• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 5 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Penyesalan Hamba Shalih Ketika Meninggal Dunia

Redaktur Sodikin
4 bulan ago
in Syi'ar
Reading Time: 2min read
0
Tanda Amal yang Diterima

Ilustrasi. Foto: InfoQ

Oleh: Rusdy Qasim

KHALIFAH sekaligus sahabat nabi Abu Bakar ra telah menggambarkan bahwa kematian adalah perkara yang sangat dekat dengan kita. Perkara yang tak seorangpun dari kita mampu lari dan menghindar darinya. Beliau pernah berkata:

كُلُّ امْرِئٍ مُصَبَّحٌ فِي أَهْلِهِ … وَالْمَوْتُ أَدْنَى مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ

“Dan setiap masing-masing kita berkumpul di tengah keluarganya… padahal kematian lebih dekat kepadanya daripada tali sandalnya.” (Musnad Al Imam Ahmad, juz 40, hal 419)

Allah SWT berfirman,:

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ

Artinya: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS an-Nisa: 78)

BACA JUGA: Kematian, Perpisahan atau Musibah?

Inilah kematian, di mana tak ada seorangpun dari manusia yang mampu lari darinya, bahkan jika ia berusaha membangun benteng yang sangat kokoh. Lalu yang menjadi pertanyaan bagi kita yang masih hidup, pelajaran seperti apakah yang mampu kita ambil dari sebaik-baik nasihat ini (kematian)?

Sesungguhnya mereka yang telah meninggal memilki harapan yang sangat besar, baik yang menghabiskan kehidupan dunianya dalam ketaatan kepada Allah, atau yang menghabiskannya di atas jalan kekufuran atau kemaksiatan. Disebutkan dalam sebuah riwayat, dari sahabat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,:

مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُوتُ إِلَّا نَدِمَ»، قَالُوا: وَمَا نَدَامَتُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «إِنْ كَانَ مُحْسِنًا نَدِمَ أَنْ لَا يَكُونَ ازْدَادَ، وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا نَدِمَ أَنْ لَا يَكُونَ نَزَعَ

“Tiada seorangpun yang meninggal kecuali ia pasti menyesal. Para sahabat bertanya, apa penyesalannya wahai Rasulullah? Beliau menjawab,: Jika ia adalah hamba yang gemar berbuat baik maka ia menyesal kenapa ia tidak menambah (kebaikannya), dan jika ia hamba yang gemar berbuat keburukan, maka ia menyesal kenapa tidak mencabut (berhenti dari keburukannya).” (HR.Tirmidzi, No. 2403)

Hamba shalih yang senantiasa menjaga ibadah wajibnya, menambah dengan ibadah sunnah, dan menghindari maksiat ternyata setelah ia meninggal dunia ia juga menyesal. Menyesal atas apa? Atas amalan-amalan shalih yang sudah tak mampu lagi ia tambah. Hamba shalih yang setiap bulannya mengkhatamkan al qur’an menyesal, kenapa tidak ia khatamkan tiga kali dalam sebulan, yang rajin puasa senin-kamis, kenapa tidak ia tambah dengan puasa ayyam al bidh dan puasa-puasa sunnah lainnya. Jika yang shalih saja menyesal, lalu bagaimana keadaan mereka yang ketika hidup menghabiskan waktu-waktunya di atas kemaksiatan, tentu penyesalan mereka jauh lebih besar, karena mereka begitu khawatir akan tempat yang akan menjadi rumah kekal mereka.

Jangan membiarkan angan yang panjang membuat kita lalai akan kematian yang pasti mendatangi kita, yang datang tanpa harus menunggu izin dari kita, entah dalam keadaan terjaga, tidur, sibuk dengan urusan dunia, bahkan yang kita sangat khawatirkan jika ia datang saat kita tengah mengerjakan maksiat, wal iyadzubillah.
Ali ra dalam sebuah khutbahnya berkata:

Loading...

BACA JUGA: Perkataan Dua Orang Shalih saat Menghadapi Kematian

أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ طُولُ الْأَمَلِ وَاتِّبَاعُ الْهَوَى، فَأَمَّا طُولُ الْأَمَلِ يُنْسِي الْآخِرَةَ، وَأَمَّا اتِّبَاعُ الْهَوَى فَيَصُدُّ عَنِ الْحَقِّ، أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا قَدْ وَلَّتْ مُدْبِرَةً وَالْآخِرَةُ مُقْبِلَةٌ وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلَ.

“Wahai manusia! Sesungguhnya hal yang sangat aku khawatirkan terhadap kalian adalah memilki sifat berangan panjang serta mengikuti hawa nafsu. Adapun sifat panjang-angan membuat lupa akan akhirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu menghalangi dari kebenaran, dunia berjalan meninggalkan kita, sedangkan akhirat berjalan menghampiri kita. Dan setiap dari keduanya (dunia dan akhirat) memilki anak-anak (pengikut). Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, dan janganlah menjadi anak-anak dunia. Karena sesungguhnya hari ini adalah hari untuk beramal tanpa hisab pembalasan, sedangkan besok adalah hari pembalasan dan tiada kesempatan untuk beramal.” (Al Zuhd al kabir, karya Imam al Baihaqi, juz 1, hal 192)

Sesungguhnya mengingat kematian akan memutuskan angan panjang dari seorang hamba, membuatnya tersadar dari kelalaiannya, membuatnya terbangun dari kesibukan dunianya yang membuatnya lupa akan akhiratnya. Dengan mengetehui kabar penyesalan hamba shalih dan ahli maksiat setelah datang kematian akan memotivasi kita untuk memperbanyak amalan shalih, menambahnya dan senantiasa berusaha menjauhkan diri dari perkara-perkara yang Allah haramkan bagi kita. Wallahu a’lam. []

SUMBER: WAHDAH

Tags: amalan shalihkematianOrang ShalihPenyesalan
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Peristiwa di Bulan Rajab, Hijrah Pertama Muslim ke Abyssinia

Keturunan-Keturunan Nabi Ibrahim di Jazirah Arab

4 Maret 2021
Masya Allah, Inilah Manfaat Rahasia Shalat Fardhu 5 Waktu

Pujian Allah bagi Muslim yang Shalat Berjamaah

4 Maret 2021
Bolehkah Anak Main Boneka?

Bolehkah Anak Main Boneka?

4 Maret 2021
Jagalah Waktumu, Duhai Kawan!

Tiap Orang Punya ‘Zona Waktu’ Masing-masing

4 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Tsa’labah, Tak Mau Keluarkan Zakat Hartanya, Dilaknat Allah dan Nabi

Utsman bin Affan Lebih Suka Buka Puasa dengan Rasulullah di Surga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Mom from Home, Pandemi Mengembalikan Ibu ke Rumah
Parenting

Usia berapa anak laki-laki dikhitan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
3 jam ago
Banyak Main Medsos Bisa Bikin Depresi?
Uncategorized

Terlalu Lama Main Sosmed bisa Bikin Stress

Redaktur Laras Setiani
3 jam ago
Mengapa Hubungan Suami Istri Mendatangkan Pahala?
Tirai Kamar

Mengapa Hubungan Suami Istri Mendatangkan Pahala?

Redaktur Yudi
3 jam ago
Pengaruh Kebaikan dan Keburukan
Tsaqofah

Manusia yang Mendustakan Rezeki

Redaktur Yudi
4 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add