung Guan Yu di halaman depan DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur.

Fathul Huda, selaku bupati Tuban telah mencanangkan Tuban sebagai Bumi wali pada hari jadi Kabupaten Tuban yang ke 722 tahun 2015 lalu. Beliau mengatakan bahwa Tuban ingin meniru spirit para Wali Songo yang telah berjasa menyebarkan dan mendakwahkan ajaran Islam di Tanah Jawa, apalagi Tuban memiliki sejarah tersendiri dalam perkembangan dakwah tersebut, terbukti dengan adanya banyak makam wali di Tuban.

Berbagai program pun dilakukan beliau sebagai kelanjutan tujuan mulia tersebut, misalkan mewajibkan dan memfasilitasi siswi mulai sekolah dasar untuk menutup aurat, memberikan gaji bagi pengajar TPQ dan berbagai program lain. Peresmian patung Guan Yu jelas bertentangan dengan tujuan mulia Tuban sebagai Bumi Wali karena pendirian patung telah melanggar ketentuan syariat Islam. Patung makhluk bernyawa adalah sesuatu yang sudah disepakati keharamannya dalam ketentuan syariat.

Cara paling mudah untuk menunjukkan eksistensi di suatu tempat adalah dengan membangun sesuatu yang monumental, membahana, menggelegar. Demikian pula kiranya dengan pendirian patung panglima perang China di atas Bumi Wali, Tuban. Terkesan pembuat patung itu seolah ingin menampakkan seberapa hebat dia berkuasa dan memiliki kekuatan di wilayah tersebut. Maka tepat pernyataan Ketua Presidium Generasi Muda Khonghucu Indonesia, Kris Tan yang menyayangkan pembangunan patung Guan Yu sebagai tindakan ketidakpekaan pada kondisi sosial, sehingga membuat sesuatu yang menimbulkan kontroversi dan masalah.

Karena itu, seharusnya pemerintah setempat bahkan pemerintah pusat peka terhadap hal ini. Bahwa di tengah situasi yang sensitif dan panas, adanya patung ini akan memperburuk kondisi negeri yang saat ini sedang diuji dengan berbagai isu keberagaman dan intoleransi. Tidak hanya sekedar masalah ikon Bumi Wali bagi Tuban tapi lebih dari itu, negeri ini mayoritas adalah umat Muslim. Hendaknya pemerintah tidak mengabaikan perasaan dan keterikatan umat terhadap syariat. Bahkan seolah menumbuhkan ketakutan di tengah masyarakat pada syariat islam (Islamophobia) dengan memberikan serentetan label negatif pada Muslim yang berusaha untuk taat syariat.

Firman Allah SWT, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (TQS Al A’raaf 7:96).

Keberkahan itulah yang pastinya diharapkan oleh setiap umat manusia tak terkecuali penganut agama lain, karena hakikat keberkahan adalah ziyadatul khair, yakni bertambahnya kebaikan. Begitulah layaknya Islam sebagai Rahmatan lil ’Alamin, Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam, rahmat bagi seluruh umat baik muslim maupun non muslim. Wallahu a’lam. []

 

Tags: cinaJenderalpatungTuban
Share1971SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Shalat Berjemaah, Jangan Remehkan Shaf

Next Post

Hadirilah Tabligh Akbar ”Damailah Bekasi” dan Solidaritas Korban Tragedi Ampli Berdarah

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

27 Januari 2023
Rasulullah Tak Bisa Baca Tulis, akad samsarah, Raqib dan Atid, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, hikmah

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

25 Januari 2023
JIka ada teman yang ngajak ghibah, tinggalin dia., Hukum Curhat pada Suami Orang, kuliah online, Medsos

Medsos dan DNA Kaum Inlander

23 Januari 2023
zakat

Perjalanan 22 Tahun Transformasi Sistem Pengelolaan Zakat oleh Negara

19 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

jokowi

Respons Cuitan Netizen soal Dinasti Jokowi, Gibran: Kok Bisa Bang

Oleh Yudi
30 Januari 2023
0

Unggahan soal dinasti itu dicuit oleh akun Twitter @el4**** dengan mengunggah kolase foto Presiden Jokowi diapit kedua putranya Kaesang dan...

pks

Pemilu Coblos Partai Lahirkan Pemimpin dari Rakyat Biasa? PKS: Tergantung Pimpinan Partai

Oleh Yudi
30 Januari 2023
0

Menurut PKS, hal tersebut bukan jaminan, karena semua bergantung kepada putusan ketum atau pimpinan sebuah partai.

kaesang

Kaesang Disebut Tertarik Terjun ke Politik, Jokowi: Saya Nggak Mempengaruhi

Oleh Yudi
30 Januari 2023
0

Kabar Kaesang Pangarep hendak terjun politik ini pertama kali disampaikan oleh kakaknya yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Tempat Terlarang Shalat, Keutamaan Shalat Sunnah

Luar Biasa, Jangan Pernah Tinggalkan, Inilah 6 Keutamaan Shalat Sunnah!

Oleh Dini Koswarini
30 Januari 2023
0

Jangan pernah tinggalkan, inilah beberapa keutamaan shalat sunnah!

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
25 Februari 2022
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications