• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 9 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Pesan Nabi, Jadilah Hamba yang Bersaudara

Redaktur Adam
3 tahun ago
in Syi'ar
Reading Time: 2min read
0
Bocah di Garut

Foto: Aldi/Islampos

RASULULLAH saw. membangun semangat kebersamaan dengan beberapa hal. Di antaranya, menanamkan dalam diri para sahabat bahwa kebersamaan merupakan bagian dari nilai keimanan. Sabda Rasul saw., “Janganlah kalian saling membenci, menghasud, membelakangi, dan saling memutuskan tali persahabatan. Akan tetapi, jadilah kalian itu hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim tidak diperbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, beliau saw. mempersaudarakan secara nyata antara sahabat Muhajirin dan Anshar. Dan mereka pun menerima dengan lapang dada. Ada yang siap berbagi apa pun dengan saudara barunya: tanah, rumah, bahkan isteri yang akan diceraikan.

Dan terakhir, Rasulullah saw. membingkai nasihatnya dalam keteladanan diri yang kuat. Beliaulah yang paling siap hidup bersama sebelum yang lain. Sabdanya, “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama bangunan saling mengokohkan satu dengan yang lain. (Kemudian Rasulullah saw. merapatkan jari-jari tangan beliau).” (Mutafaq ‘alaih)

BACA JUGA: Eratkan Ukhuwah Islamiyah dengan Hal Ini

Dari segi teori, kebersamaan memang terlihat mudah. Tapi dalam kenyataannya, sejumlah kendala kerap menghadang langgengnya sebuah kebersamaan. Di antara kendala itu boleh jadi sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Bukan lagi sebuah kendala.

Pertama, kebersamaan sulit bertemu dengan sifat kikir. Dasar pemikiran kenapa orang butuh menjalin kebersamaan adalah keinginan untuk bersinergi: menggabungkan potensi yang dimiliki untuk diolah menjadi kekuatan bersama yang jauh lebih dahsyat daripada sendiri. Awal munculnya sinergi adalah kerelaan untuk memberi.

Inilah hal yang paling sulit buat mereka yang punya penyakit pelit. Penyakit ini merupakan cerminan dari ego yang sulit dikendalikan. Tak ada kesuksesan buat mereka yang ada pelit dalam dirinya. “Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)

Kedua, adanya kebanggaan terhadap diri yang berlebihan. Inilah awal munculnya penyakit sombong. Ada dua efek yang ditimbulkan dari sombong: menolak kebenaran tanpa nalar yang jelas, dan merendahkan manusia.

Orang yang terhinggapi penyakit ini punya keyakinan kalau dirinya bisa melakukan apa pun tanpa bantuan orang lain. Sikap inilah yang terus menjadi dinding. Kalau pun ada interaksi, pola hubungannya cuma searah: apa yang bisa saya ambil dari orang lain. Bukan, apa yang bisa saya berikan buat orang lain. Dialah subjek, dan yang lain cuma objek.

BACA JUGA: Saya Salah pada Teman, Sudah Minta Maaf, tapi Dia Tak Mau Memaafkan Saya, Bagaimana?

Dalam skala besar, orang-orang seperti ini bisa memunculkan fanatisme golongan yang sempit. Inilah yang akhirnya memunculkan sekat-sekat kebersamaan sebuah umat. “Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.

“Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa kelompok. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” (QS. 23: 52-53) []

Tags: Hambaukhwuwah
Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Related Posts

Ini Doa saat Melihat Kematian

Doa Saat Melihat Iring-iringan Jenazah

9 Maret 2021
Kita Semua Butuh Dia

Wanita yang Kuat

9 Maret 2021
Sudah Wudhu Injak Kotoran Cicak, Haruskah Wudhu lagi?

Sempurnakanlah Wudhu

9 Maret 2021
Sumbangsih Islam dalam Meredam Bencana Umat Manusia

Belum Tunaikan Puasa Qadha Tahun Lalu hingga Ramadhan Datang, Bagaimana?

9 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Israel Perpanjang Masa Tahanan Luma Khatir 7 Tahun Berturut-turut

Israel Perpanjang Masa Tahanan Luma Khatir 7 Tahun Berturut-turut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ini Doa saat Melihat Kematian
Islam 4 Beginner

Doa Saat Melihat Iring-iringan Jenazah

Redaktur Sodikin
8 menit ago
Kita Semua Butuh Dia
Motivasi

Wanita yang Kuat

Redaktur Laras Setiani
38 menit ago
Biar Awet dan Tak Apek, Begini Cara Mudah Rawat Mukena
Dunia Wanita

Sahkah Shalat Muslimah yang Rambutnya Terlihat tanpa Sengaja?

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Sudah Wudhu Injak Kotoran Cicak, Haruskah Wudhu lagi?
Islam 4 Beginner

Sempurnakanlah Wudhu

Redaktur Sodikin
3 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add