• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 24 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Parenting

Pentingnya Berikan Kesempatan Anak dari Kotor dan Gagal

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Parenting
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Unsplash

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Bagas Triyatmojo, Relawan KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Marjinal) Jakarta

DALAM kotor, ada proses belajar. Begitupun dalam salah dan gagal. Kalau kita “menghalangi” anak-anak kita dari kotor dan gagal, bisa jadi, kita telah mengurangi kesempatan mereka untuk belajar.

Diceritakan ada seorang anak, dia sedang belajar membersihkan rumah, hari itu dia ingin mengepel teras rumahnya. Di dekatnya, orang tuanya memperhatikannya. Mengambil air, mengambil pel, kemudian mulai mengepel. Baru beberapa langkah, baru beberapa petak keramik dipel. Orang tuanya sudah membuka suara.

“Itu jangan gitu ngepelnya, nanti kotor kemana-mana, lama bersihnya.”

ArtikelTerkait

Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah ﷺ

5 Aktivitas Janin Menjelang Lahir

4 Tips Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

3 Kesalahan Besar Orangtua Muslim pada Anaknya

BACA JUGA: Ini Alasannya Mengapa Mendidik Anak Harus Sesuai Zamannya

“Sini sini caranya bapak tunjukkin”, bapaknya mulai mencontohkan mengepel.

Di lain kesempatan, si anak ingin mencabuti rumput di pekarangan rumahnya. Kejadiannya serupa, baru beberapa menit mencabuti rumput, orang tuanya kembali menghampiri dan menegur cara si anak mencabuti rumput.

“Bukan gitu caranya Nak, begini harusnya”.

Dan begitu juga untuk pekerjaan lainnya, menyapu, mencuci piring, mengelap kaca. Semuanya langsung dikoreksi, padahal baru sebentar mengerjakan. Si anak hanya terdiam, namun merenung sepanjang malam.

Memang benar, orang tua telah memiliki pengalaman yang lebih banyak ketimbang anaknya. Telah mengetahui lebih banyak cara tentang sesuatu, ketimbang anaknya.

Namun mungkin, bukan berarti setiap cara anak yang berbeda, tidak perlu langsung disalahkan dan dikoreksi. Mungkin ada baiknya, membiarkan anak dalam kesalahan, agar mereka bisa berpikir dan belajar.

Semisal ketika mengepel, namun ternyata malah mengotori.

Biarkan. Biarkan mereka melihat dan mulai berpikir. “aku mengepel, kok bukannya bersih tapi malah jadi kotor ya? Apa yang salah ya?”

Dari situ, mereka belajar, mereka tersadar. Bandingkan dengan, setiap di awal salah –bahkan belum terlihat salah- sudah dikoreksi caranya.

Darimana si anak akan mengerti “seperti ini loh yang salah”.

Dari salah, mereka belajar. Dari salah mereka berpikir. Orang tua manapun pasti mengharapkan kelak anaknya menjadi lebih baik dari orang tuanya.

Namun ketika, secara tidak sadar, orang tua terlalu cepat mendiktekan cara melakukan segala sesuatunya, setiap caranya harus seperti cara orang tuanya, bukankah itu artinya orang tua malah menjadikan anaknya “seperti” orang tuanya? Tidak menjadi lebih.

BACA JUGA: Jangan Belah Anakku, Wahai Nabi Sulaiman!

Karena setiap yang dilakukan, diarahkan bagaimana caranya, bukan karena menemukan atau melakukan sendiri.

Benar. Orang tua harus mengarahkan anaknya. Benar pula. Orang tua punya segudang pengalaman yang belum diketahui anaknya. Namun mungkin ada baiknya, sebagai orang tua, mulai memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi menurut kemampuannya.

Biarkan sesekali salah. Asalkan kesalahan itu tidak sampai membahayakan jiwa dan keselamatan mereka, mereka akan belajar menjadi lebih baik. []

 

Tags: Anakorang tuapendidikan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tidur Seperti Rasulullah ﷺ, Begini

Next Post

Saudaraku, Jika Tak Sanggup Tinggal Selain di Bumi Allah, Kenapa Masih Maksiat?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Posisi Anak dalam Al-Quran, Cara Melindungi Anak dari Gangguan Setan, Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah

Tips Mendidik Anak Sesuai Sunnah Rasulullah ﷺ

23 Maret 2023
aktivitas janin, Tips Berbusana muslimah hamil

5 Aktivitas Janin Menjelang Lahir

1 Maret 2023
Tips Melindungi Anak dari Pelecehan penjelasan ilmiah, Cara mengajarkan anak berhijab

4 Tips Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

23 Februari 2023
Kesalahan Besar Orangtua Muslim

3 Kesalahan Besar Orangtua Muslim pada Anaknya

21 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Jenis Munafik

3 Jenis Munafik

Oleh Dini Koswarini
24 Maret 2023
0

Berhati-hatilah akan nifak. Ada tiga jenis munafik yang harus diwaspadai oleh seorang Muslim.

Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Hukum Orang yang Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apa hukum orang yang batal puasa karena bekerja di panas terik?

Waktu Utama Membaca Surat Al-Ikhlas, Adab Berhubungan Suami Istri, Puasa Batal

Bercumbu dengan Istri di Siang Hari Ramadhan Sampai Keluar (Mani), Apakah Puasa Batal?

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apakah ini termasuk dosa? Kalau memang ya, apa tebusannya? Dan bagaimana apakah batal puasa?

Foto: Unsplash

Yuk, Nulis Bareng dan Punya Buku Karya di Islampos!

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Yuk nulis bareng di Islampos. Dibimbing sampai punya karya lho!

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications