APA yang tidak dilakukan oleh Musyrikin Quraisy di era Mekah terhadap Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya? Bandingkanlah dengan perilaku penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
Musyrikin Quraisy saja gagal—apakah penjajah Israel akan berhasil? Sejarah akan tetap berulang. Mengapa? Karena sumber ideologis dan pemikirannya masih sama, yaitu Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.
Blokade ekonomi dan sosial total selama dua tahun terhadap kaum Muslimin di Mekah. Penyiksaan dan pembunuhan terhadap para sahabat dan keluarganya. Penjegalan komunikasi dengan kabilah-kabilah luar Mekah yang sedang menunaikan haji. Bahkan, pembuatan dan penyebaran berita hoaks tentang Rasulullah saw.
Saking kerasnya siksaan itu, Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk berhijrah ke Habasyah. Puncaknya adalah pengerahan seluruh sumber daya dan pemuda terbaik untuk membunuh Rasulullahﷺ di rumahnya. Berhasilkah? Semuanya gagal.
Jadi, apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ . di periode ini? Para pakar sirah nabawiyah menyebutkan: inilah periode penanaman ketauhidan. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan fokus pada keimanan, hari akhir, dan kesabaran—sehingga melahirkan keteguhan yang tiada banding.
Gambaran kesulitan ini, misalnya, seperti yang dialami Ka’ab bin ‘Arith, tubuhnya dipanggang di atas bara api. Rasulullah ﷺ menghiburnya dengan kisah orang saleh terdahulu yang tubuhnya dikuliti, dan dengan janji surga.
BACA JUGA: Siklus Palestina dan Penjajah Israel
Penyiksaan ini justru melahirkan karakter yang tangguh. Seperti halnya ketakutan para petinggi Eropa terhadap penjajah Israel—bahwa tindakan Israel hanya akan melahirkan bayi dan anak-anak yang semakin kuat dalam melakukan perlawanan di masa depan. Bukankah ini justru bencana bagi penjajah itu sendiri?