• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 18 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Syi'ar Sirah

Pertemuan Dua Sahabat Nabi dari Zaman yang Berbeda

Redaktur Dini Koswarini
4 bulan ago
in Sirah
Reading Time: 3 mins read
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

  • Bagikan Yuk :

PADA masa khalifah Umar bin Khattab, wilayah Qadisiyah yang termasuk kota besar di Persia (Iran dan Irak sekarang ini) ditaklukan dan Sa’d bin Abi Waqqash, salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga ketika hidupnya, menjadi Amirnya.

Setelah beberapa waktu lamanya, Umar memerintahkan Sa’d mengirim sahabat Nadhlah bin Muawiyah untuk menaklukan Hulwan, masih termasuk wilayah Persia lainnya.

Dengan 300 orang tentara berkuda, Nadhlah melakukan pengepungan Kota Hulwan beberapa waktu lamanya sehingga mereka menyerah, menyatakan takluk kepada Madinah.

BACA JUGA: Jasad Para Nabi Masih Utuh?

Nadhlah kembali ke Qadisiyah dengan membawa jizyah dan ghanimah yang cukup banyak. Di tengah perjalanan, mereka singgah di suatu dataran di bawah pegunungan karena telah masuk waktu shalat.

Nadhlah berdiri melantunkan adzan, tetapi di sela-sela jawaban adzan dari anggota pasukannya, terdengar suara lain dari atas gunung yang menimpali suara adzannya, dan mereka semua mendengarnya cukup jelas.

Ketika ia melantunkan, “Allahu Akbar Allahu Akbar (2x).”

Terdengar suara jawaban, “Engkau telah mengagungkan Dzat Yang Maha Besar, wahai Nadhlah!”

Ketika ia melantunkan, “Asyhadu allaa ilaaha illallaah (2X).”

Terdengar suara jawaban, “Itu adalah kalimat ikhlas, wahai Nadhlah!”

Ketika ia melantunkan, “Asyhadu anna muhammadar Rasulullaah (2).”

Terdengar suara jawaban, “Wahai Nadhlah, dia (Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam itu) adalah orang yang diberitahukan Nabi Isa AS kepada kami!”

Ketika ia melantunkan, “Hayya `alash sholaah (2x).”

Terdengar lagi suara jawaban, “Sungguh beruntunglah orang yang mengerjakannya secara istiqomah!”

Loading...

BACA JUGA: Perjanjian Umar bin Khattab di Yerusalem

Ketika ia melantunkan, “Hayya `alal falaah(2x).”

Terdengar suara jawaban, “Sangatlah beruntung orang yang memenuhi ajakan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, itu adalah jaminan bagi umat Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam!!”

Ketika ia melantunkan, “Allahu Akbar Allahu Akbar, laa ilaaha illallaah.”

Terdengar suara jawaban, “Kamu benar-benar ikhlas wahai Nadhlah, sungguh Allah akan mengharamkan jasadmu dari api neraka!”

Selesai adzan mereka sempat dicekam ketakutan oleh suara tersebut, walau perkataan ghaib itu membenarkan keislaman dan apa yang sedang mereka lakukan.

Maka Nadhlah sebagai pimpinan rombongan pasukan itu berkata, “Wahai hamba Allah, siapakah engkau? Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadamu. Apakah engkau malaikat, jin atau hamba Allah lainnya? Engkau telah memperdengarkan suaramu kepada kami, maka tunjukkanlah bentuk tubuhmu! Aku adalah tentara Allah, balatentara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, dan balatentara Umar bin Khaththab!”

Tiba-tiba muncul seseorang yang sangat tua, berambut dan berjenggot putih, memakai pakaian bulu yang sangat sederhana, dan berkata, “Assalamu ‘ alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh!!”

Nadhlah dan kawan-kawannya berkata, “Wa `alaikassalam warahmatullaahi wabarakaatuh, siapakah engkau ini? Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepadamu.”

Orang tua itu berkata, “Aku adalah Zarnab bin Bar’ala, murid, sahabat dan orang yang sangat dipercaya oleh Nabi Isa. Aku ditempatkan di gunung ini dan didoakan Nabi Isa panjang umur hingga waktunya beliau turun lagi ke bumi dari langit.”

BACA JUGA: Ketika Umar Cegah Abu Hurairah Sampaikan Pesan Nabi Muhammad

Nadhlah dan kawan-kawannya terheran-heran mendengar perkataannya itu. Kalau melihat begitu tuanya, bisa jadi memang benar perkataannya itu. Tetapi tampak sekali kalau dia masih sangat kuat dan kokoh di balik penampilan ketuaannya, tidak ada tanda-tanda kelemahan sama sekali.

Zarnab berkata lagi, “Karena aku tidak bisa bertemu langsung dengan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, begitu juga dengan Umar bin Khattab, maka sampaikanlah salamku kepadanya, dan sampaikanlah ucapanku ini kepadanya.”

Zarnab melanjutkan perkataannya, “Wahai Umar, bekerjalah yang keras, karena sesungguhnya hari kiamat telah sangat dekat. Dan sampaikanlah kepada umat Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, jika nanti telah terjadi peristiwa-peristiwa di antara mereka, apa-apa yang akan aku sampaikan, hendaklah mereka lari, hendaknya mereka menghindari sejauh-jauhnya, jangan sampai terjatuh kepada hal-hal itu.” []

Sumber: Kisah Hikayat Pertemuan Sahabat Nabi Muhammad SAW Dengan Sahabat Nabi Isa AS/Karya: Muhammad Vandestra/2008:

  • Bagikan Yuk :
Tags: Nadhlahumar bin khattabZarnab
Dini Koswarini

Dini Koswarini

Related Posts

Foto: Pixabay

Doa Mengharukan Rasulullah di Tha’if

18 April 2021
Foto: Freepik

Kisah Umar bin Khattab dan Wanita Faqir Miskin

16 April 2021
Awal Keislaman Abu Bakar

Kaum Muslimin Bisa Shalat di Kabah Setelah Umar bin Khattab Memeluk Islam

14 April 2021
Ilustrasi. Foto: Istock

Doa agar Terhindar dari Sifat Kikir

10 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Unsplash

Bintang Berekor; 1400 Tahun Lalu Alquran Sudah Merincikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Istimewa
Info Umat

Pesantren Virtual 2021 Ajak Masyarakat ‘Nyantri’ Secara Daring

Redaktur Yudi
13 menit ago
Foto: Abu Umar/Islampos
Ramadhan

Perempuan ke Masjid Melaksanakan Shalat Tarawih?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
43 menit ago
Ilustrasi. Foto: Buffalonews
Ramadhan

Hukum Orang yang Berbuka Puasa Secara Sengaja

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Tahukah Anda

Asal Usul Tradisi Ngabuburit

Redaktur Laras Setiani
2 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend